Letnan Lee hanya tersenyum menanggapi mereka. Untuk pertama kalinya mereka melihat mekarnya senyum itu, Aera pun menganga dibuatnya.
"Omong-omong apa pekerjaanmu sebelum kemari, Letnan?" Tanya Hana mengubah topik.
"Aku bagian dari unit tempur."
"Tidak. Sebelum itu, apa kau kuliah?" Hana menepuk pundak Letnan Lee yang masih tersisa tepung. Tentu saja hal itu memancing Soyeon ikut mendekat.
Selepas menarik tinggi resleting jaketnya Soyeon berdehem pelan. Tersenyum manis ia bertanya dengan kedua tangan di saku, "kau punya pacar?"
"Dasar. Aku tidak menerima pertanyaan di luar latihan. Kalian dengar aku?" Jelas Letnan Lee. Kendati mulut demikian ia tengah berusaha mengulum senyum.
"Dia punya pacar," celetukan Deokjung. Hal tersebut memancing emosi Soyeon, gadis cantik itu lantas melempar adonan roti pada pemuda berbadan besar itu.
"Tidak!"
"Hei!"
"Apa?"
Aera diam saja memandang aksi Soyeon yang kembali menatap Letnan Lee dengan senyuman terbaik. Kembali berceloteh bertanya pasal kehidupan pribadi letnan tampan itu. Entahlah ia merasakan sesuatu.
"Kenapa mukamu ikut memerah? Merasakan malu seperti melihat diri sendiri?"
Tepat sekali! Bisikan Ilha mengundang tatapan pedas Aera. Gadis itu sontak memukul keras lengan Ilha yang melingkar pada pinggangnya.
"Ini berkaitan. Kami harus tahu lebih banyak tentangmu agar anggota peleton lebih efisien."
Perkataan Soyeon menciptakan keheningan. Merasakan malu akibat ucapannya yang tidak masuk akal. Ia lantas melirik teman-temannya.
"Ganti topiknya," bisik Soyeon meminta pertolongan.
Bora yang peka lantas membuka suara, "Ayolah Letnan, jawab saja. Soyeon benar."
"Ayolah, beri tahu kami."
"Beri tahu kami."
Anak-anak membantu Soyeon mendesak Letnan Lee agar menjawab pertanyaannya.
"Hentikan."
Komandan peleton itu melihat anak didiknya. ia lantas mengangkat sebuah sendok dan menggunakannya sebagai mikrofon.
Aksi letnan Lee tersebut membuat anak-anak peleton 3-2 menahan tawa mereka.
"Dengar. Aku bagian dari ROTC. Jadi, aku bergabung setelah lulus kuliah. Aku punya satu tahun tersisa untuk bertugas, tapi belum memutuskan apa aku akan pergi atau memperpanjang masa jabatan ku. Itu saja."
"Memperpanjang? Kenapa kau melakukan ini lagi?" protes Soyoon.
"Benar, bukankah itu melelahkan? Lebih baik pergi ke dunia luar," sahut Junhee.
"Kau benar."
"Bisa berada di dunia luar juga sulit. Aku masih muda dan tidak tahu banyak, tapi di luar sana juga perang. Bisa dibilang masuk ke universitas adalah perang lokal, dan berada di dunia adalah perang dunia. Ini momen paling bahagia mu." Sersan Kim yang dari tadi hanya menyimak akhirnya ikut buka suara.
Anak-anak hanya terdiam mendengarkan ucapan sersan Kim. Suasana malam itu mendadak menjadi emosional.
"Aku punya pertanyaan. Kapan perang ini akan berakhir?" tanya Aesol.
"Apakah, kami bisa pulang?" lanjut Yeonju.
"Mereka bilang kita bisa pulang jika melewati operasi ini," sahut Soyoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAS : VIVA LA VIDA
FanfictionWARNING! JUST HAVE FUN! Fanfiction dari drama Duty After School. Karakter utama tambahan Gong Aera dibuat oleh author. Sementara karakter lain adalah tokoh original di drama yang ada. Gong Aera adalah seorang gadis dari sekolah menengah kesenian...