Mobil Viola melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan malam Jakarta yang tidak pernah lengang. Didalam mobil mewah itu, Viola tertawa hingga air mata menggenang disudut matanya.
Setelah melakukan sedikit pemaksaan, Viola berhasil membawa Aira masuk kedalam mobilnya. Gadis itu memang sengaja menjemput Aira, selain karena dirinya ingin berangkat bersama Aira, hal itu juga didasari karena perubahan sikap sahabatnya itu. Viola sungguh ingin mendapatkan penjelasan dari Aira.
Viola tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi hingga Aira terkesan menjauh. Namun, setelah dirinya mendapat penjelasan dan mendengar langsung kalimat tersebut keluar dari mulut Aira. Sungguh, viola tak mampu lagi menahan gelak tawanya.
"Jadi?. Lo cemburu karena lihat gue sama Kenan payungan bareng sore itu, Ai?" Ujar Viola setelah gadis itu mampu meredam tawanya.
Aira menghela napas, ia bersandar pada kaca mobil seraya menatap tak ramah pada Viola.
"Lagian kalian kayak mesra banget. Nempel kayak ada lemnya" Ungkap Aira.
"Mesra apanya sih, Ai?. Yang namanya orang payungan bareng ya jelas nempel, masa jauh-jauhan" Balas Viola.
"Tetap aja gue cemburu" Lirih Aira.
"Udah deh, nggak usah segala ngambekin gue. Lagian Kenan itu bukan tipe gue" Ujar Viola.
"Iya sih Kenan emang ganteng, cuma orang buta yang nggak mengakui itu. Tapi Kenan terlalu petakilan buat gue yang suka ketenangan" Lanjutnya."Sorry gue sempat marah nggak jelas sama lo. Padahal gue nggak ada hak buat marah, lagian gue nggak sadar diri banget, masa gadis miskin kayak gue naksir sama tuan muda" Aira menundukkan kepalanya.
"Jodoh mana ada yang tau, Ai. Siapa tau lo emang beneran jodohnya Kenan"
Jodoh Kenan?
Aira tersenyum kecut mendengar ucapan Viola, entah sahabatnya itu hanya sedang menghibur atau sekedar menuruti halusinasi Aira. Tetapi, Aira sendiri tentu saja menyadari perbedaan yang membentang diantara dirinya dan Kenan.
Berjodoh?. Itu sunggug tidak mungkin.
~~~●○☆○●~~~
Dari kejauhan. Dari dalam mobilnya Mr. X memandangi satu persatu tamu undangan yang mulai berdatangan dan diizinkan masuk setelah melakukan sederet pemeriksaan di pos satpam mension.
Mr. X tersenyum sinis, kedua matanya berkilat mengisyaratkan ribuan kebencian.
"Besok akan kuberi anak itu hadiah menarik. Malam ini biarkan dia menikmati pestanya" guman Mr. X sebelum memerintahkan supirnya segera pergi dari tempat itu.
~~~●○☆○●~~~
Satu persatu ucapan selamat mengalir silih berganti setelah Kenan meniup lilin berangka 17. Dibawah naungan gemerlap lampu yang menghiasi tempat ini, Kenan mengukir senyum bahagia dimalam pergantian usianya.
Sesuai dengan janji tuan muda itu tempo hari, suasana pesta sungguh dikemas menarik dan kekinian, sehingga sedikit mengurangi kekakuan para tamu undangan didepan beberapa kalangan muda keluarga Dewantara yang turut hadir, sedangkan kalangan dewasa memilih undur diri setelah acara tiup lilin dan pemotongan kue selesai.
Aira
Gadis itu sedari tadi tidak mengalihkan perhatiannya dari tokoh utama pesta ini. Dalam pandangan Aira, remaja bertubuh tinggi itu terlihat begitu menawan dengan kemeja hitam dan levis senada serta sepatu putih yang melekat sempurna ditubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Short StoryCerita ini hanylah fiktif belaka, murni karangan penulis tampa bermaksut menyinggung kalangan manapun. Seluruh tokoh adalah milik tuhan dan keluarganya, penulis hanya meminjam nama. HANYA FIKTIF BELAKA Bahasa tidak baku lo-gue