42

3.1K 255 23
                                    

🌊

Sea mengetuk-ngetuk slippernya pada lantai marmer yang dingin.

Hatinya merasa gelisah bukan main.

Setidaknya ada dua belas kali ia melakukan gerakan berdiri dan duduk seperti hendak melakukan sesuatu namun diurungkannya kembali.

Jam digital di atas dinding putih itu menunjukkan pukul dua siang hari. Semakin bertambah menit pada penunjuk waktu itu, semakin gelisah pula perasaannya.

Sejak ia bangun kemarin pagi. Entah mengapa Sea selalu ingin melihat wajah Jimmy.

Dan ketika Sea memikirkan tentang 'sangat ingin' disini, hal itu menandakan apapun yang terjadi ia harus mendapatkannya.

Meskipun mereka bertemu di pagi hari saat sarapan bersama, namun kenapa Sea merasa tidak cukup?

Dengan segala pikiran dan ketidaktenangan jiwanya, Sea pun bergegas menuju garasi dan menaiki mobil yang menganggur disana.

Dalam perjalanan, ia mereka ulang kejadian di kantor Jimmy kemarin hari. Kejadian dimana sekertaris lelaki itu meremehkan pengetahuannya atas sang suami.

Bagaimana wanita beriasan tebal itu memandangnya sebelah mata dan merasa jika dirinya memiliki andil untuk mengurus Jimmy yang notabene adalah suaminya.

Tentu saja Sea kesal. Sangat kesal, malah.

Pada saat itu, adegan selanjutnya adalah Sea yang hanya mampu mengusir Ploy dari ruangan Jimmy tanpa mengucapkan terima kasih pada wanita yang sudah menyelamatkan suaminya.

Pun setelah membiarkan Jimmy beristirahat, dan ketika Sea beserta Joong menemani Jimmy hingga lelaki itu sadarkan diri pukul sembilan malam hari dengan suhu badan yang tak lagi tinggi, Sea yang merasa harga dirinya diinjak oleh Ploy dan merasa tak enak karena menjadi salah satu alasan Jimmy tak sadarkan diri itu segera meninggalkan ruangan sang suami tanpa mengatakan apapun.

Mau bagaimana lagi? Gengsi adalah nama tengah Sea yang tak dicantumkan dalam kartu identitasnya saat ini.

Namun sial seribu sial. Entah mengapa setelah Sea tidur tak nyenyak di malam yang sama dan berpikir ia akan semakin yakin untuk menjaga jarak dengan lelaki itu, justru saat terbangun
di pagi hari orang pertama yang ada di dalam otaknya adalah sang suami.

Bukan hanya sekedar memikirkan, namun Sea merasa ia HARUS melihat wajah suaminya itu.

Terbukti ketika keduanya bertemu di meja makan untuk sarapan pagi, sensasi lega yang dirasakan Sea saat melihat wajah Jimmy adalah sebuah jenis lega yang tak pernah di rasakan sebelumnya.

Seperti ketika kau sudah belajar giat setengah mati dan berhasil masuk ke universitas impianmu, seperti saat kau berhasil menyabet juara satu dalam perlombaan dimana kau sudah latihan keras untuk hari itu.

Seperti itulah perasaan Sea ketika melihat wajah Jimmy.

Dan untuk merealisasikan keinginannya (lagi) hari ini, Sea akan menemui suaminya itu dengan sembunyi-sembunyi.

Caranya adalah seperti saat ini. Ia telah sampai
di kantor sang suami. Lebih tepatnya di ruangan Joong karena ternyata Jimmy sedang menghadiri rapat penting siang itu.

"Jadi maksud anda, anda mengidam untuk melihat wajah tuan Jimmy?" Kata Joong sembari memperbaiki posisi kacamatanya.

Sea terlihat berpikir selama beberapa saat sebelum menjawab lelaki itu, "Aku tidak tahu. Tapi aku tidak bisa tenang sebelum melihat wajahnya. Dan saat aku melihat wajahnya, rasanya lega sekali seperti kau akhirnya berhasil buang air besar setelah dua minggu sembelit. Selega itu!"

My Hiia (Jimmysea)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang