"Aku mendapat misi baru. Tapi kali ini bukan sekedar memata-matai seseorang." Minho berucap dengan mata yang masih terfokus pada tablet di tangannya. Ia sedang fokus membaca dan mengatur strategi mereka.
Jisung tidak merespon, ia memilih memejamkan matanya sambil menikmati kenyamanan kasur Minho. Omong-omong mereka sedang berada di kamar Minho, Minho yang meminta dirinya datang.
"Jangan tidur atau aku akan menyeretmu ke kamar mandi."
Jisung spontan membuka matanya dan mendelik pada Minho. Jisung meringsut mendekati Minho yang sedang bersandar pada headboard kasur, ia ikut melihat layar tablet yang Minho pegang.
Layar itu menampilkan gambar sebuah gedung besar yang sepertinya bukan sebuah kantor atau hotel. "Apa ini club?" tanya Jisung. Minho mengangguk membenarkan.
"Kita akan menjalankan misi kita disini. Kau dengar ini, orang yang menjadi target kita adalah Daniel Sturridge. Dia seorang pemilik agensi besar yang di mana ia malah menjual trainee idol dan bukan mendebutkan mereka.
Dan menurut informasi yang aku dapatkan, Daniel menyimpan data-data lengkap korbannya serta orang-orang yang membeli mereka pada ponsel pribadinya. Dan malam ini Daniel sedang berada si club ini." Jelas Minho panjang lebar.
Jisung diam memperhatikan dan memahami setiap ucapan Minho, lalu Minho menggeser layarnya hingga menampakkan rekaman langsung cctv club yang sudah ia retas.
Lalu mengalihkan cctv itu hingga memperlihatkan sofa di sudut club dimana orang-orang ber-jas yang sedang menikmati alkohol.
"Yang mana orangnya?" tanya Jisung. Matanya fokus memperhatikan satu persatu dari ke empat orang-orang penting itu. Minho membawa jari telunjuknya pada seorang pria yang duduk di ujung kiri dengan jas hitam dan rambut blondenya.
"Ini dia." kata Minho. Jisung mengangguk paham, ia rasa misi kali ini sangat mudah. Sepertinya ia tidak perlu membawa senjata.
"Dan tugasmu adalah menggoda Daniel, Daniel adalah seorang gay. Dan menurut informasi yang aku kumpulkan, Daniel memiliki tipe ideal yang mana semuanya ada padamu." Lanjut Minho santai.
Jisung menatap Minho dengan wajah terkejutnya, apa-apaan?! "Hei apa kau gila? Kau menyuruhku menggoda pria tua itu hanya demi ponselnya? apa kau menyuruhku membunuh orang ini?" tanya Jisung berturut-turut.
Minho benar-benar gila, Jisung jadi curiga apakah sebenarnya Minho berniat menjual dirinya dengan embel-embel misi.
Minho berdecak lalu menatap Jisung lekat. "Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku menyuruhmu melakukannya karena kita membutuhkan seorang penggoda agar ia lengah." jawab Minho berusaha memujuk Jisung agar mau menjadi penggoda demi misi mereka.
"Lalu kenapa tidak kau saja sialan? kenapa harus aku?" tanya Jisung kesal. Dasar Lee sialan Minho. Dan kenapa juga Daniel Daniel itu harus gay?! apa tidak puas dengan wanita di dunia ini?
"Apa kau gila? sudah aku bilang kau adalah tipe ideal Daniel. Pria itu menyukai laki-laki bertubuh kecil dan memiliki pinggang ramping sepertimu." Minho tidak habis pikir dengan orang yang sedang ia ajak bicara sekarang. Tidakkah Jisung menggunakan logika nya? apa kata dunia jika dominan seperti Minho tiba-tiba menggoda seorang pria?
Jisung tampak berpikir dengan raut wajah masam. Ia masih tidak terima, sungguh! Namun ia rasa perkataan Minho ada benarnya.
"Sudah jangan terlalu dipikirkan, aku yakin kau handal dalam urusan menggoda. Sudah cepat ganti bajumu sekarang, kita berangkat sebentar lagi." Minho mendorong pelan tubuh Jisung ke arah pintu kamarnya, berusaha mengusir pemuda itu.
"Ya! apa maksudmu aku handal dalam menggoda? apa kau mau mati?" ucap Jisung yang tidak terima atas perkataan Minho. Sedangkan Minho hanya tertawa melihat reaksi Jisung yang menurutnya lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᵗʰᵉSPY'SSASSIN • MINSUNG
FanfictionBagaimana jika seorang pembunuh bayaran dan seorang mata-mata dipertemukan dalam sebuah misi yang saling berhubungan? Dan berakhir dengan menetap di satu rumah yang sama. Warning! - B × B⚠︎ - Bahasa semi baku - Kata kasar - Sorry for typo. start: 16...