41

2.4K 222 13
                                    

🥑

Sea menatap perutnya yang mulai sedikit membesar.

Keajaiban seperti ada nyawa lain dalam dirinya ini sangat asing bagi Sea yang bahkan belum becus mengurus kehidupannya sendiri.

Yah, setidaknya terhitung sudah satu bulan ia menyandang status sebagai istri Jimmy dan usia kehamilannya memasuki minggu ketujuhnya.

Sejauh ini, Sea sama sekali tak merasakan kesulitan yang biasanya dialami oleh orang hamil pada trimester pertamanya. Sea sama sekali tak mual, tak mengidamkan apapun, dan tak sensitif terhadap sesuatu.

Dan untuk si ayah dari janinnya, tanpa Sea duga lelaki itu menuruti semua perkataannya untuk tak menyentuhnya. Sama sekali. Bahkan Jimmy sangat berhati-hati agar tak terjadi sentuhan yang tak diinginkan saat menyerahkan barang kepada Sea.

Seperti ketika acara makan malam keluarga beberapa hari lalu. Sea tak sengaja telah menjatuhkan kalungnya saat itu. Tentu saja dengan sigap Jimmy mengambilkan benda itu dan mengembalikan kalung itu pada tangan Sea yang sudah menengadah tanpa adanya skinship sama sekali.

Dilain sisi, Jimmy tetap perhatian dan selalu sigap terhadapnya. Ia selalu menanyakan keadaan Sea meskipun lelaki itu sibuk dan hanya sempat bertanya lewat sebuah pesan singkat.

Ah, untuk pekerjaannya sebagai Sous chef. Jimmy tak ingin Sea terlalu lelah dan membahayakan calon bayi mereka. Dan dengan berbagai perdebatan panjang dan perjanjian tambahan, akhirnya Sea pun setuju untuk mengundurkan
diri dan ikut bersam Jimmy kembali ke Tahailand.

Dengan syarat Jimmy membiarkan Sea membuka toko bakery setelah ia melahirkan dan mendanai semua keperluan usahanya nanti.

Ada enaknya juga punya suami kaya raya.

Seperti saat ini misalnya, Sea sedang bersantai pada kursi malas yang berada di ruang tengah sembari menyantap steak yang baru saja dihidangkan oleh maidnya di siang hari sambil menyeruput jus jeruk dengan kandungan jeruk murni seratus persen.

Memiliki dua maid, dua supir pribadi, tukang kebun dan kediaman yang membuatmu lelah jika kau sendiri yang membersihkannya ternyata tidak buruk juga.

Beginilah aktivitas Sea setelah kembali ke Thailand. Selain bermalas-malasan, pergi keluar dengan Book untuk memanfaatkan black card sang suami, mengasah skill memasaknya di dapur pribadi serba lengkap yang dibuatkan Jimmy, dan bersenang-senang dengan statusnya, adalah hal yang cukup menyenangkan Sea.

Walau ibunya tak bisa ikut karena merasa sudah terlalu terikat dengan komunitasnya di Prancis, walau Off dan Gun juga tetap disana karena masa tugasnya masih belum selesai, nampaknya Sea cukup mampu menghibur dirinya sendiri jika fasilitas yang diterima seperti ini.

Saat sedang menyantap hidangan nikmat dengan drama netflix yang terpampang pada layar datar 70inch-nya, kehadiran seseorang yang terasa familier membuat Sea segera menurunkan kakinya yang berada di atas meja beberapa saat lalu.

"Kau-"

"Selamat siang tuan. Saya asisten tuan Jimmy, Joong Archen. Kita pernah bertemu di Jepang beberapa saat lalu." Kata lelaki berpakaian rapi yang menunduk ke arahnya itu.

"Ah, iya." Bagaimana Sea bisa melupakan lelaki yang dikuncinya di ruangan hotel saat itu, "Ada keperluan apa ya?" Katanya sembari meletakkan piringnya di atas meja.

"Saya hendak mengambil berkas penting milik tuan Jimmy yang tertinggal di ruang kerjanya." Katanya sembari menunduk lagi dan berlalu pergi menuju ruangan yang dimaksud.

Tentu saja Sea yang penasaran itu mengikuti lelaki yang kini sadar jika dirinya sedang dibuntuti.

"Tumben sekali lelaki itu meninggalkan sesuatu." Kata Sea sembari berjalan di sebelah Joong.

My Hiia (Jimmysea)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang