33

2.7K 236 23
                                    

🥑

Jimny masih terus berjalan dengan gagahnya mendekati sang pendeta.

Terpampang kontras dengan lelaki yang terlihat santai itu, wajah Sea sudah berubah warna menjadi lebih pucat bak ampas tahu.

Otaknya serasa tumpah karena tak mampu menahan imajinasi akan skenario apa yang kan terjadi setelah ini.

Apakah Jimmy benar-benar gila??

"Sea?"

Sebuah suara berhasil menyadarkan Sea dari berbagai lamunan yang sudah berterbangan di sekelilingnya.

"Phi Gun?" Kata Sea menatap pria yang yang juga terlihat sedikit terkejut dengan kehadirannya.

Tepat setelah Sea melafalkan nama Gun, Jimmy mendorongnya untuk masuk ke dalam barisan di sebelah kawannya itu.

Barisan tempat duduk terdepan pada sayap kiri dimana disana telah diisi oleh para kerabat dekat seperti Gun, Off, dan anak mereka.

"Kau datang?" Kata Gun yang tak dapat menyembunyikan wajah senangnya dari Sea.

Detik itu juga Sea melihat warna jas yang dipakai Gun sama persis dengan yang ia kenakan.

Seketika Sea menciut dengan apa yang ada pada pikirannya beberapa detik lalu. Ia merasa bodoh dan malu di saat yang bersamaan.

Sea yang warna wajahnya sudah kembali bersemu itu mencuri pandang ke arah Jimmy untuk melayangkan tatapan penuh caci.

Sialnya, lelaki itu sedang menatapnya juga sembari tersenyum, "kau pikir aku cukup gila untuk menikahimu?" Katanya.

SIAAAL!!!

Seperti mengintip ke dalam isi hati Sea, Jimmy terkekeh pelan hingga membuat Sea sedikit emosi di tempatnya.

Baru saja ia berpikir untuk membalas cemoohan Jimmy dengan menginjak kaki lelaki itu menggunakan sepatunya, sebuah lagu telah dimainkan kembali pada ruangan yang sempat hening sejak kehadirannya tadi hingga Sea harus menghentikan aksinya.

Sesosok lelaki bertuxedo putih masuk ke dalam ruangan itu dengan gagah hingga berhasil membuat suara kawanan lebah kembali berbisik.

Sea memutar tubuhnya untuk dapat melihat jelas disana. Siapakah yang akan melaksanakan upacara sakral hari ini hingga seorang Jimmy harus membius dan menculiknya kembali ke Bangkok.

Sebenarnya, sejak tahu bukan ia sang pengantin yang berbahagia, Sea sudah ada sedikit bayangan praduga akan sang pemeran utama pada acara hari ini.

Jantungnya memompa lebih cepat mengikuti alunan lagu yang seharusnya mendayu.

Diremasnya telapak tangannya sendiri untuk menyembunyikan betapa gugupnya ia saat ini.

FORCE???

Mata Sea sedikit melotot di sana. Jika apa yang terbesit dalam pikirannya menjadi nyata, apakah skenario paling mencengangkan ini benar adanya?

Sea terus memonitor langkah kawan lamanya yang sedikit banyak berubah.

Lelaki yang dulu selalu banyak berbuat konyol itu kini terlihat gagah dengan dandy style serta rambut gelap yang memikat hati.

Force pun sudah berdiri tegak di atas altar dan berbalik menatap pintu yang baru saja ia lewati. Wajahnya terlihat gugup, pun tangannya sedikit bergetar disana.

Selang berapa lama, alunan lagu kembali memenuhi seisi ruangan.

Pintu kembali terbuka dan menampilkan dua sosok yang sudah siap berjalan menghampiri sang mempelai pria.

My Hiia (Jimmysea)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang