24. Barang Bukti

773 167 23
                                    

"Ayo kita lihat Seulgi dulu, dia sudah sadarkan diri" Jisoo menepuk-nepuk punggung Rio, yang masih tertunduk sambil terisak.

"Jangan sampai Seulgi tahu kamu menangis" imbuh Jisoo, Rio pun mengusap air mata nya, dan sang sahabat merangkul nya menuju ke ruang perawatan Seulgi.

Tok tok

Ceklek

"Rio-yaa, Jisoo-yaa" sapa eomma nya Seulgi.

"Eomma" balas kedua nya membungkuk hormat.

"Ayo masuklah, Seulgi sudah menunggu kalian" eomma Kang pun menggiring Rio dan Jisoo agar masuk ke dalam.

"Seulgi-yaa" sapa Jisoo, yang disapa tersenyum lebar.

"Senang melihat mu kembali" Jisoo mengacak rambut Seulgi.

"Terima kasih Jisoo-yaa, Rio-yaa" Seulgi yang menyambut Rio lebih dulu.

"Hey, welcome back" Rio menepuk ringan pipi Seulgi, yang tersenyum senang akan kehadiran sahabat-sahabat nya itu.

"Bagaimana keadaan Sohee?" Tanya Seulgi, Rio dan Jisoo saling bertatapan.

"Sohee baik-baik saja, yang penting kamu fokus pada kesembuhan mu saja dulu" jawab Rio.

"Katakan pada nya untuk mengunjungi ku Rio-yaa" pinta Seulgi.

"Yaa, akan ku katakan pada nya nanti" jawab Rio, sejam berlalu ia pun untuk kembali ke kamar Rose, dalam perjalanan nya, Rio menghubungi Yuri, agar mencari bukti kejahatan Jimin di rumah Sohee.

Yuri langsung melapor ke polisi, bersama pengacara Choi, mereka menggeledah rumah Sohee, Yuri nampak miris memperhatikan interior rumah itu yang penuh coretan, gambar acak, yang mungkin adalah lukisan Sohee yang sedang depresi.

"Tuan Kwon" panggil pengacara Choi.

"Ya?" Sahut Yuri, ia mengambil sebuah foto dengan pigura kecil dari atas lemari hias, lalu membalikan badan nya menghadap sang pengacara, yang berdiri bersama seorang polisi sambil membawa sebuah kardus yang ditemukan di kolong ranjang Sohee, Yuri mengangguk, mereka pun membuka nya.

"Rio tidak boleh tahu ini" batin Yuri, yang hati nya ikut sakit melihat baju bekas milik Sohee yang sudah sobek sana sini, dengan noda darah yang tak sedikit, serta pakaian dalam nya.

"Kita bawa untuk diperiksa lebih lanjut" ujar sang polisi.

Rio kembali ke kamar Rose dan sang guru sudah terbangun dari tidur siang nya

"Selamat sore miss Park" sapa Rio, sang guru tersenyum malu karena ada orang spesial di hati nya datang menjenguk, tapi, tak bisa dipungkiri jika ia pun senang dengan kehadiran Rio.

"Selamat sore miss Park" sapa Rio, sang guru tersenyum malu karena ada orang spesial di hati nya datang menjenguk, tapi, tak bisa dipungkiri jika ia pun senang dengan kehadiran Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sore juga Rio" balas nya.

"Miss Park sudah minum obat nya?" Tanya Rio perhatian, Jennie menatap dongsaeng dan murid nya itu sambil menahan senyum, begitu juga dengan eomma Park.

ReminiscenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang