BAB 3.4

553 85 2
                                    

Mereka semua berlari tunggang langgang sebab diri ingin menyelamatkan nyawa sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka semua berlari tunggang langgang sebab diri ingin menyelamatkan nyawa sendiri.

Seusai teriakan lantang letnan Lee beserta melihat dengan mata kepala sendiri bola besar itu memecah dan menjadi beberapa makhluk kecil mematikan, para siswa terus berlari tanpa memperhatikan sekitar.

Mereka hanya memastikan tidak ada makhluk kecil ungu itu berada di dekatnya. Aera berlari tak tentu arah bersama Bora dan Hana. Hingga sebuah bola jatuh di depan mereka, ketiganya berpisah.

Teringat misi untuk menyelamatkan teman Aera lantas mengambil senapan yang tergeletak. Dengan tangan gemetar ia berusaha membidik sebisanya. Sampai ia melihat Ilha yang terduduk dengan mata kosong akibat hal yang pemuda itu saksikan depan mata Aera lantas berlari mendekat.

Menarik badan besar Ilha agar sedikit mundur Aera lantas menghalangi pandangan pemuda itu terhadap bola yang tengah memangsa salah seorang siswi. "Hei Kwon Ilha! Sadarlah!"

Meletakkan senapan yang dibawanya Aera kemudian menangkup wajah pujaan hatinya itu serambi menatap penuh mata tajam yang tampak kebingungan. "Hei lihat saja aku!"

Beberapa sekon dalam posisi seperti itu hingga Ilha tampak lebih tenang Aera lantas menuntun pemuda itu agar beranjak dan meneruskan pelarian. "Ayo cepat lari!"

"Ya Kim Chiyeol! Bawa Ilha bersamamu!" Teriak Aera melihat kimchi menuju ke arah mereka.

"Kau akan kemana?!" Tanya Ilha panik melihat Aera memungut senapan kembali dan tampak bersiap melangkah berbeda arah dengan gedung kelas.

"Aku mencari teman yang lain."

"Hei Ilha lepaskan cepat!" Seru Aera protes sebab Ilha menahan lengannya kuat.

"Tidak! Ikut ke kelas sekarang."

"Hei kimchi bantu aku?" Pinta Aera pada Kimchi yang menonton dengan waspada.

"Tidak! Ilha benar kau juga ke kelas ayo!"

"Tidak! Tidak! Kumohon biarkan aku sekali ini saja!" Aera rasanya ingin menangis ketika dirinya diseret oleh kedua pemuda itu. Jika begini maka ia akan gagal lagi.

"Bora! Ilha itu Bora butuh bantuan!"

Pancingan Aera berhasil. Ilha berhenti menyeret Aera dalam larian nya. Berhenti sejenak celingukan ke arah yang ditunjuk Aera. Begitupula dengan Kimchi.

Tak menyia-nyiakan kesempatan Aera lantas melepaskan diri. "Kalian kembali saja ke kelas! Biar aku saja. Aku pasti akan kembali! Jadi ke kelas saja!" Teriaknya dengan berlari ke arah tenda di mana teman sekelasnya Wootaek akan tewas.

Melihat Yeonju, Soochul dan Wootaek yang barusan berlari ke arah tenda Aera ikut masuk ke dalam. Senapannya ia bidikan pada setiap makhluk kecil yang berusaha memangsa orang-orang di dalam.

"Aera awas?!" Teriak Yeonju panik melihat sebuah bola hendak menyergap kawan kelasnya itu dar belakang.

Sepersekian sekon setelah teriakan Yeonju bola itu tewas sebab peluru yang di keluarkan sersan Kim. "Hei Aera! Kau harusnya lebih berhati-hati!"

DAS : VIVA LA VIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang