25 - BOLOS

75 4 0
                                    

ALKAFFA
~}>-----------------------<{~



25. Bolos

*****

"Kata 'bahagia' akan kehilangan maknanya jika tidak diimbangi dengan kesedihan"
-Rafa Gavindra

*****

Setelah acara pertunangan kaffa gagal, baskara memutuskan untuk terbang ke luar negri guna memperbaiki perusahaanya yang sedang ada sedikit masalah. Hal itu membuat hati kaffa sedikit bahagia karena kepergian sang ayah di luar negri.

Hari senin tiba, dimana setiap sekolah mengadakan upacara bendera, kini SMA dirgantara sedang melaksanakan upacara, dimana semua siswa siswi serta guru dan para karyawan sedang berdiri di bawah sinar matahari yang cerah.

"Aakhhaaa telat lagi cok gue" kesal rain sambil memukul tanki gas montornya.

"Pak, ayo pak bukain" mohon rain kepada satpam sekolah.

"Tetep gak bisa neng, peraturan tetep peraturan" ujar pak shomad.

Rain teringat akan suatu tempat yang pernah ia datangi waktu dirinya mengalami kejadian yang sama. Lalu dirinya mendatangi tempat tersebut sambil menuntun montornya. Sesampai di tempat yang gadis itu maksud, gadis itu terlihat sangat frustasi ketika di balik tembok tersebut terdapat guru yang sedang mengomeli anak didiknya yang telat.

"Aduh, terus gue lewat mana babik, gue gak mau suruh bersihin toilet lagi" kesal rain.

"Ya udah gak usah masuk"

Reflek kepala rain menoleh ke sumber suara tersebut, gadis itu menemukan kaffa yang duduk nyantui di atas montornya.

"Sejak kapan lo di situ?"

"Sejak tadi"

"Jam?"

"Eumm sekitar jam 06.22" jawab kaffa dengan enteng.

"Bego lo, dateng pagi tapi kaga masuk kelas" ucap rain.

"Gue sengaja kaga masuk kelas. Karena gue yakin lo pasti dateng nya telat. Sebagai teman yang baik gue nemenin lo telat, jadi kita telat bareng" ujar kaffa.

"Bangke gak gitu juga kali konsepnya cok" gumam rain.

"Udah bolos kuy"

"Gak!. Gak nolak maksudnya" kekeh rain sambil memasang kembali helm full facenya.

Kaffa langsung memakai helm full facenya dengan gembira.

"Yok, kita balapan. Siapa yang sampai di taman depan sana, dia menang!" seru kaffa.

"Terus kalau menang dapat apa?"

"Kalau lo menang, gue traktir makanan, kalau gue menang lo harus jadi babu gue" ujarkaffa lalu melajukan montornya.

"Eh mana bisa gitu anjing!"

Rain berusaha mengejar montor cowok itu yang kecepatanya di atas rata rata. Untung jalan raya kini sepi, jadi tidak ada halangan bagi mereka untuk berkendara dengan cepat.

ALKAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang