30. Aneh Tidak?

783 184 39
                                    

Rio terus menatap Rose dari samping, saat mereka berjalan dari kantin menuju ke ruang bimbingan konseling.

"Bukan kah mereka dekat, lalu kenapa miss Park tampak tak nyaman di saat ada miss Bae?" Batin Rio bertanya.

Dan suatu hari, Seulgi datang ke pengadilan bersama Sohee, hadir sebagai saksi sidang atas kasus yang menimpa tiga terdakwa, Lucas, Jimin dan Bobby, Rio dan Jisoo menyusul sepulang sekolah.

"Miss Park mau ikut tidak?" Tanya Rio.

"Tidak, aku tak berani bertemu ketiga nya" jawab Rose, rupa nya dia masih trauma.

"Baiklah" balas Rio.

"Tapi aku masih boleh pulang dengan mu kan?" Tanya Rose cemas.

"Tentu, mari miss " jawab Rio tersenyum senang.

Irene menghentikan mobil nya tepat disamping Rose, gadis itu terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Irene menghentikan mobil nya tepat disamping Rose, gadis itu terkejut.

"Miss Rose, mari pulang dengan ku" ajak nya.

Rose kebingungan hendak menjawab apa, ia menatap Rio dengan sorot memohon, agar sang murid membantu nya menjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rose kebingungan hendak menjawab apa, ia menatap Rio dengan sorot memohon, agar sang murid membantu nya menjawab.

"Maaf miss Bae, miss Park pulang dengan kami" tolak Rio

"Aku tidak bertanya pada mu" ketus Irene.

"Maaf miss, kami berencana akan pergi ke tempat lain dulu, tidak langsung pulang" jawab Rose.

"Seorang guru dilarang mengencani murid nya, apalagi yang masih di bawah umur" sindir Irene kesal.

"Kami bahkan pergi beramai-ramai, itu tidak bisa di bilang kencan" Rose membela diri, Irene tak menyahut, ia langsung tancap gas, Rio dibuat bingung.

"Kenapa hanya perkara pulang bersama saja jadi masalah?" Heran nya.

Rio duduk di bangku paling belakang bersama Rose, Jisoo duduk sendirian.

Rose turun lebih dulu, wajah Rio terlihat cemas, khawatir akan terjadi sesuatu nanti pada sang guru.

"Soo, aku nanti menyusul ya" pamit Rio.

ReminiscenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang