23. Depresi

829 183 52
                                    

Rio dan Jisoo duduk termenung dalam ruang pemeriksaan, mereka menunggu Yuri yang akan datang membawa pengacara, dan benar saja, tak lama Yuri muncul bersama pengacara Choi dan ayah Kim, appa nya Jisoo, polisi memberi mereka kesempatan untuk bertemu lebih dahulu, dan kelima nya mengobrol di ruang penyidikan.

Pengacara Chio mengangguk sambil berfikir tentang apa yang Rio dan jisoo ceritakan.

Sedangkan di rumah, ahjuma Kim nampak mondar mandir gelisah, menunggu kepulangan Rio, dia tahu anak itu di kantor polisi.

Tengah malam buta, Rio akhir nya pulang, dengan baju dan rambut berantakan, ia telah bebas, begitu juga dengan Jisoo, Rio membuk pintu rumah nya diikuti Yuri di belakang nya.

Ceklek

Ahjuma Kim menoleh, wajah nya nampak sembab menangisi Rio seharian.

"Ahjuma" sapa Rio dengan suara manja nya, sang pengasuh tak menyahut, tapi ia langsung memeluk bocah yang kini bahkan jauh lebih tinggi dari nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahjuma" sapa Rio dengan suara manja nya, sang pengasuh tak menyahut, tapi ia langsung memeluk bocah yang kini bahkan jauh lebih tinggi dari nya itu.

"Bukan kah ahjuma sudah sering berpesan, jangan buat ahjuma khawatir" suara wanita itu terdengar gemetar karena menangis dibalik punggung Rio.

"Maafkan Rio, ahjuma" balas nya.

"Ayo, sekarang bersihkan badan mu, Ahjuma akan siapkan makanan untuk mu" ujar ahjuma Kim.

"Ya ahjuma" patuh nya.

"Uncle"

"Ya boy?"

"Jika teman ku ada yang butuh pengacara, uncle bisa membantu nya kan?" Tanya Rio, ia tentu ingin keluarga Seulgi mengajukan tuntutan.

"Ya, tentu, uncle pasti akan membantu nya" jawab Yuri.

"Terima kasih uncle"

Selesai makan, Rio pun hendak tidur, tapi ia gelisah, dipikiran nya terus berkutat pada kejadian sore tadi, hati nya sakit mengingat kondisi Rose saat itu, dimana baju atas nya sudah tak ia pakai, pakaian dalam nya pun compang camping, dan rok yang juga robek.

Tok tok

Ceklek

Ahjuma Kim membuka kan pintu kamar nya karena ada yang mengetuk dari luar.

"Rio, kenapa sayang?" Cemas sang pengasuh.

"Rio tidak bisa tidur ahjuma" adu nya manja.

"Baiklah, ayo masuk" setiap kali Rio gelisah dan insomnia, ia akan memilih untuk tidur dengan ahjuma, sebab sentuhan dan pelukan wanita itu lah yang akan membuat Rio tenang dan nyaman.

Pagi nya, Park Senior High School pun geger, melihat ruang bimbingan konseling berantakan, darah menggenang yang mulai mengering serta garis polisi, kegiatan belajar mengajar tetap di laksanakan, tapi Rio, Jisoo, Seulgi, Sohee dan gank Jimin tidak berangkat ke sekolah, begitu juga dengan Rose yang masih di rumah sakit, Irene tentu mengkhawatirkan keadaan Rose, setelah mendengar penjelasan dari sang kepala sekolah, miss Sunny, ia pun segera meluncur ke rumah sakit.

ReminiscenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang