HS Bab 19.

91 10 2
                                    

Arkan mendorong Calfin sehingga kini Calfin terbaring di atas sofa, Arkan kembali mencium bibir Calfin, melumatnya dengan lembut.

Arkan melepaskan ciumannya lalu turun ke leher Calfin, tangannya menelusup masuk kedalam seragam Calfin, dia mengusap perut rata Calfin.

Tapi tiba-tiba dia berhenti, Arkan menarik tangannya, ibu jadinya mengusap lembut bibir bawah Calfin.

"Kita... Kita harus berhenti"

Arkan menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Calfin. "G-gue fikir gue ga bisa ngelakuinnya" lanjut Arkan.

"Apa kamu takut?" Tanya Calfin.

Arkan kembali mengangkat kepalanya menatap wajah Calfin. "Ya, lo bakalan terluka kalo kita pergi terlalu jauh"

"A-aku baik-baik aja tapi... Jika kamu ngerasa ngga nyaman..."

Tangan Arkan terkepal. "Gue ga bakalan bisa maafin diri gue sendiri, kita tidak harus pergi lebih jauh"

"Gue mau ke kamar mandi" Arkan lantas berdiri lalu turun dari sofa dan pergi meninggalkan Calfin yang masih terbaring di sofa, Calfin menutup wajahnya yang memerah dengan kedua telapak tangannya.

"Aku pulang- huh?"

Calfin yang mendengar suara Arthur lantas segera mendudukkan tubuhnya di sofa dengan panik.

"Kayanya Arkan bawa temennya"

"Oh, h-hai" sapa Calfin dengan gugup.

"Dimana Arkan?" Tanya Arthur.

Calfin mengusap tengkuknya yang terasa panas. "D-di kamar mandi"

Pintu kamar mandi terbuka dan terlihatlah Arkan. "Oh, lo udah pulang"

"Hm, kalian udah makan? Mau pesen ayam goreng?" Tanya Arthur.

"A-aku tidak... K-karna kakakmu sudah kembali maka aku akan pulang" ujar Calfin lalu dia berdiri dari duduknya.

Arkan menahan pergelangan tangan Calfin. "Biar gue antar lo pulang"

Calfin tersenyum. "Ga usah"

"Sampai jumpa besok"

Arthur melambaikan tangannya. "Bye... Hati-hati di jalan"

••••

Calfin berjalan seorang diri dan kini dia sudah hampir tiba di rumahnya, dia menghela nafasnya hingga akhirnya.

"Calfin"

Calfin melihat ke arah suara dan ternyata itu Jefry. "Gue nungguin lo"

"Untuk apa?"

"Apa lo bener-bener benci ngeliat gue?" Tanyanya.

Calfin kembali berjalan. "Aku tidak punya apapun untuk di katakan padamu"

Tapi dengan cepat Jefry menahan tangannya. "Lo ga bisa apa ngasih gue waktu sebentar?"

••••

Arkan menjatuhkan tubuhnya ke kasur. "Gue ngerasa bersalah seolah-olah gue udah ngelakuin hal yang gila, gue cuma gamau ngelakuin hal-hal yang bisa nyakitin dia"

"Hey Arkan!" Panggil Arthu, lantas Arkan langsung beranjak dari tidurnya dan melihat Arthur yang menunjukkan sebuah ponsel.

"Apa ini punya lo? Gue liat ini di bawah sofa" ucapnya.

"Oh, dia pasti ngejatuhinnya" Arkan mengambil ponsel milik Calfin.

"Ini belum terlambat buat ngebalikinnya, gue harus ngebalikin ini"

Heart StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang