XV

2.9K 226 37
                                    

"Apalagi kali ini?" tanya Jisung yang kini memperhatikan Minho yang sedang mengotak-atik laptopnya. Wajahnya terlihat serius, Jisung diam-diam memperhatikan semua gerak-gerik laki-laki itu.

"Tuan Mason tadi menghubungiku, ia mengatakan bahwa temannya membutuhkan jasa kita. Namanya Tuan Ester. Tuan Ester meminta aku memata-matai adiknya yang diduga sebagai penyebab utama kematian ayahnya." Ujar Minho tanpa menoleh sedikitpun ke arah Jisung.

Ia masih begitu fokus pada laptopnya. "Jadi, ia menduga adiknya yang membunuh ayahnya?" tanya Jisung. Minho mengangguk sebagai jawaban.

"Adiknya dan ayahnya memiliki hubungan yang kurang baik, karena ayahnya tidak merestui adiknya untuk menikah dengan kekasihnya.

Dan keduanya pernah perang dingin selama beberapa bulan, dan tidak lama kemudian ayahnya meninggaal. Dan Tuan Ester mencurigai adiknya karena setelah meninggalnya ayah mereka, adiknya malah bersenang-senang di club seolah merayakan sebuah kemenangan.

Dan sebelum kematian ayahnya, sikap adik Tuan Ester juga sangat mencurigakan." jelas Minho panjang lebar. Jisung mengangguk pelan setelah mendengar penjelasan Minho meskipun sebenarnya ia sedikit bingung.

Lalu Minho menjelaskan apa saja yang akan mereka lakukan kedepannya. Kini Jisung mengerti dan kembali bersantai, tugasnya masih jauh beberapa minggu kedepan. Untuk sekarang Minho yang akan memulai tugasnya, yaitu memata-matai adik dari Tuan Ester.

Jisung berbaring di atas sofa dengan kaki yang bersebelahan dengan Minho. Minho mengalihkan perhatiannya pada Jisung ketika si manis yang dengan kurang ajarnya menaikkan sebelah kakinya pada bahu Minho.

"Kenapa?" tanya Jisung polos. Wajahnya santai, sepertinya ia tidak merasa bersalah. Minho menghela nafasnya, lalu menurunkan kaki Jisung kembali pada tempatnya. "Jangan ganggu aku, aku harus fokus sekarang." balasnya lembut.

Namun Han Jisung tetaplah Han Jisung yang tidak akan mendengarkan ucapan orang lain. Jisung terus terusan mengganggu Minho dengan kakinya, menyenangkan menurutnya melihat begitu sabarnya Minho menghadapi kelakuannya seperti sekarang.

"Jisung, ayolah sebentar saja." ucap Minho yang sudah frustasi. Sedangkan Jisung malah terbahak mendengarnya. Jangan berpikir bahwa Jisung akan berhenti sekarang, si manis itu malah menjadi-jadi.

Lihat saja bagaimana ia membawa kakinya pada selengkangan Minho. Ia meletakkan telapak kakinya tepat pada kejantanan si dominan itu. Minho melihat bagian bawahnya yang sedang dimainkan Jisung dengan kakinya.

"Apa kau benar-benar ingin bermain denganku, Han Jisung?" tanya Minho datar. Kesabarannya benar-benar sedang diuji oleh si tupai saat ini, di saat ia harus fokus memantau gerak-gerik adik Tuan Ester namun Jisung tak henti-henti menjahilinya.

"Kenapa? aku tidak melakukan kesalahan." jawab Jisung enteng sambil menggerak-gerakkan kakinya di bawah sana.

Minho meletakkan laptopnya di atas meja lalu berdiri dan mendekat pada Jisung. "Ya! Ya! Apa yang kau lakukan brengsek?!" teriak Jisung histeris ketika Minho menggelitikinya. Minho tersenyum puas melihat Jisung terbahak sambil berteriak. Minho terus menggelitik bagian pinggang dan leher Jisung.

"HAHAHAHA SUDAH HENTIKAN, AKU MOHON" pinta Jisung. Air matanya sudah keluar karena tertawa terlalu keras. Minho pun menghentikan kelitikannya dan memeluk Jisung yang sedang ngos-ngosan.

"Kau jahat!" Jisung mendorong tubuh Minho untuk menjauh lalu raut wajahnya berubah datar. Jisung duduk menjauh dari Minho, sedangkan Minho hanya menghela nafas bingung melihat kelakuan si manisnya itu.

"Kau yang memulainya, Jisung." balas Minho yang kembali mendekati Jisung. Jisung tidak menjawab, ia masih marah. Minho tersenyum kecil lalu berjongkok di hadapan Jisung dengan tangannya yang ia letakkan pada kedua belah sisi tubuh si tupai.

"Baiklah, aku minta maaf. Aku tidak akan mengulanginya lagi." ujarnya lembut sambil menatap teduh manik Jisung. Jisung mengangguk lucu lalu memeluk leher Minho. Jadi sebenarnya siapa yang salah disini?

Minho tertawa gemas lalu memeluk pinggang ramping si manis, kemudian ia menggendong tubuh itu seperti koala dan kembali duduk di tempatnya semula untuk kembali memantau adik Tuan Ester.

Jisung hanya duduk di pangkuan Minho sambil memeluk sang dominan sambil menyamankan posisinya. Sambil melakukan tugasnya, Minho juga tetap mengusap-usap lembut punggung Jisung agar si manis tidak rewel.

"Sepertinya dugaan Tuan Ester benar."

•••

Jisung menatap aneh penampilannya di cermin. Seharusnya ia belum menjalankan tugasnya saat ini, namun Minho memaksanya untuk ikut.

Dan di sinilah keduanya berasa, di sebuah restoran mewah yang sudah di sewa adik Tuan Ester untuk makan malam bersama kekasihnya.

Jisung dan Minho menyamar menjadi seorang pelayan. 15 menit lagi target mereka akan sampai di restoran ini. "Demi apapun aku tidak pernah menyangka aku akan mengenakan pakaian ini dalam hidupku." ujar Jisung.

Sangat tidak cocok menurutnya. Minho di belakangnya hanya mencibir mendengar ucapan Jisung. "Bahkan kau bisa mengenakan pakaian gelandangan jika kau menjadi seorang mata-mata." jawab Minho yang sedang memakai dasi nya.

Jisung menoleh, "Kau pernah menjadi seorang gelandangan?" tanya Jisung penasaran. Minho mengangguk sebagai jawaban, sebenarnya ia benci mengakuinya namun memang kenyataannya ia pernah menyamar menjadi seorang gelandangan untuk memata-matai targetnya dulu.

"Pfftt." tawa Jisung pun pecah. Ia bisa membayangkan bagaimana Minho menjadi gelandangan dan hal itu membuat tawanya semakin lepas. "Aku rasa kau sangat cocok menjadi gelandangan, kenapa tidak kau lanjutkan sampai sekarang?" tanya Jisung lalu kembali tertawa.

Minho yang kesal pun membuka keran air dan mencipratkan sedikit air pada Jisung. "Diamlah dan rasakan itu." ujarnya.

"Memang kenyataannya begitu, kau ini sangat alergi fakta ya." balas Jisung sambil membalas cipratan air dari Minho. Ketika keduanya sedang asik berperang air tiba-tiba seseorang masuk ke dalam toilet.

"Apa yang kalian berdua lakukan? Cepat keluar, tamu kita sudah datang."

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ᵗʰᵉSPY'SSASSIN • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang