IX

1.9K 204 39
                                    

Jisung sedang berada di supermarket, ia berjalan sedikit cepat karena sedari tadi ia merasa sedang diawasi oleh dua orang aneh yang mengikutinya kemana pun dia pergi dengan jarak yang tidak begitu jauh.

Jisung awalnya hanya berniat membeli beberapa makanan ringan karena stock di rumah Minho sudah habis. Pemuda tupai itu memilih berjalan kaki santai hingga ketika ia sampai di persimpangan jalan ia mulai merasa dikuntit oleh dua orang yang memakai masker dan topi.

Iya yakin dirinya benar-benar sedang diawasi oleh penguntit itu. Jisung mempercepat jalannya setelah membayar sebuah ramen, ia tidak jadi berbelanja karena merasa tidak nyaman dan memutuskan membeli sebuah ramen lalu keluar dari supermarket.

Jisung menuju sisi jalan raya untuk mencari taxi, namun tiba-tiba sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat di depannya.

Belum sempat Jisung mengeluarkan suara, ia terlebih dahulu merasakan seseorang menahan tubuhnya dari belakang serta membekap mulutnya menggunakan sapu tangan. Ia hendak berteriak dan memberontak namun entah mengapa dalam hitungan detik Jisung kehilangan kesadarannya.

"Kerja bagus. Sekarang masukkan dia ke mobil, aku yang akan membawanya."

•••

Minho mengusak rambutnya kasar, hari sudah malam dan Jisung masih belum pulang. Minho ingat Jisung mengatakan akan pergi ke supermarket siang tadi untuk berbelanja makanan ringan, namun sekarang langit sudah berganti warna dan pemuda itu masih belum menampakkan dirinya di rumah.

Minho khawatir, sedari tadi perasaannya gelisah. Ia sudah mencari Jisung ke beberapa supermarket terdekat namun hasilnya nihil. Bahkan ponsel pemuda itu tidak aktif sejak tadi.

"Ah baiklah, aku rasa ini mulai serius." monolog Minho lalu berlari cepat menuju ruang kerjanya dan segera mengotak-atik komputernya. Beberapa menit Minho habiskan untuk mencari informasi tentang keberadaan Jisung saat ini. Dan satu nama muncul begitu saja di benaknya.

Daniel Sturridge.

Manik itu menatap tajam lokasi rumah si pemilik agensi abal-abal yang tertera di layar komputernya.

"Aku rasa aku tau dimana keberadaanmu, Jisung. Bertahanlah sebentar, aku datang sekarang." ujarnya pelan. Lalu setelahnya Minho keluar dari ruangannya dan masuk ke ruangan kerja Jisung, ia mengambil sebuah pistol dan beberapa peluru untuk ia bawa sebagai senjata.

Minho mengganti pakaiannya dengan hanya memakai kaos hitam polos dan ripped jeans hitam dengan Holster belt yang melekat di pinggangnya. Jangan pikir Minho akan pergi dengan tangan kosong, jelas pemuda itu sudah menyiapkan jebakan.

Ia mengambil kunci mobilnya dengan cepat dan langsung mengendarai mobil itu ke alamat kediaman Daniel. Di komplek perumahan mewah yang cukup kuno sehingga hanya tersisa beberapa penduduk dengan jarak rumah yang berjauhan.

"Let's see how big your life is, Sturridge." gumamnya.

•••

Jisung terbangun dari pingsannya, ia merasakan sekujur tubuhnya kaku dan perih, bahkan ada beberapa bagian tubuhnya yang mati rasa.

Ia menyadarkan diri selama beberapa detik, dan ia mulai sadar bahwa ia sedang terduduk di kursi dengan tali yang mengikat kuat tubuhnya. Tak lupa beberapa luka di tubuh itu serta darah yang sudah mengering.

"Sialan, dia melukai tubuhku." Jisung meringis merasakan bahunya perih dan bajunya yang amis akan darah.

"Ah jalang kita sudah sadar rupanya." Sebuah suara menginterupsi Jisung untuk menoleh padanya. Daniel masuk ke dalam ruangan kosong itu sambil membawa sebuah cambuk di tangannya.

ᵗʰᵉSPY'SSASSIN • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang