ALKAFFA
~}>-----------------------<{~•
•
•19. AB+
*****
"Hidup memang tak mudah, tapi jika lo terus berjuang tanpa lelah, akhir yang indah akan selalu menunggu untuk lo sapa"
-Alkaffa Baskara*****
"Beberapa hari lagi kamu tunangan, siapkan dirimu terlebih dahulu" ujar baskara yang duduk di sofa ruang tamu sambil menyeruput kopinya.
"Cepet banget" cibir kaffa.
"Lebih cepat lebih baik, keburu kamu dapet perempuan lain" ucap baskara.
"Aku gak mau tunangan" ucap kaffa.
"Sampai kapan kamu membantah perintah ayah hah!" bentak baskara.
"Enggak semua perintah orang tua harus di laksanakan, aku capek, aku selalu menuruti perintah ayah, apa pernah ayah menuruti perintah aku!" ujar kaffa.
"Bahkan sekali pun ayah tidak pernah menuruti apa yang menjadi sumber kebahagiaan ku" ujar kaffa.
"Aku capek yah, aku capek, aku pengen hidup kek remaja yang lainya, tanpa harus di kekang kek gini" ujar kaffa.
"Aku sudah mengerjakan pekerjaan yang ada di perusahaan ayah, apakah itu belum cukup!" sentak kaffa.
"Bahkan aku gak pernah tuh di sayang sama ayah" ujar kaffa sambil berkaca kaca.
Baskara tersenyum miring. "Siapa kamu. Yang meminta kasih sayang dari aku hah!" sentak baskara.
"Kamu bukan anak aku" ujar baskara.
"Jika aku bukan anakmu, lantas kenapa engkau membesarkan ku?" tanya kaffa dengan air mata yang mulai berjatuhan.
"Hahaha aku membesarkan mu hanya untuk membantu perusahaan ku saat di landa kebangkrutan. Dan kamu harus membayar apa yang sudah aku berikan ke kamu" tawa baskara.
"Dan kamu harus membayar itu dengan kamu harus menikah dengan anak teman ku" ujar baskara.
"Kenapa gak kamu aja yang nikah?" tanya kaffa dengan santai.
"Udah berani ngebantah kamu hah!" sentak baskara.
"Jika aku enggak ngebantah. Bisa bisa aku jadi babumu" ucap kaffa.
"Emang kau adalah babuku. Sekarang apa mau mu dasar babu jalang!!"
Degh...
Jantung kaffa seakan berhenti berdetak ketika mendengar ucapan dari ayahnya yang menyebutnya jalang. Jika di sebut sebagai anak pembawa sial atau kau bukan anak ku itulah hal yang sudah terbiasa bagi dirinya. Tetapi berbeda dengan sebutan jalang tadi, dirinya sangat marah saat di sebut jalang oleh ayahnya sendiri. Cowok tersebut sudah menggenggam erat tanganya giginya sudah bergemlatuk sorot matanya menjadi tajam menahan amarah yang sudah di ubun ubun.
"Aku jadi jalang karena kau lah yang menjadikan aku sebagai jalang. Dasar ayah bajingan. Mana ada ayah menjadikan anaknya sebagai jalang!" amarah kaffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAFFA
Teen FictionAlkaffa Baskara adalah putra bungsu dari seorang ceo terkenal di jakarta, setelah kepergian mamahnya kehidupanya menjadi berubah menahan rasa sakit adalah hal yang biasa ia rasakan, Kaffa bertemu dengan seorang gadis psikopath yang dulunya pernah me...