15

2.7K 251 29
                                    

🥑

Sea membongkar lemari pakaiannya yang tak menampilkan banyak pilihan disana.

Sekiranya sudah lebih dari 1 jam ia terlihat sibuk mengobrak-abrik tempat yang kini sudah seperti kapal pecah itu.

"Ya! Sea, kenapa kau membuat kamarku berantakan?" Book yang baru saja masuk ke dalam kamarnya itu memekik terkejut saat melihat pemandangan disana.

Pakaian Sea telah berserakan di berbagai tempat. Lantai, kasur, kursi, bahkan di atas lampu tidur Book.

"Aku kesal sekali karena tak membawa pakaian-pakain terbaikku kemari." Kata pria yang terlihat mengerucutkan bibirnya itu.

"Kalau begitu pakai saja yang ada. Lagipula jangan berharap banyak dari Hia Jim. Mungkin saja lelaki itu hanya memakai kaus polos yang belum ia ganti beberapa hari saat bertemu denganmu."

"Aku tak perduli. Yang penting aku tampak bagus di matanya."

"Ckckck..dasar budak cinta."

"Ckckck..dasar bocil jomblo yang belum mengenal cinta."

"Yaa! Apa kau bilang?!"

"Sudah ah. Makhluk delulu dilarang bicara kepadaku." Kata Sea yang kemudian berteriak lega saat ia merasa telah menemukan pakaian yang cocok pada akhirnya.

Kesibukan pria itu pun berpindah ke depan cermin.

"Bagaimana?" Sea berputar di hadapan Book.

Pun tanpa banyak bicara Book hanya mengangguk sembari mengangkat ibu jarinya ke udara, "sekarang kemarilah." Book segera menarik Sea keluar dari kamarnya.

Dua pria itu terlihat menuruni tangga dengan Book yang menahan tawa.

Ditariknya Sea menuju taman belakang dimana ada kedua orang tua Book yang telah menunggu disana.

"SURPRISE"

"SELAMAT ULANG TAHUN" kata mereka semua hampir bersamaan.

Naphat dengan botol berisi confetti pop up di tangannya, Baifern dengan strawberry cheesecake yang terlihat lezat di tangannya, dan Book yang segera mengeluarkan bungkusan kecil dari dalam saku celananya ke hadapan Sea.

"Selamat ulang tahun, dan selamat karena sudah masuk 10 besar, ya." Book memeluk Sea dengan lembut, "ini hadiah dariku. Gunakan walau hanya kecil."

Sebuah mainan kunci dengan ukiran nama Sea dan Book di letakkannya pada lengan Sea yang masih menggantung karena terharu.

Tanpa banyak bicara Sea segera memejamkan matanya berulang kali agar air mata tak jatuh dari pelupuknya.

Sea terharu. Sea sangat ingin menjadi bagian dari keluarga ini. Dan Jimmy akan menjadi medianya.

"Te..terimakasih banyak." Katanya pelan.

"Tiuplah lilinnya, sayang. Buatlah keinginanmu." Kata Baifern yang baru saja mencium kening Sea.

Pun Sea hanya bisa mengangguk dan memejamkan matanya.

Aku harap si brengsek Sam diputuskan oleh ibuku dan ia dipenjara.

Dan kuharap kencanku hari ini lancar bersama Hia Jimmy...

Sea segera meniup lilinnya dan tepuk tangan serta teriakan semangat Book kembali terdengar di udara.

"Bibi akan simpan kuemu. Nikmati waktumu bersama Jimmy, ya nak."

"Semoga harimu menyenangkan Sea." Kata Naphat menambahkan.

My Hiia (Jimmysea)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang