25. Hari Yang Sibuk

1.8K 21 3
                                    

Hari demi hari berganti, waktu tidak terasa berlalu bagi mereka yang sehari-harinya disibukkan dengan aktivitas. Seperti halnya yang dialami oleh Anto.

Pada hari Minggu, menjelang pukul sepuluh pagi, kurang lebih enam bulan setelah Anto dikejar-kejar waria yang bernama Nikita di dalam toko, bocah itu berjalan santai menelusuri trotoar yang ada di pusat kota. Pemuda asal Desa Wonojajar itu semakin hari nampak semakin dewasa. Dia tidak berjalan sendirian. Di samping kirinya ada seorang wanita yang selama ini menaruh hati kepadanya, yaitu Laras.

Mereka berdua terpaksa berjalan kaki karena area yang mereka datangi adalah area pedestrian yang bebas kendaraan bermotor. Sehingga mereka harus memarkirkan sepeda motornya di kantong parkir lalu berjalan kaki ratusan meter menuju tempat yang menjadi tujuan kedatangan mereka di area itu.

Semakin hari, hubungan Anto dengan Laras semakin dekat. Berbeda dengan pandangan Anto kepada wanita lain yang selama ini dekat dengan dirinya dimana dia selalu berpikiran mesum kepada mereka, kalau dengan Laras, tidak. Selain karena dia mengenal Laras sebagai wanita baik-baik dan selalu berpakaian sopan, di dalam dirinya juga ada perasaan untuk selalu menjaga dengan baik gadis itu. Perasaan itu muncul sejak Anto semakin sering berinteraksi dengan Laras. Pribadi Laras yang dewasa, serta terkesan ngemong*, membuat Anto merasa nyaman dengannya.

*Ngemong : perilaku seseorang yang memperlakukan orang lain yang disayanginya dengan lemah lembut, sabar, dan selalu menasehati kalau orang yang disayanginya itu berbuat yang tidak baik.

Hubungan Anto dan Laras yang semakin dekat itu awalnya karena Laras mulai berani untuk mengajak Anto pergi berdua. Tentu saja Laras mengajak Anto tidak tanpa alasan. Biasanya Laras meminta bantuan Anto untuk mengantar atau menemaninya ke suatu tempat. Keberanian Laras itu muncul karena ada dorongan dari neneknya, yaitu Mbah Sri.

Erni sempat menyinggung kedekatan Anto dan Laras dengan bertanya langsung kepada Anto tentang hubungan serta perasaan keponakannya itu terhadap cucunya Mbah Sri. Ketika itu mereka sedang makan siang berdua.

Awalnya bocah yang ditanyai itu bingung untuk menjawabnya. Sebab dia sempat mengira kalau Budhenya itu cemburu kepada laras. Tapi setelah Anto memperhatikan gelagat Erni begitu santai dan disertai dengan senyuman yang nampak menentramkan jiwa, seperti seorang ibu ketika sedang bertanya kepada anaknya, membuat Anto berani untuk menjawab apa adanya.

Waktu itu Anto berkata kalau dia dan Laras hanya berteman saja. Tapi entah kenapa dia selalu merasa ingin menjaga dengan baik dan menolong gadis itu, meskipun kadang Laras tidak meminta bantuannya. Selanjutnya malah Anto yang bertanya kepada Budhenya, kenapa dia punya perasaan seperti itu kepada Laras.

Erni tersenyum mendengar jawaban dari Anto yang terkesan seperti orang curhat.

Dari pengalaman hidupnya selama ini, dalam hatinya Erni merasa kalau kemungkinan besar telah tumbuh benih-benih cinta di hatinya Anto. Namun, Erni tidak mengutarakannya secara langsung kepada Anto, karena dia sedang berusaha agar keponakannya itu menemukan jawabannya sendiri sebagai salah satu cara supaya Anto semakin dewasa dan menemukan jatidirinya untuk menjadi seorang lelaki.

Wanita setengah baya itu lantas menyampaikan kepada Anto bahwa mungkin saja karena keponakannya itu adalah anak tunggal yang sejak kecil hanya tinggal dengan kedua simbahnya. Dia tidak memiliki saudara kandung. Jadi dia merasa kalau Laras itu sudah seperti saudaranya. Entah dia merasa Laras itu seperti adik atau kakaknya.

Hanya saja Erni mewanti-wanti Anto agar keponakannya itu benar-benar menjaga hubungan baiknya dengan Laras. Mengingat kalau Anto itu memiliki nafsu syahwat yang besar. Jangan sampai Anto kebablasan dan akhirnya merusak gadis itu. Sebab, kalau sampai Anto berbuat yang tidak baik dengan Laras, maka akan membuat malu keluarga. Tidak hanya keluarganya Anto, tapi juga keluarganya Laras. Itu sebabnya Erni sangat marah ketika mengetahui kalau Anto tidak bisa menahan nafsunya dan telah berbuat mesum dengan Nurul beberapa bulan yang lalu.

Gairah Si Anto (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang