"Arkan"
"ARKANN!!!"
Arkan membukakan kedua kelopak matanya, saat itu juga dia langsung terduduk di atas kasur.
"Kamu jangan ngagetin aku kaya gitu!" Ucap Calfin karna Arkan yang tiba-tiba duduk.
Arkan sejenak menatap Calfin bingung. "A-apa? Lo... Ngapain disini?"
"Kejutan! Hehe..." Calfin tertawa kecil saat melihat muka bantal Arkan.
"Selamat pagi" sapa Calfin dengan senyum manisnya.
"P-pagi" jawab Arkan gugup.
••••
Arkan keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya beserta handuk yang bertengger di atas kepalanya.
"Ini hampir jam 11, aku tau kamu masih tidur jadi aku kesini"
"Lo bikin gue kaget, kenapa lo ada di rumah gue?" Tanya Arkan yang sambil berjalan menghampiri Calfin yang sedang duduk di sofa kamarnya.
"Buat belajar bareng kamu"
"Terus gimana caranya lo masuk?" Tanya Arkan yang berdiri tepat di hadapan Calfin.
"Kak Arthur yang bukain pintunya, dia baru aja mau pergi sama temennya" jelas Calfin.
"Kenapa dia ga bangunin gue coba?" Gerutu Arkan sambil mengusapi rambutnya yang basah dengan handuk.
"Dimana orang tua kamu?" Tanya Calfin.
"Mereka pergi ke rumah nenek sama kakek gue, lo lapar ga?"
"Ga usah, aku ga lapar ayo cepet kita kerjain tugasnya lalu makan" ajak Calfin.
"Oh ayo, lo bawa buku apa?"
"Matematika dan bahasa inggris"
Arkan menghampiri Calfin setelah mengambil bukunya. "Gue ga sangka bakalan belajar pagi-pagi di hari minggu" gumamnya.
"Kamu mau makan apa nanti siang?" Tanya Calfin.
"Gatau, nanti kita pesen aja di apk online" putus Arkan, dia bukan tipe orang yang pilih-pilih makanan.
"Oh yaudah, ngomong-ngomong kakak kamu itu ganteng banget ya"
"Apaan sih" jawab Arkan sinis.
"Berapa tinggi dia? Dia lebih tinggi dari kamu kan? Aku kaget pas dia yang bukain pintu"
Arkan menjawab dengan malas. "Ga jauh beda, tinggi dia 2,2 meter"
Calfin terlihat terkejut dengan jawaban Arkan. "Wow, aku harap aku bisa minjem tingginya walaupun cuma 2cm"
"Apa dia punya pacar?"
Oke Arkan semakin kesal dengan Calfin yang terus menanyakan tentang Arthur. "Kakak gue ga suka cowo, dia terus di kelilingin cewe"
Calfin yang merasa tatapan tidak suka dari Arkan tentu langsung gelabakan. "A-aku bertanya bukan karna aku suka sama dia, aku cuma penasaran"
"Lo cuma tertarik ke penampilannya doang kan? Lo cuma iri karna dia tinggi terus ganteng"
Arkan mendekat pada Calfin. "Jadi menurut lo dia lebih menarik di banding gue?"
"K-kamu kenapa sih?"
"Menurut lo dia lebih menarik di banding gue?" Tanya Arkan lagi.
"Bukan karna aku suka cowo ganteng aku jadi gampang jatuh cinta ke orang lain, mau aku buktiin?"
Dahi Arkan berkerut. "Buktiin apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Stain
Teen FictionArkan diam-diam naksir wali kelasnya. Sahabatnya, Calfin, mengetahuinya dan mengatakan perasaannya padanya. Tapi dia mengajukan tawaran yang menarik: "Pacaranlah denganku. Jatuh cinta padaku sebelum lulus, maka aku menang. Jika tidak, kamu menang"...