Setelah serangan sihir yang tidak disengaja ketika Harry berusia enam tahun, Vernon bertindak terlalu jauh. Ketika Harry bangun, dia terluka parah dan lebih dari lima puluh tahun yang lalu berada di dunia lain. Setelah berjalan beberapa kali, Harry...
Ingat ini bukan karya milikku, dan bukan hasil dari pemikiran ku, saya hanya menerjemahkannya saja
TYPO DIMANA-MANA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ringkasan:
Paruh pertama tahun pertama anak laki-laki dan awal liburan musim dingin!
Catatan:
TAHUN PERTAMA (20-30)
(Lihat akhir bab untuk catatan lebih lanjut :)
Harry akhirnya membawa Tom ke dapur untuk memperkenalkannya kepada semua orang setelah kelas selesai. Mereka disambut oleh sekelompok elf yang bersemangat. Harry memeluk mereka semua.
“Wee Harry membawa teman?” Cozy bertanya dengan penuh semangat.
"Ya. Ini Tom. Dia juga seorang Slytherin,” Harry memperkenalkan.
"Wee Harry?" Tom bergumam setelah membalas salamnya, menyeringai. “Koreksi aku jika aku salah, tapi bukankah itu tidak berarti apa-apa?”
"Diam," kata Harry.
“Aku terpesona, Harry. Di sini Anda memiliki seluruh armada elf yang semuanya memanggil Anda Harry kecil, namun Anda tampak begitu tenang. Namun, ketika saya mencoba melakukan hal yang sama, Anda melontarkan pukulan keras. Mengapa demikian?"
"Karena para elf memanggilku karena cinta," bentak Harry.
"Maaf," kata Tom sambil mengangkat alisnya. “Aku juga memanggilmu karena cinta.”
"Tidak, kamu tidak perlu melakukannya," kata Harry.
"Ya, benar," bantah Tom.
“Tidak, jangan lakukan itu, dasar bajingan kurus!” Harry memarahi. “Saat kamu memanggilku kecil, kamu juga menyombongkan tinggi badanmu sendiri. Ketinggian yang kamu gunakan secara kejam.”
“Dear Harry, tolong beri tahu saya: bagaimana cara saya menzalimi Anda?” Tom bertanya dengan gembira, matanya berbinar sehingga Harry tahu bahwa Tom sudah mengetahui jawabannya.
"Kau selalu menjemputku dan melemparkanku kemana-mana," tuduh Harry.
“Membawamu kemana-mana?” Tom tampak tersinggung. “Aku hanya memelukmu dengan sekuat tenaga—”
"Kau tahu maksudku," sela Harry. “Bagaimanapun, itu tidak masalah karena aku akan menjadi lebih tinggi darimu suatu hari nanti, dan kemudian akulah yang akan melemparkanmu ke mana-mana. Tunggu saja.”
Tom tertawa terbahak-bahak.
“Itu tidak akan pernah terjadi, sayang,” katanya di sela-sela tawa.
Harry mengabaikannya untuk mengejar para elfnya yang berharga. Semua orang baik-baik saja. Jazzy meminta bantuan Harry untuk mengeja kata dalam surat kepada adik perempuannya dan Harry dengan lembut mengoreksi genggaman tangannya seperti yang biasa dilakukan Tom padanya ketika Harry baru belajar menulis dengan benar.
