7

2.5K 186 12
                                    

🌊

Sea membuka mata dengan pelan dan mendapati dirinya yang masih meringkuk nyaman di ranjang Book.

Sembari menggaruk kepalanya yang terasa gatal, Sea tersadar bahwa sosok sang sahabat tak lagi disana. Ia yakin bahwa dirinya terlambat bangun.

Dengan segera pria manis itu berjalan ke luar ruangan dan menuju kamar mandi tanpa berusaha mengumpulkan nyawanya yang belum sempurna.

Tanpa diduga, ketika Sea melewati kamar Jimmy, pintu lelaki itu tiba-tiba terbuka hingga Sea menghentikan langkahnya untuk menatap wajah bangun tidur Jimmy.

Yang ternyata juga masih sangat tampan.

"Selamat pagi, calon suamiku." Kata Sea dengan suara yang masih terdengar parau.

Tak mengindahkan kalimat Sea, pun Jimmy berlalu pergi begitu saja menuju arah yang tadinya Sea tuju.

Sadar jika Jimmy hendak masuk ke kamar mandi, Sea segera berlari dan menghadang lelaki itu disana, "maaf Hia, aku duluan. aku bisa terlambat."

Jimmy menahan pintu yang hendak ditutup Sea dengan paksa dan menarik pria itu keluar, "aku jaga pagi. Aku duluan."

"Eh tidak bisa! Aku duluan yang berjalan ke sini." Pun Sea yang tak mau kalah kembali masuk ke dalam kamar mandi dan mendorong Jimmy yang tubuhnya tak berpindah barang satu sentipun.

"Aku lebih dulu. Keluar." Jimmy membuka kausnya dan membuangnya di lantai seakan itu adalah tanda dan ancaman jika Sea harus segera keluar.

Nyawa Sea mendadak terkumpul sempurna saat menatap dada Jimmy yang tak ditutupi kain apapun. Bahkan otot perut lelaki itu terlihat seperti roti sobek di atas meja sarapan.

Berusaha menyadarkan dirinya yang terhipnotis, pun Sea yang tak ingin kalah segera membuka kancing piyamanya satu persatu, "kau pikir cara itu bisa menakutiku?? Aku juga bisa!" Katanya.

"YAA!" Jimmy segera menahan Sea saat pria itu hendak membuka pakaiannya. Sea tak perduli jika Jimmy menganggapnya pria gila.

Dengan segera Sea memanfaatkan lalainya Jimmy untuk mendorong lelaki itu keluar dari kamar mandi dan segera mengunci pintu itu.

Sea tidak mau melewatkan sarapan bersama keluarga Book jika ia tak memiliki cukup waktu untuk bersiap-siap.

Lagipula, Sea sudah tahu jika Jimmy lebih tak sudi untuk melihat tubuh Sea daripada harus terlambat karena menunggu giliran mandi.

Beberapa menit berlalu dan Sea sudah siap dengan seragamnya, tas ransel, serta sweater berwarna Navynya.

Sea berlari kecil melewati tangga dan menuju ke arah ruang makan yang sedari tadi menggoda indera penciumannya untuk segera menghampiri.

Dilihatnya Book dan Naphat sedang berbincang di meja makan sementara Baifern memunggungi keduanya karena tengah memasak dan bersenandung.

Sungguh pemandangan yang paling Sea rindukan disana karena ia takkan menemukan hal itu dirumahnya sendiri.

"Selamat pagi, paman, bibi." Senyum Sea merekah lebar saat memberi salam dan menarik kursi di sebelah sang sahabat.

"Selamat pagi Sea, bagaimana tidurmu?"

"Hmm. Lumayan nyenyak. Dengkuran Book sedikit melunak tadi malam." Kata Sea yang segera dibalas dengan tatapan tajam dari Book.

Beberapa saat kemudian Jimmy datang bergabung dan duduk di sebelah Sea. Membuat Sea menatapnya heran karena sang pujaan hati sudah berpakaian rapi dan lengkap dengan rambutnya yang disisir rapi.

My Hiia (Jimmysea)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang