34 - TRAUMA

83 4 0
                                    

ALKAFFA
~}>-----------------------<{~



34. Trauma

*****

"Ketika lelah mulai menghampiri, ingatlah bahwa perjuangan belum selesai"
-Alkaffa Baskara

*****

Di pagi hari semua guru SMA Digantara telah melaksanakan kegiatan bersama guru yang lainya sehingga semua siswa dan siswi  mereka terpaksa di liburkan satu hari.

Saat hari menjelang sore rain dan kaffa memutuskan pergi ke taman untuk melakukqn kegiatan lari sore.

"Cape gak rai?" tanya kaffa dengan nafas ngos ngosan.

"Enggak" jawab rain santai.

"Udah biasa lari"

"Enggak juga sih"

"BRUKH!!"

"Rai!" pekik kaffa ketika melihat gadis itu jatuh.

"Aduh. Ni napa ada batu sih di sini!" omel rain sambil menendang batu di depanya.

"Lo yang kurang hati hati batu yang di salahin" kekeh kaffa.

"Emang batunya yang bikin gue jatuh"

"Dasar cewe gak mau salah" gumam kaffa sambil membantu membangunkan gadis tersebut.

"Ssiitthh!" ringis rain ketika merasakan sakit di kakinya.

"Kayaknya kaki lo kelseo deh rai" ucap kaffa sambil memegang kaki kanan rain.

"Sakit bego!"

Kaffa langsung menggendong gadis itu menuju bangku yang berada tak jauh dari taman tersebut. Setelah mendudukan gadis itu dirinya melepas seppatu rain lalu memijatnya.

"Kalo sakit jambak rambut gue aja gak papa" ucap kaffa sambil memijat kaki rain.

Gadis itu hanya terdiam sambil memperhatikan kaffa yang selalu perhatian kepadanya.

"Gimana masih sakit gak hm!?"

"E enggak kok makasih"

"Lo tunggu sini dulu. Gue mau beli air minum" ucap kaffa lalu di angguki oleh rain.

Saat membeli air minum. kaffa melihat nenek dan dua anak kecil yang di gandeng oleh nenek tersebut. Mereka sepertinya hendak menyebrangi jalan raya, namun tidak bisa karena kondisi jalan lumayan ramai. Kaffa menghampiri nenek tersebut lalu membantunya.

Dari kejahuan rain terus memperhatikan cowok tersebut. "Lo orang baik kaf. Semoga tuhan selalu melindungi lo dari bahaya apapun" gumam rain.

"Hai canti!" sapa seorang pria paruh baya yang langsung duduk di sebelahnya. Rain membalasnya dengan senyuman.

"Mau gak ikut sama om" tawar pria tersebut.

"Oh enggak trimakasih" tolak rain.

"Kamu cantik loh. Ayuk ikut sama om, nanti kita main" ucap pria tersebut sambil mencolek dagu rain.

"Jangan macem macem!"

"Om gak macem macek kok. Om cuma mau main sama kamu cantik hm!" bisik pria tersebut tepat di telinga rain.

Rain terdiam ketika merasakan sakit di kepalanya seperti ada hal yang mengingatkanya kejadian di masa lalu.

Tangan pria tersebut mulai bergerak meraba dada dan paha rain namun tubuhnya sudah dulu di yendang oleh kaffa.

ALKAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang