36. Rencana Jahat Irene

731 162 37
                                    

Cuwie akhir nya siuman sejam kemudian, ia nampak gelisah, Rose pun mendekati nya.

"Saya ingin bertemu dengan Sohee, miss" lirih nya.

"Baiklah, kamu minum dulu ne" kata Rose, sambil menyodorkan segelas air putih pada Cuwie.

"Yeri-aa, bisa tolong panggilkan Sohee" pinta Rose.

"Baik miss" Yeri keluar, Irene ikut menghampiri Cuwie.

"Miss Rose, bisakah kita bicara bertiga dengan Sohee saja?" Pinta Cuwie.

"Tentu, ayo kita pindah ke ruang bimbingan konseling" ajak Rose, ia membantu Cuwie turun dari bangsal ruang kesehatan.

"Miss Bae tak perlu repot, dari sini saya sudah bisa mengatasi Cuwie" tahan Rose saat Irene hendak membantu nya memapah Cuwie.

Yeri menghampiri gank Rio, dan menerima sejumlah uang dari namja itu.

"Sohee-yaa, miss Rose memanggil mu" beritahu Yeri.

"Baiklah" sahut Sohee, Rio, Jisoo dan Seulgi pun hanya bisa menatap dari kejauhan, dengan wajah cemas dan penasaran.

Cuwie akhir nya mau mengungkapkan apa yang sebenar nya terjadi pada diri nya, dan hal itu baru terjadi dua hari yang lalu, Sohee berusaha menguatkan Cuwie, sebab ia pernah berada di posisi yang sama dengan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuwie akhir nya mau mengungkapkan apa yang sebenar nya terjadi pada diri nya, dan hal itu baru terjadi dua hari yang lalu, Sohee berusaha menguatkan Cuwie, sebab ia pernah berada di posisi yang sama dengan nya.

"Kamu siap kan jika kita melakukan visum ke rumah sakit?" Tanya Rose, Cuwie tampak ragu untuk menjawab.

"Kamu harus memenjarakan nya Cuwie, hukum dia, jangan biarkan orang bejad seperti nya bebas berkeliaran diluar sana, bagaimana kalau dia menemukan korban baru?" Bujuk Sohee.

"B-baik lah" Cuwie akhir nya mau, Rose meminta bantuan mobil sekolah untuk mengantar Cuwie ke rumah sakit, dan kesempatan ini di gunakan dengan baik oleh Irene, dia lah yang mengemudikan nya, tapi ada Sohee juga disana, jadi Rose merasa aman.

"Miss Rose, sekolah mengutus kita untuk mengikuti seminar tentang bahaya narkoba, di luar kota" beritahu Irene pada Rose.

"Apa tidak bisa diwakilkan pada yang lain? Saya sedang menghadapi banyak kasus murid-murid kita" tolak Rose.

"Ini perintah langsung dari kepala sekolah, silakan miss Rose bicara sendiri dengan miss Sunny kalau begitu" balas Irene, Rose menjambak rambut nya sendiri putus asa, ia tak nyaman dengan Irene sekarang, dan semakin sang wakasek ingin mencari kesempatan, Rose jadi semakin ingin menghindar.

Cuwie keluar dari ruang pemeriksaan, bersama sang dokter.

"Miss, bisakah kita bicara?" Tanya sang dokter.

"Ah, iya dok" Rose lalu berdiri, di ikuti Irene.

"Benar murid anda mengalami pemerkosaan, bukti visum ini bisa kalian bawa sebagai bukti" hati Rose ikut sakit mendengar nya, begitu ia keluar, Cuwie nampak tengah di hibur Sohee, perasaan Rose campur aduk, antara Cuwie dan tugas sekolah ke luar kota, ia pun mengirim pesan pada Rio tentang kepergian nya ke luar kota.

"Sungguh miss Bae sangat menyebalkan" geram Rio.

"Apalagi yang ia lakukan?" Penasaran Jisoo.

"Dia akan membawa miss Park keluar kota, aku tak akan tinggal diam" kata Rio.

"Kemana?" Tanya Seulgi.

"Busan" jawab Rio.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan?" Jisoo

"Tentu saja mengikuti nya" kata Rio.

"Kapan mereka berangkat?" Seulgi.

"Sekarang, aneh bukan? Sohee dan Cuwie, miss Bae turunkan di jalan" kesal Rio.

"Ayo kita kejar saja mereka" ide Seulgi.

"Ayo" Rio tak ingin terjadi sesuatu pada sang kekasih.

"Kita pulang dulu, tukar mobil" kata Rio, Seulgi naik vespa milik Jisoo bersama Sohee sedangkan Rio berboncengan dengan Jisoo, mereka ke rumah Rio dulu untuk mengambil mobil.

"Sohee-yaa, kirim pesan pada miss Park, terus ajak dia berkomunikasi" pinta Rio sambil menyerahkan ponsel nya pada Sohee, sebab ia sendiri sibuk mengemudi.

"Miss Rose bilang mereka sudah tiba di hotel Great Season" beritahu Sohee.

Sedangkan di hotel, Irene menatap Rose yang sibuk berkirim pesan dengan ponsel nya, ia lalu mendekati Rose.

Set

Irene merebut ponsel Rose dan mematikan nya.

"Miss Bae!" Tegur Rose

"Kita disini untuk bekerja, bukan bermain ponsel!" Balas Irene, Rose marah tapi dia tak mampu melawan, hati nya terlalu lembut.

"Jangan kemana-mana, aku akan mengambil barang-barang di mobil" kata Irene, ia berjalan menuju ke parkiran.

"Tunggu saja, malam ini, kamu akan menjadi milik ku selama nya" batin Irene senang, perjalanan ini memang dia yang merencanakan nya, bukan atas perintah miss Sunny.

"Miss Rose sudah tidak membalas pesan nya" kata Sohee.

"Tidak masalah yang penting kita sudah tahu dimana mereka berada" kata Rio, mereka pun tiba di hotel tempat Irene dan Rose menginap, dan langsung menuju ke lantai tiga.

Tok tok

Rio mengetuk pintu kamar Rose, sang guru mengintip lewat lubang pintu, dan melihat Rio lah yang berada di luar.

"Rio, aku disini!" Teriak Rose dari dalam

"Miss Park?!" Rio

"Iya" Rose

"Mundur" Rio

"Baiklah" Rose

Rio, Jisoo dan Seulgi mendobrak pintu kamar hotel dari luar.

Brak

"Rio" lega Rose

"Ayo kita pergi dari sini" Rio

"Tapi miss Bae?" Rose

"Dia menipu mu" Rio menarik tangan kanan Rose dan membawa nya kabur dari hotel.

"Ponsel ku disita miss Bae" kata Rose

"Nanti kita beli lagi" balas Rio.

Sedangkan Irene, ia terbelalak melihat pintu kamar hotel yang di sewa nya jebol, ia pun buru-buru masuk dan melempar tas nya begitu saja.

"Rose" seru nya memanggil nama sang pujaan, tapi tak ada sahutan, ia membuka pintu kamar mandi, tapi nihil.

"Pasti ulah Rio" tebak Irene.

"Rio sialan!" Teriak nya marah.

Sedangkan rombongan Rio, mereka berhenti di sebuah restauran untuk beristirahat sejenak, mereka hanya membeli minuman.

"Dari mana kamu tahu miss Bae berbohong?" Tanya Rose pada Rio.

"Karena di sekolah kita saja sedang banyak kasus, tak mungkin miss Sunny akan mengirim perwakilan untuk ikut seminar, beliau pasti lebih mementingkan untuk menenangkan situasi di sekolah lebih dahulu, dan seminar itu juga bukan sesuatu yang genting, dan tidak bisa mendadak" jelas Rio, Rose akhir nya paham, bahwa dia di bohongi oleh Irene, Jisoo, Seulgi dan Sohee hanya duduk tak berani ikut campur dalam pembicaraan sepasang kekasih itu, terlebih Rose adalah guru mereka.

"Sekarang kita harus lebih waspada, karena miss Bae pasti akan marah dan mungkin membalas dendam pada kita" kata Rio.

"Besok kita beli ponsel baru" imbuh nya.

Irene kembali ke Seoul dengan perasaan dongkol dan marah, sebab Rio telah menggagalkan rencana nya.

#TBC

ReminiscenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang