12 - RARA

83 5 0
                                    

ALKAFFA
~}>-----------------------<{~




12. Rara

*****

"Tersenyum adalah cara terbaik untuk menghadapi setiap masalah, untuk menghancurkan setiap ketakutan, dan untuk menyembunyikan setiap rasa sakit"
-Alkaffa Baskara

*****

Di pagi yang cerah mentari bersinar terang, suara burung ramai bersahutan awan putih menari di langit biru, suasana begitu ceria membuat hati gembira, tetapi tidak dengan seorang remaja laki laki berumur 18 tahun yang masih tergeletak di lantai dengan kondisi tubuh yang banyak luka, serta terdapat darah yang sudah mengering di sana.

"Eungh!!" erang Kaffa.

Kaffa perlahan mulai membuka matanya dan menyesuaikan cahaya matahari yang masuk di lensa matanya. Setelah sepenuhnya sadar dirinya melihat sekeliling ruangan kosong itu. "Ternyata gue masih di sini?" gumamnya.


"Shhiiitthh sakit banget kepala gue" ujar Kaffa sambil memijat pelipisnya.

"Baskara anjing" umpat Kaffa.

"Eh, astagfirullah kaga boleh gitu Kaf, itu bapak lo, yang buat lo" ucap Kaffa sambil menepuk pelan bibirnya.

"Ya allah, bukanya hamba mengumpati ayah hamba, tetapi ayah hamba juga ngeselin, maafin hamba mu ini ya allah, aamiiinn" doa Kaffa.

"Sakit banget badan gue" gumam Kaffa sambil memegangi bagian tubuhnya.

"Sshhittt aakkhh" teriak Kaffa saat dirinya berusaha berdiri namun tubuhnya jatuh lagi.

Tidak ada pilihan lain selain menuju pintu dengan cara menyeret kedua kakinya, dirinya terus berusaha agar bisa samapi ke depan pintu.

"Aakkhh sial, di kunci lagi!" ucap Kaffa karena pintu tidak bisa di buka.

"Gue heran ama lo Bas, lo nyuruh gue buat nyelesaiin file file, tapi lo ngunci gue di sini, haisshh lo tuh punya otak kaga sih" omel Kaffa.

"Bangsad bangsad, anjing emang, fukh" umpat Kaffa.

Tidak ada pilihan lain selain menunggu Baskara membuka kan pintunya, Kaffa yang masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya seketika menutup matanya untuk menikmati rasa sakit itu.

"Mau di bantau gak?"

Tiba tiba mata Kaffa membuka. "Anjing babi!! " teriak Kaffa kaget, karena terdapat makhluk di hadapan mukanya.

"Ihhh Kaffa, cantik gini di bilang anjing babi" ucap makhluk itu.

"Haah!, bisa gak sih!, kalo mau nongol tuh kaga usah ngagetin, gak lo gak mamah gue sama aja" omel Kaffa.

"Hihihihihi maaf" ucap Rara.

"Mau gue bantu?" tanya Rara.

"Percuma lo bantu, pakek cara apa?" tanya Kaffa balik.

Rara nampak brpikir. "Ummmm gimana kalo aku rasuki ayah kamu, terus aku bukain pintunya" jawab Rara.

ALKAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang