24 - TUNANGAN

72 4 0
                                    

ALKAFFA
~}>-----------------------<{~



24. Tunangan

*****

"Lelah berjuang itu biasa, namun jangan sampai berhenti"
-Rania Putri Alex

*****

Di malam hari tepat pukul 19.45 wib, dimana kaffa sudah siap siap untuk menjemput rain ke acara pertunangannya dengan shera, musuh bebuyutanya sendiri.

Kaffa menggunakan mobil sport hitam terbarunya yang baru ia beli beberapa hari yang lalu. Cowok itu mengenakan setelan jas berwarna hitam, serta dasi yang hitam yang melingkar di lehernya.

Didalam mobil kaffa menghembuskan nafasnya sambil meremas remas tanganya. "Hufhhh deg degan gue jemput cinderella. Kira kira penampilan rain kek gimana ya?. Pasti cantik" ocehnya di dalam mobil.

Kaffa memarkirkan mobilnya di perkarangan rumah gadis itu. Kaffa keluar sambil membenarkan dasinya yang agak miring. Sattpam rumah rain sampai melongo ketika melihat penampilan kaffa yang mirip ceo terkenal.

"Widih, keren uy den kaffa, bapak kira tadi siapa yang dateng ke rumah non rain. Eh taunya den kaffa. Den kaffa ganteng banget uy" puji pak ajiz (satpam rumah rain).

"Makasih pak pujianya" kaaffa tersenyum ramah.

"Langsung masuk aja den" ucap pak ajis lalu di angguki oleh kaffa.

Tepat di depan pintu utama kaffa mengetuk pintu tersebut, lalu pintu itu di buka oleh bik ina.

"Assalamua'laikum bik inaa" sapa kaffa.

"Waalaikumsallam den. Ayo masuk" ucap bik ina.

Ketika memasuki rumah kaffa terkejut ketika melihat gadis yang ia tunggu sedang askik memakan kuaci di depan televisi, dengan masih menggunakan kaos polos serta celana cargo.

"Astagfirullah rain!" seru kaffa.

"Apa?" tanya rain begitu santainya.

"L lo kok belum ganti baju sih?!"

"Buat apa?"

"Anying, lo lupa kah?" tanya kaffa mulai frustasi.

"Kan acaranya itu jam 20.00 kaf"

"Ya kan setidaknya lo siap siap bego!"

"Terburu buru itu gak baik"

Seketika kaffa mengelus dadanya. "Ya allah cobaan apa lagi yang engkau berikan"

Rain tertawa ketika melihat wajah pasrah dari cowok itu.

"Iya iya, kasihan gue, iy ni gue ganti dulu"

Kaffa duduk di sofa saambil memainkan ponselnya dan sesekali menyomot kuaci milik rain yang tergeletak di atas meja. "Gue minta ya rai?" tanya kaffa.

"Iya, ambil aja" jawab kaffa sambil terkekeh.

Tepat pukul 20.00 rain menuruni tangga satu persatu, sambil meangkat roknya sampai lututnya. Gadis itu juga di make up oleh bik ina supaya lebih cantik. Rambut gadis itu terurai dengan hiasan anting anting yang bergelantung di daun telinganya. Awalnya rain menolak bendaa itu, namun bik ina yang terus memaksa agar gadis itu mau.

"Ngapain lo cincing, udah kek orang kebanjiran aja?" tanya kaffa dengan keheranan.

"Lo ngasih gue baju jalang kek begini" gerutu rain.

ALKAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang