21. Aroma Buah Apel

3.3K 19 6
                                    

Pagi hari, sehari setelah Anto untuk pertama kalinya merasakan kemaluan wanita selain Budhenya, suasana diluar rumah terlihat begitu ceria. Langit terlihat biru. Beragam jenis burung beradu kicauan. Beraneka jenis burung itu bertengger di ranting-ranting pepohonan besar yang tumbuh subur di lingkungan tempat tinggalnya Mbah Karso.

Di dalam rumahnya Mbah Karso, hal yang sama terulang kembali seperti pagi kemarin. Pada saat di dalam rumah hanya ada Anto dan Budhenya karena Mbah Putri sedang mandi dan Mbah Kakung sedang di kebun. Anto nampak begitu lahap menyantap payudara budhenya seperti seorang bayi yang kehausan. Meskipun dia tahu kalau payudara Budhenya itu tidak akan bisa mengeluarkan air susu.

Walaupun Anto telah memiliki seorang wanita idaman lain yaitu Ninuk, tidak lantas membuat dia kehilangan rasa sayang terhadap Budhenya. Mungkin lebih tepatnya nafsu. Apalagi Anto beranggapan kalau hubungan terlarangnya dengan Ninuk bukan dia duluan yang memulai, melainkan tetangganya yang binal itu. Alasan sama yang sering diutarakan seseorang yang terlibat perselingkuhan untuk mencari pembenaran atas perilakunya yang tidak baik, yaitu menyalahkan godaan dari pasangan selingkuhnya. Padahal, kalau Anto sendiri berani tegas menolak ajakan Ninuk, dia tidak akan terlibat perselingkuhan dengan tetangganya itu.

Apa yang dilakukan Anto dan budhenya di dalam kamar itu tentu saja membuat kecurigaan Ninuk terbukti. Karena Ninuk sedang mengintip keduanya dari sela-sela korden jendela yang terbuka. Wajah Ninuk nampak memerah.

Wajah Ninuk itu memerah bukan saja karena dia marah sebab telah dibohongi oleh Anto, namun secara bersamaan dia juga menahan nafsu ketika melihat adegan mesum secara langsung. Bahkan adegan itu sudah Ninuk lihat sejak pasangan budhe dan keponakannya itu saling melumat bibir.

Erni yang sedang rebahan tidak menyadari kehadiran Ninuk karena dia lagi merem melek akibat dari memeknya yang diobok-obok oleh jarinya Anto di saat susunya tengah dikenyot dan diremas-remas keponakannya. Untuk menahan desahan, Erni menyumpal mulutnya sendiri dengan ujung bantal.

Karena begitu menikmatinya, Erni sampai lupa untuk mengocok kontolnya Anto. Batang itu hanya digenggamnya saja.

"Ah ... Sayang. Cepetke colokanne. Aku wes arep tekan. Ssss. Itile yo di unyer-unyer. (Aku dah mau nyampai. Klitorisnya juga diusap-usap pakai jempol). Nah. Ahh...." pinta Erni memelas dengan suara berbisik.

Anto menjawabnya juga dengan berbisik. "Ngonku Yo dikocok no Yang, ojo dicekeli tok. (Punyaku juga dikocok dong Yang, jangan dipegangin aja)."

"Sayang?" Dalam hati Ninuk berkata. "Asu! Nganti ngango sayang-sayangan barang. (Anjing! Sampai pakai sayang-sayangan segala)."

Setelah ditunggu beberapa saat Erni tidak jua menuruti kemauannya, Anto lantas memindahkan mulutnya dari tonjolan puting payudaranya Erni ke tonjolan yang lebih kecil yaitu itilnya. Anto tidak merasa marah. Dia memaklumi budhenya karena sejak datang ke desa, Budhenya itu belum mendapatkan kepuasan darinya.

Perlakuan Anto sekaligus sebagai bentuk permintaan maaf serta penebus rasa bersalah dirinya karena telah bermain cinta di belakang kekasihnya itu, bersama Ninuk. Apalagi waktu yang mereka miliki hanya sedikit. Yaitu selama neneknya Anto mandi dan menjemur badannya sekitar setengah jam.

Setelah tiga menit waktu berjalan, berkat kocokan jari di memek dan sedotan di itil, wanita paruh baya bernama Erni itu mendapatkan orgasmenya. Seperti seekor kucing yang sedang menikmati semangkuk susu, Anto menjilati kemaluan Budhenya sampai lendir yang keluar habis tak tersisa.

Erni yang sadar belum memberikan kepuasan kepada Anto, mendudukkan dirinya dan meminta kekasihnya itu untuk berdiri dihadapannya. Tentu saja, adegan yang dilihat Ninuk selanjutnya adalah Erni sedang mengemut kontolnya Anto. Menyaksikan adegan itu, Ninuk merasa bangga kepada dirinya sendiri karena dia menilai permainan oral sex-nya kepada Anto dan juga kepada laki-laki lain lebih mantap jika dibandingkan dengan Erni. Meskipun demikian, Ninuk tetap membiarkan kamera ponselnya merekam aksi mesum ketika seorang budhe sedang mengocok serta mengulum penis keponakannya.

Gairah Si Anto (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang