3 - HUKUMAN

155 7 0
                                    

ALKAFFA
~}>-----------------------<{~



3. Hukuman

*****

"egois di balas egois, maka perpisahan yang akan menang"
-Dafa Alexander

*****

Suasana kelas 11 Akuntansi 3 sangatlah menegangkan, karena sedang mengerjakan ulangan Akuntansi yang sungguh menguras otak mereka.

"Anjir gue bingung cok" bisik Adit kepada teman sebangkunya.

"Lo pikir lo doang apa?!" bisik Alvaro.

Adit melirik ke samping kanan nya yang terdapat temanya lagi sibuk berperang dengan angka.

"Ssiittt, Raven!!!..." panggil Adit kepada temanya.

Sontak Raven menoleh. "Apa?" tanya nya sambil berbisik.

"Ini gimana?" tanya adit sambil berbisik.

"Bentar njing, gue lagi ngitung bangsad" bisik Raven.

"Nyesel gue tadi malam gak belajar" rintih Rafa yang duduk di sebelah Raven.

Raven yang mendengar rintihan Rafa sontak menoleh ke arah Rafa dengan mata memincing.

"Sejak kapan lo mau belajar?" bisik Raven.

"Ssiitt diem lo, kepala gue pusing anjir" bisik Rafa.

"Raf, utang itu di taruh debit apa kredit?" tanya Askar sambil berbisik, yang duduk di belakang Rafa.

"Di taruh di warung" jawab Rafa.

Askar menendang pelan kursi Rafa. "Anjing lo!"

"Huhffhhhh gue bingung cok bangsad, adakah orang yang baik hati ngasih contekan" rintih Alvaro.

Dafa yang duduk di belakang pojok, melihat teman temanya yang ribut karena tidak mengetahui isi dari jawaban tersebut.

Dafa menyobek kertas lalu dirinya menuliskan semua jawaban tersebut di sobekan kertas itu, setelah itu dafa melipat nya menjadi sebuah pesawat dan menerbangkan ke arah Rafa.

Rafa yang hampir putus asa dirinya melihat ada kertas berbentuk pesawat sedang mendarat di atas mejanya, dirinya kebingungan dan melihat bagian sayap pesawat itu terdapat tulisan, "dari dafa, jangan lupa temenya di bagi". Rafa yang membaca tulisan itu langsung tersenyum senang.

"Rafa, kamu kenapa senyum senyum sendiri? " tegur bu guru yang melihat Rafa senyum senyum sendiri.

"E engak bu, ini loh tadi saya dah ketemu jawabanya, mangkanya saya senyum, toh senyum itu ibadah loh bu, yakan Ven?" tanya Rafa sambil menyikut lengan Raven.

Raven yang tidak tahu apa apa dirinya mengiyakan ucapan yang tak masuk akal Rafa.

"Hehehe i i iya, heeng bu, iya bu bener" ucap Raven sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ada ada aja kamu, udah cepet selesaikan" ujar bu guru itu.

Setelah ulangan Akuntansi itu selesai, semua di per bolehkan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.

"Makasih Raf" ujar Adit.

Rafa mengerutkan keningnya. "Buat?" tanya nya.

"Ck, tadi lo dah nyontekin kita semua" jawab adit.

"Bukan gue yang nyontekin, tapi tuh si dafa yang ngasih gue pesawat dari kertas itu" ujar Rafa.

"Wih makasih dap, lo emang pren" ucap Adit.

ALKAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang