HS Bab 22.

86 9 2
                                    

Mengandung adegan kissing!!
-Happy reading-

Setelah puas menatap pantai mereka memutuskan untuk meminum sesuatu yang hangat karna melihat tubuh Calfin yang seperti akan membeku membuat Arkan sedikit merasa iba, padahal dia masih ingin memandangi laut.

Mereka memilih untuk pergi ke salah satu cafe yang berada tidak jauh dari pantai.

"Lo mau pesen apa?" Tanya Arkan.

"Vanilla latte"

"Tolong Vanilla latte satu sama coklat panasnya satu" (anggap aja bahasa Korea, males tl hehehh)

"Baik tolong tunggu sebentar"

Setelah menunggu akhirnya mereka mendapatkan minuman mereka, mereka memutuskan untuk duduk di meja dekat jendela.

Arkan dan Calfin menatap keluar jendela. "Gue kira di pantai bakalan sepi, ternyata ngga"

"Ya kan hari ini hari natal" ucap Calfin yang di angguki oleh Arkan.

"Minggu depan tahun baru, kamu punya keinginan ga di tahun depan nanti?" Tanya Calfin.

Arkan diam sejenak guna berfikir. "Gue gatau, kalo lo?"

"Aku mau kamu berhenti ngerokok hehee" ucap Calfin di akhiri dengan cengengesan.

Arkan yang mendengar itu langsung sewot. "Gue ga ngerokok ya!"

"Hahahaha iya-iya aku percaya kok, tapi kita bakalan berapa lama disini?" Tanya Calfin.

Arkan diam sejenak guna memikirkannya. "Mungkin lima hari"

Calfin menopang dagunya dengan tangannya lalu menatap wajah tampan Arkan lekat. "Kita ngapain aja disini?"

Arkan kembali dibuat terdiam, dia membalas tatapan Calfin dengan tatapannya yang tidak dapat di artikan, mereka diam saling menatap selama 3 menit sebelum akhirnya Arkan mengeluarkan suaranya. "Jalan-jalan, makan, tidur"

Calfin seketika menjatuhkan kepalanya ke atas meja hingga menimbulkan bunyi yang lumayan keras.

Dughh

"Kamu gaada romantis-romantisnya, ga seruu..." Rengeknya dengan kepalanya yang miring menghadap keluar jendela cafe.

Arkan tersenyum smirk, dia mendekat kepada Calfin lalu berbisik tepat di telinga Calfin. "Untung lo bersikap manja gini di luar, kalo ngga udah gue pastiin bibir lo bengkak"

Seketika kedua bola mata Calfin terbelalak, Calfin menutup bibirnya dengan telapak tangannya. "Ih apaan sih!"

Calfin kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain, karna sudah di pastikan bahwa kedua pipinya sudah memanas sekarang.

Hingga akhirnya mereka saling terdiam satu sama lain, Calfin sibuk menatap keluar cafe sedangkan Arkan sibuk dengan ponselnya.

"Arkan" panggil Calfin tanpa merubah posisinya sedikitpun.

Arkan menatap sekilas pada Calfin lalu kembali memfokuskan diri ke ponselnya dan hanya menjawab dengan deheman. "Hm"

Calfin kembali terdiam. "Ngga, ga jadi"

Arkan saat itu juga langsung mematikan ponselnya, menyimpannya di atas meja lalu menatap Calfin dengan serius. "Kalo ngomong tatap orangnya, lo lagi ngomong sama kaca?"

Calfin menghela nafasnya, dia menegakkan tubuhnya lalu menatap mata tajam Arkan. "Udah aku bilang ngga jadi, ayo pulang"

Tanpa menunggu jawaban dari Arkan, Calfin lantas berdiri dari duduknya dan beranjak pergi menuju keluar cafe.

Heart StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang