Sad ending
~}>-----------------------<{~•
•
•40. Izin berjamaah
*****
"Jika seseorang sudah berbuat baik, janganlah di gibahin. Ntar kumat jahatnya hehe..."
-Alkaffa Baskara*****
Di pagi hari rain kembali membersihkan wajah kaffa dengan menggunakan handuk basah, lalu dirinya pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Saat hendak melangkah dirinya di kejutkan dengan segerombolan remaja sedang memasuki kamar kaffa, siapa lagi kalau bukan mereka.
"Rain, lo gak papa kan?" tanya rania.
"Gak papa tuh, kenapa emang?"
"Kemarin tuh kita nyariin lo anjir" ucap hellena sambil menaruh keranjang buah.
"Kalian pagi pagi sudah ke sini, apa sekolah libur?" tanya rain di balas gelengan oleh mereka.
"Semalem kita semua di kasih tau kenzi, bahwa lo sama kaffa habis kecelakaan jatuh ke danau, kita pagi ini sepakat ijin gak masuk sekolah buat jenguk kalian" ujar dafa.
"Ya kan pulang sekolah bisa"
"Lama anjir, gue gak sabar pengen lihat bespren gue ini" ucap Rafa sambil mengelus elus pipi kaffa.
"Minggu depan dah ujian loh, kalian ketinggalan pelajaran ntar"
"Lo sama kaffa gak masuk sekolah, otomatis kalian berdua juga ketinggalan pelajaran. Kita juga harus sama" ucap Raven mewakili semua
"Ohh maksud lo, bodo satu bodo semua gitu"
"IYA!" seru mereka semua.
Rain reflek menepuk keningnya. "Haduh, jadi bodo malah bahagia anjir" gumam rain.
"Keadaan lo gimana rai?" tanya Rafa.
"Baik kok, cuma kaffa" ucap rain.
"Semalem apa kata dokter?" tanya dafa.
"Gue gak tau anjir, gue bangun tau tau kaffa dah di samping gue, dengan kondisi yang kek gitu" jawab rain.
"Njir lukanya parah cok" gumam adit melihat wajah lebam kaffa.
"Btw, tuh beneran kenzi bukan sih?" tanya askar.
"Iya, tumben dia baik" sahut alvaro.
"Gue juga gak tau" ucap rain.
"Jika seseorang berbuat baik jangan di gosipin. Siapa tau hatinya dah ke buka"
Semua menoleh ke sumber suara.
"Lo sadar kaf"
Dafa memencet tombol untuk memanggil dokter, tak lama kemudian seseorang berjubah putih memasuki ruangan. Semua yang berada di ruangan keluar untuk sementara.
"Gimana dok?" tanya rain.
"Keadaanya lumayan membaik, cuma masih lemas. Saya sarankan untuk jangan terlalu banyak bergerak terlebih dahulu" ucap dokter.
"Sukurlah" rain bernafas lega.
"Boypren!" teriak Rafa memeluk tubuh kaffa. Dafa segera menyeret tubuh Rafa dan manjauhkannya.
"Dia masih sakit!" ucap dafa dengan dingin.
Rafa hannya mengendus.
"Sebenernya semalem kita mau kesini, berhubung jalan dah sepi plus gelap gak jadi deh" ucap alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAFFA
Fiksi RemajaAlkaffa Baskara adalah putra bungsu dari seorang ceo terkenal di jakarta, setelah kepergian mamahnya kehidupanya menjadi berubah menahan rasa sakit adalah hal yang biasa ia rasakan, Kaffa bertemu dengan seorang gadis psikopath yang dulunya pernah me...