My Hiia (Jimmysea)

Bonus Chapter

🌊

Sea memasukkan kemeja terakhir Jimmy pada lemari yang terbuka lebar.

Maniknya tertuju pada benda berkilau yang terletak di sudut lemari, tidak tertutup sempurna oleh sebuah paperbag yang berada di sebelahnya.

Tangannya pun meraih benda yang membuat alisnya bertaut itu.

Adalah sebuah kunci yang nampaknya terbuat dari logam tembaga.

Tempat Sea menemukan benda itupun telah membuatnya bertanya curiga.

Kenapa diletakkan disini?

Tentu saja Sea segera merakit benang merah yang ada dalam otaknya saat ini.

Pikirannya bulat menjadi satu. Hipotesis singkat yang di dapatkannya pun telah menarik sebuah kesimpulan meski jawabannya belum pasti.

Ruangan rahasia Jimmy.

Ruangan yang selama ini terkunci hingga Sea tak tahu apa yang ada di dalamnya.

Ruangan yang membuat Jimmy selalu mengalihkan pembicaraan ketika Sea mengungkit seputarnya.

Sembari melirik ke arah buah hatinya yang sedang tertidur pulas pada baby box di sebelah ranjangnya, pun Sea segera berhambur keluar dari kamar.

Seperti semesta yang mengizinkannya untuk menilik isi dari ruangan misterius itu, momen Sea berlari tak sabar menuju ruangan itupun hanya Tuhan yang tahu.

Para asisten rumah tangganya sudah pasti sedang sibuk entah di dapur atau di taman.

Dan si empu dari ruangan itupun belum pulang dari dinas luar kotanya selama beberapa hari.

Senyum Sea tertarik hingga ujung saat kakinya sudah berada tepat di depan pintu.

Sejak Sea melahirkan, rasanya tak ada waktu untuk memikirkan ruangan itu kembali.

Sang buah hati cukup membuatnya sibuk belakangan ini.

Tanpa banyak menunggu, pria itupun segera memasukkan kunci dan berharap jika benda itu memang berjodoh dengan si pintu.

Cklek.

Senyum Sea semakin merekah saat suara kunci yang terbuka memberikan kabar baik kepadanya.

Pun ia memutar kenopnya dan mengintip ke dalam sana.

Tak dapat melihat apapun dengan minimnya cahaya, Sea segera masuk dan mencari saklar lampu yang seharusnya tak berada jauh dari tempatnya berdiri.

Ctik.

Ruangan itu telah terbebas dari kegelapan. Pandangan Sea segera menggeledah seluruh isi ruangan.

Deretan rak buku berukuran sedang terlihat berjejer di sudut dinding dan menghadapnya.

Layaknya sebuah perpustakaan normal berukuran kecil, pikiran Sea menerka salah akan isi ruangan itu selama ini.

Maniknya tertuju pada sesuatu yang berada di belakang meja kerja berwarna merah kecoklatan.

Sebuah peta besar berukuran satu meter yang terlihat bak history pencarian harta karun.

Banyak tanda silang yang berada disana.

Tak ada tulisan, tak ada penjelasan apapun hingga berhasil membuat Sea memiringkan kepalanya seperti sedang berpikir.

Sea menggeleng lelah. Ia tak tahu makna dari tanda silang yang ditampilkan disana.

Otaknya sedang tidak dapat diajak berpikir karena ia terjaga hingga jam tiga pagi. Jigsaw sang buah hati, rewel semalam suntuk selama beberapa hari terakhir.