26

2.7K 242 19
                                    

🌊

Sea berlari sekencang ia mampu.

Jantungnya berdegup tak karuan, sementara air mata sudah meluncur deras di pipinya.

Kepala Sea berulang kali menoleh ke arah kanan dan kiri untuk melihat nama ruangan yang menempel pada pintunya.

Tidak. Tidak. Jangan biarkan pikiran buruk Sea menjadi nyata. Ketika ia menemukan papan nama yang dicarinya semenjak tadi, Sea segera berhambur masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa permisi.

Jimmy tergeletak tak berdaya dengan infus yang menempel pada lengannya.

Wajah tampan lelaki itu lebam sementara kaki sang pujaan hati sudah di balut perban serta gips tebal.

"Sea." Suara serak Book yang menghampirinya semakin membuat pria itu tak percaya.

"Kenapa?"

"Polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk-"

"Apa ia tidak apa-apa?" Sea menatap Book yang masih memeluknya disana. Pandangannya beralih pada Baifern dan Naphat bergantian.

"Kakinya retak, dan beberapa bagian di tubuhnya terdapat luka sobek yang cukup dalam hingga ia terlalu banyak mengeluarkan darah. Kita hanya perlu menunggu Jimmy sadarkan diri." Baifern membelai lembut tangan Sea.

Seketika kaki Sea terasa lemas. Ia terjatuh di lantai yang dingin karena merasa lega dan waswas disaat yang bersamaan.

"Kenapa hal seperti ini bisa terjadi?" Sea yang masih terkulai lemas di lantai itu tengah berusaha menghapus air mata yang akan keluar dari pelupuknya.

Manik matanya melihat ke arah Baifern yang juga menggeleng pelan di sana, "Seseorang menabrak Jimmy yang baru saja keluar dari mobilnya. Saat melihat rekaman cctv, Jimmy masih sempat menghindar walau sebagian tubuhnya terhantam. Aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika Jimmy tak sempat menghindar saat itu." Baifern memeluk Naphat karena tak kuat meneruskan kata-katanya.

"Ini jelas kasus tabrak lari yang disengaja."

Sea mengerjap seperti merasa ada yang salah dengan pendengarannya.

"Saat petugas memeriksa rekaman cctv, mobil yang menabarak Jimmy terlihat sudah menunggunya dan bersiap melakukan aksi tersebut. Polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk kasus ini"

Hah?

Sea menutup mulut dengan kedua tangannya sendiri.

Jadi Hia Jimmy tergeletak tak berdaya di ranjang rumah sakit ini karena kasus tabrak lari yang direncanakan?

Siapa yang menyimpan dendam kepada Hia Jimmy hingga begini?

Apakah teman satu malam Hia yang tak terima karena telah dicampakkan? Atau keluarga pasien yang tak terima dengan kinerja serta pelayanannya?

Tidak. Sea tak ingin berpikir terlalu jauh, yang terpenting saat ini adalah keselamatan Jimmy.

Bagaimana bisa sang pujaan hati terkulai lemas begini?

Book membantu Sea untuk berdiri dan menariknya duduk pada sofa yang berada di sebelah ranjang Jimmy.

Sang sahabat kembali memeluk Sea dengan erat dan berharap sentuhannya bisa menguatkan mereka satu sama lain.

pintu kembali terbuka dan menampakkan sosok Off serta Puimek disana.

Off dengan wajah pucatnya, Puimek dengan air mata yang sudah bergelimang di wajahnya.

"Kudengar Jimmy belum siuman?" Off berusaha mendekati Baifern dan Naphat yang menatapnya dengan khawatir.

Isak tangis terdengar memenuhi ruangan ketika Puimek berjalan mendekati ranjang lelaki itu.

My Hiia (Jimmysea)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang