XIII

2.8K 236 28
                                    

Jisung menuruni tangga dengan pelan, ia tidak jadi melakukan misi yang Wooyoung berikan padanya tetapi ia tetap mendapatkan uang karena mencarikan Wooyoung pengganti yang bisa melakukan misinya yaitu Choi San.

Jisung melihat bagaimana ramainya lantai dasar hotel ini. Ah benar-benar seperti pesta sex, seperti yang Wooyoung katakan. Ketika sedang asik menonton orang-orang berbuat maksiat, tiba-tiba mata Jisung menangkap sosok yang ia kenal di sisi ruangan.

Laki-laki dengan kemeja hitam yang sudah acak-acakan sedang duduk di atas sofa sambil memangku seorang wanita dan keduanya berciuman tanpa mempedulikan sekelilingnya.

"Ewh, tidak kusangka si bodoh itu menyukai hal seperti ini." gumam Jisung yang merasa sedikit jijik dengan tempat ini. Jisung berjalan mendekati laki-laki di sofa yang ia maksud tadi dan duduk di sofa lain yang bersebelahan.

"Pantas saja kau tidak pulang dari siang tadi." ujar Jisung tanpa menoleh ke arah lain. Pandangannya fokus ke depan dengan tangan yang memegang satu gelas vodka yang diberikan oleh pelayan padanya.

Minho melepas ciumannya dengan wanita yang ia pangku lalu menoleh ke arah Jisung, ia terkejut bukan main melihat Jisung di sebelahnya. Ia kira ia bermimpi akibat terlalu banyak berciuman.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Minho. Bukannya menjawab ucapan Jisung ia malah melontarkan pertanyaan. Jisung mendelik sebelum meneguk habis vodka miliknya, "Kurasa itu bukan urusanmu." balas Jisung terdengar menyebalkan.

"Siapa dia?" tanya wanita yang sedang duduk manis di atas paha Minho, pakaiannya yang memang sudah terbuka semakin terbuka akibat ulah tangan Minho.

"Dia kekasihku, kau bisa pergi sekarang." Jawab Minho asal membuat wanita itu serta Jisung sama-sama terkejut. Dengan wajah tidak senang wanita itu bangkit dan menjauh dengan tatapan membunuh yang ia tujukan pada Jisung.

"Apa yang kau katakan tadi sialan?" tanya Jisung kesal. Minho mengangkat kedua bahunya acuh lalu mendekat pada Jisung. "Aku bertanya padamu, apa yang kau lakukan disini Han Jisung?" tanya Minho menatap penampilan Jisung. Lagi-lagi ia mengabaikan pertanyaan Jisung.

Pemuda itu masih rapih dengan kemeja hitam dengan kancing atas yang ia biarkan terbuka dan juga kalung yang menggantung indah di lehernya.

"Tidak ada. Hanya mencari kesenangan, mungkin?" balas Jisung berbohong. "Jangan berbohong, kau biasanya mendatangi club. Apa kau mencariku?" tanya Minho yang lagi-lagi membuat Jisung mendelik padanya.

"Jangan terlalu percaya diri, acara ini milik temanku dan aku diundang. Kenapa kau tidak melanjutkan acara senang-senangmu itu?" balas Jisung. Ia memperhatikan pakaian Minho yang tidak lagi rapih dan rambutnya yang sudah sedikit acak-acakan. Namun sialnya hal itu menambah damage ketampanannya.

"Karena sudah ada kau, kemarilah." jawab Minho sambil mengintrupsi Jisung untuk naik ke pangkuannya. Jisung menggeleng sebagai tanda ia menolak. "Cih. aku tidak sudi duduk disana, entah sudah berapa orang yang kau pangku malam ini. Aku ingin pulang, jika kau tidak pulang aku tidak akan mencarimu." ucapnya lalu pergi meninggalkan hotel besar itu.

Sia-sia saja kedatangannya malam ini. Ya meskipun ia jadi mengetahui keberadaan Minho, tetapi hal itu tetap saja membuang-buang waktunya.

Minho tertawa melihat tingkah Jisung, ada apa dengannya? pikir Minho. Sikap Jisung barusan seperti menunjukkan bahwa dirinya cemburu. Persis seperti seorang pasangan.

•••

Sesampainya di rumah, Minho langsung membersihkan dirinya dan mengisi perutnya yang terasa lapar. Pikirannya sejak tadi mengarah pada Jisung, sesekali ia tersenyum mengingat bagaimana lucunya Jisung ketika menunjukkan rasa cemburunya.

ᵗʰᵉSPY'SSASSIN • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang