41. Gugatan Berbalik

910 178 21
                                    

Ahjuma Kim terus berdoa untuk kesadaran Rio, ia tak pernah sedetik pun meninggalkan anak asuhan nya itu, jadi Yuri selalu membawakan baju ganti untuk nya setiap datang ke rumah sakit.

Sedangkan yang lain hadir dipengadilan untuk memberi dukungan pada Rose, yang kasus nya akan mulai di sidangkan hari ini, siapa pun yang mengenal Rose secara dekat, pasti tak akan percaya jika ia terlibat kasus hukum, sebab mereka tahu, sebaik apa Rose.

"Joy" sapa Jennie yang datang bersama sang ibu

"Unnie, eomma" Joy memeluk kedua wanita itu bergantian.

"Oh iya, kenalkan murid-murid Rose" kata Jennie

"Jisoo"

"Seulgi"

"Sohee" ketiga sekawan Rio itu memperkenalkan diri masing-masing sambil menyalami tangan Joy.

"Joy" balas nya

"Mereka juga sahabat nya Rio" imbuh Jennie.

"Dan ini uncle Yuri"

Mereka menunggu sidang di mulai.

Pintu ruang sidang pun terbuka, mereka pun masuk dan memilih tempat paling depan, tak lama hakim ketua dan anggota nya juga masuk, di susul Rose yang kini duduk menjadi pesakitan, sedikit tenang karena dia di temani dua pengacara terbaik Korea, yaitu Choi Siwon dan Shin Cangmin, terakhir Irene sebagai saksi dan penggugat, keluarga dan murid Rose pun menatap sengit pada sang wakil kepala sekolah.

"Sungguh, wajah nya terlihat menyebalkan" gumam Jisoo kesal.

"Aku membenci nya meski kami tak saling kenal" lirih Jennie.

Sidang pun di mulai dengan agenda pembacaan gugatan beserta ancaman hukuman nya, dan akan di lanjutkan lagi besok, ini menyebalkan karena akan memakan banyak waktu dan bertele-tele.

Dan sidang hari kedua di mulai, bukti pun di perlihatkan, tapi pengacara Rose pun langsung membantah nya dengan menggunakan surat perjanjian perjodohan Rio dan Rose yang telah dibuat tujuh belas tahun yang lalu, Irene terbelalak kaget.

"Tidak mungkin" gumam nya tak percaya, keluarga Rose dan murid nya pun dibuat tersenyum puas.

Brak

Tiba-tiba seorang pria berandalan memasuki ruang sidang dengan nafas terengah, seisi ruangan pun menatap aneh ke arah nya.

"Apa aku terlambat?" Tanya pemuda itu tak ada rasa takut atau bersalah sedikit pun.

"Apa aku terlambat?" Tanya pemuda itu tak ada rasa takut atau bersalah sedikit pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaehyun-ahh" Jisoo dan Seulgi langsung berdiri.

"Kalian mengenal nya?" Tanya Yuri, Jaehyun melangkah ke depan, tangan kiri nya terus menunjuk ke arah Irene, sedangkan tangan kanan nya memegang ponsel milik nya.

"Dia" ucap Jaehyun, Irene mengerutkan kening nya, karena merasa tak mengenal Jaehyun, kini semua tatapan berpindah ke Irene.

"Dia yang sengaja menabrak Rio, aku punya video nya" lanjut Jaehyun sebelum ia jatuh berlutut karena kelelahan berlari menuju gedung pengadilan, Jisoo langsung mengambil alih ponsel Jaehyun dan menyerahkan nya pada Yuri, sebelum di oper ke pengacara Rose, mereka pun menonton nya, kemudian di berikan pada hakim ketua, Seulgi memapah Jaehyun agar duduk di bangku, Irene mengendap hendak melarikan diri, tapi. . .

"Tangkap dia!" Seru hakim ketua, polisi yang berjaga pun langsung sigap menangkap nya.

Di rumah sakit

"Ahjuma" gumam Rio, perawat jaga pun segera memanggil dokter, ahjuma Kim yang berada di luar ruang ICU pun di buat cemas, ia berdiri mondar madir sambil terus membaca doa, ia tak tahu apa yang terjadi pada Rio, tapi melihat kepanikan dan kesibukan para dokter dan perawat membuat nya takut, dan dia hanya sendirian di rumah sakit.

Hari itu juga, Rose di nyatakan bebas karena ternyata hubungan nya dengan Rio dianggap legal karena memiliki surat perjanjian yang sah dimata hukum, sedangkan pengacara keluarga Lee dan Park mengajukan gugatan pada Irene dengan tuduhan percobaan pembunuhan, perampasan, perbutan tidak menyenangkan, fitnah, penculikan, penyebaran berita palsu dan masih panjang lagi, borgol di tangan Rose pun langsung di lepas, ia lalu menghambur ke pelukan sang ibu dan unnie nya sambil menangis terharu, Joy pun ikut bergabung, lalu satu per satu sahabat Rio memeluk Rose dan memberikan ucapan selamat.

Mereka lalu keluar, guna menginterogasi Jaehyun, Seulgi mencarikan minuman untuk teman junior high school nya Rio itu.

"Ini, minumlah dulu" Seulgi memberi nya sebotol air mineral yang langsung diteguk Jaehyun sampai habis.

"Ceritakan, bagaimana kamu bisa mendapatkan video itu?" Tanya Jisoo, semua mengerumuni Jaehyun untuk mendengar cerita lebih jelas nya.

"Rio, dia membayar ku untuk mengawasi rumah keluarga Park, dia ingin memastikan keamanan miss Rose kata nya" Jaehyun pun memulai cerita nya.

"Dan hari itu memang ada mobil yang mendatangi rumah keluarga Park, tapi pengemudi nya tidak turun" lanjut nya.

"Tapi setelah Rio punya motor, tugas ku berakhir, kemudian ini berlanjut, Rio kembali menugaskan ku untuk mengawal miss Rose secara diam-diam, dan benar, mobil itu datang lagi hampir setiap hari, jadi aku hafal dengan nya, dan karena aku merasa curiga, jadi aku merekam kedatangan mobil itu, tapi siapa sangka, kejadian itu terekam jelas di ponsel ku, itu lah kenapa ambulan cepat datang, karena aku yang menghubungi nya" imbuh Jaehyun dengan tangan gemetar.

"Aku tidak tahu harus kemana memberi tahu keluarga Rio, jadi aku asal datang ke pengadilan" kata Jaehyun lagi, meski ia salah menyangka kasus yang disidangkan adalah kasus kecelakaan Rio, tapi dia justru berhasil membongkar siapa dalang dibalik kecelakaan yang menimpa Rio, Seulgi dan Jisoo pun langsung memeluk Jaehyun.

"Gumawo Jaehyun-ahh" ucap kedua nya

"Jadi selama ini aku selalu diawasi?" Tanya Rose pada Jaehyun.

"Demi keselamatan anda miss Rose" jawab Jaehyun.

"Lalu dimana kamu sembunyi?" Selidik Rose.

"Itu rahasia, jika aku bongkar, Rio pasti akan memecat ku" jawab Jaehyun.

"Dia pasti sangat mencintai mu sampai menyewa bodyguard seperti ini" ejek Jennie, Rose tersenyum malu, tak jadi marah karena mengetahui jika Rio sangat peduli pada keselamatan nya.

#TBC

ReminiscenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang