4. Rawat

1K 179 14
                                    

Akhir nya, Rio pun di bawa ke rumah sakit, dan dokter sudah menangani nya.

"Biarkan Rio di rawat dulu, sampai suhu badan nya turun, tidak ada yang perlu di khawatirkan, dia hanya kelelahan" jelas sang dokter panjang lebar, Rio kemudian di pindahkan ke kamar pemulihan, dia terlelap karena obat.

Ceklek

Jennie masuk ke kamar sang eomma, Rose menoleh, menatap sang unnie yang menenteng kantong berisi makan malam nya dengan sang dongsaeng.

"Kamar di samping terisi" beritahu nya pada Rose, sang dongsaeng pun mengintip dari balik tirai jendela kamar sang eomma, dan melihat ada beberapa perawat keluar dari kamar sebelah.

"Ayo makan" ajak Jennie.

Pagi nya, Rose berangkat ke sekolah dari rumah sakit, ia berjalan melewati kamar Rio tentu nya, dan karena pintu nya terbuka, ia pun melirik nya.

Rose terkejut melihat Rio berbaring dengan mata terbuka, menunggu ahjuma Kim menyiapkan sarapan nya, wanita paruh baya itu membelakangi pintu, jadi Rose tak mengenali nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose terkejut melihat Rio berbaring dengan mata terbuka, menunggu ahjuma Kim menyiapkan sarapan nya, wanita paruh baya itu membelakangi pintu, jadi Rose tak mengenali nya.

Sesampai di sekolah, Rose di buat bingung melihat murid-murid semua menatap nya sambil tersenyum, berjejer di pinggir lorong, dari loby sampai ke ruang kelas nya, ia tentu curiga.

Tara

Begitu masuk ruang kelas, Rose mendapat kejutan, tembakan confeti, lalu seseorang berdiri tepat di depan ruang kelas sambil membawa sebuket bunga mawar merah, namja itu tersenyum miring sambil sedikit menunduk malu, Rose mengerutkan kening nya

"Rose, mau kah kamu menjadi kekasih ku?" Pria yang tak lain adalah Chanyeol itu mengungkapkan perasaan nya pada Rose.

"Terima"

"Terima"

"Terima" seru murid lain yang ikut menyaksikan adegan itu.

"Maaf, aku tidak ada waktu untuk memikirkan percintaan" tolak Rose, ia lalu berjalan menuju je bangku nya.

"Hhuuuu. . ." Seru murid lain kecewa mendengar penolakan Rose, tapi Chanyeol tidak menyerah, ia mengejar gadis itu je bangku nya.

Bruk

Rose menaruh paksa bunga dan coklat di bangku nya pada Chanyeol, murid namja itu pun terpaksa menerima nya dengan paksa.

"Dengar kan aku dulu Rose" tapi gadis itu tetap acuh, Joy datang, ia berdiri di ambang pintu masuk, menatap sang sahabat yang terlihat tak nyaman tengah mendengarkan Chanyeol mengeluarkan jurus bujuk rayu nya.

"Miss Sunny datang!" Seru Joy, untuk membubarkan kerumunan dan mengusir Chanyeol dari kelas mereka, para murid pun kocar kacir berhamburan lari keluar, termasuk namja yang merayu Rose tadi, Joy lalu menghampiri Rose.

"Untung kamu datang Joy" lega Rose, sang sahabat terkekeh lucu

"Bagaimana keadaan eomma?" Tanya Joy

"Sudah membaik, gula darah nya juga sudah turun" jawab Rose.

"Berarti Jennie unnie kuliah sore?" Tebak Joy, Rose mengangguk.

"Oh ya Joy, bocah yang kemarin kita bertemu di supermarket" kata Rose

"Iya?" Joy menatap Rose penuh tanya.

"Dia di rawat di rumah sakit dan menempati kamar di sebelah eomma" beritahu Rose.

"Astaga, kasihan sekali" gumam Joy iba.

"Aku jadi penasaran Rose, nanti aku ikut kamu ke rumah sakit ya?" Ijin Joy.

"Iya" Rose tentu senang karena nanti nya dia tak kesepian saat menjaga sang eomma.

Saat pulang sekolah, Joy sudah tak sabar ingin melihat Rio, untuk menjenguk, ia tentu sungkan dan takut karena mereka tak saling mengenal, ia terlalu bersemangat karena mengagumi bocah itu.

Dan sesampai di rumah sakit, dari kejauhan Rose dan Joy nampak melihat Rio di gendong Yuri, hendak memasuki mobil yang menjemput mereka, dengan beberapa bodyguard di belakang nya.

"Kita terlambat Rose" lirih Joy kecewa.

"Dia seperti nya bukan anak sembarangan" balas Rose.

Rio memang menginap di rumah sakit hanya untuk menunggu suhu badan nya turun saja, dan setelah kembali normal, dia pun di perbolehkan bulang pulang, dan ahjuma Kim juga mengijinkan Rio untuk tidak hadir di sekolah selama dua hari, dan hari ini, para teman satu kelas nya datang untuk menjenguk Rio di rumah, sebanyak dua puluhan anak baik yeoja maupun namja, memasuki rumah Rio dengan antusias, termasuk Solar, mereka menghampiri sang tuan rumah ke kamar nya, ditemani dua orang guru pembimbing.

"Maaf jika jadi merepotkan miss" sungkan ahjuma saat menemani Rio menyambut kehadiran teman-teman nya.

"Tidak nyonya Kim, kami khawatir karena Rio tidak biasa nya sakit" balas sang guru.

"Rio, maafkan aku" kata Solar sambil mendekat pada Rio.

"Jika sakit mu karena aku sering mencubit mu, aku berjanji tak akan melakukan nya lagi" sesal Solar.

"Uhum" Rio mengangguk, teman-teman nya pun merasa senang, di rumah Rio mereka disuguhi aneka minuman dan camilan kesukaan anak-anak, setelah tamu nya pulang, waktu nya Rio tidur siang, obat nya sudah diminum, dan juga sudah makan disuapi ahjuma, wanita paruh baya itu meminum yeh hangat di dapur dengan perasaan campur aduk, Yuri menyusul, ia pulang untuk mengechek keadaan Rio saja.

"Sungguh, Rio membuat ku takut dan sedih Yul" ucap ahjuma

"Saat dia demam, dia mengigau ingin ikut appa dan eomma nya, dan menunjuk ke arah pintu, dimana ia melihat mereka disana kata nya" cerita ahjuma.

"Aku jadi berpikir, apakah Rio merindukan tuan dan nyonya Lee?" Lanjut ahjuma Kim.

"Tidak, itu hanya halusinasi nya saja ahjuma, sebab saat tuan dan nyonya Lee meninggal, Rio belum berusia setahun" balas Yuri

"Dia anak yang kuat ahjuma, semoga bukan itu yang membuat nya sakit" lanjut Yuri.

"Ahjuma" panggil Rio

"Dia bangun" ahjuma lalu meletakan cangkir nya dan buru-buru ke kamar Rio.

#TBC

ReminiscenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang