𝙶𝚊𝚖𝚋𝚕𝚒𝚗𝚐

606 47 8
                                    

Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)

Heppi riding, typo(s) everywhere:')

.......

𝙷𝙸𝚂 𝙼𝙾𝙳𝙴𝙻

Net sudah menceritakan keseluruhan cerita, James tidak pernah menyangka Lemon akan merelakan Net begitu saja. Bahkan Lemon tidak mengatakan apapun saat bertemu tadi. Perth juga tidak bercerita apapun tentang Net dan Lemon, mungkin karena James memang meminta Perth untuk membantunya melupakan mereka. Karena semua cerita tak terduga itu, sekarang kepala James berputar karena banyak hal yang rumit di hidupnya.

"James, kau dengar aku?"

"James."

"James?"

"Hey!"

"A-ah ya?"

"Aku bilang, aku akan menunggumu. Entah kau pernah mencintaiku atau tidak, aku tetap akan menunggumu yang mungkin dulu pernah menungguku. Maaf aku datang sangat terlambat, aku ingin memantaskan diri untukmu."

"..."

"Tapi, aku tidak akan memaksamu James. Kau bebas menentukan pilihanmu, aku akan menjagamu dari jauh seperti yang aku lakukan sebelum ini."

"Kau selalu mengawasiku seperti penguntit." ketus James.

"Maaf, aku hanya merindukanmu."

"Terserah, ayo ikut ke apartemen, semua orang pasti menunggu."

"Baiklah."

James berjalan lebih dulu, hari ini hari istimewanya. Dia tidak ingin hari wisudanya menjadi hari paling menyedihkan untuk siapapun. Biarlah masalah ini tak terurus setidaknya sampai besok.

Keluarga besar James dan sahabat-sahabatnya merayakan pesta kecil-kecilan yang sebenarnya tidak bisa dianggap kecil. Channarong menyewa seluruh restoran dari lantai 1-2. James sudah bilang itu berlebihan, tapi ayahnya tidak peduli dan tetap membayarnya kontan.

"Jadi kau akan mencoba menjadi aktor phi?" tanya James pada Saint.

"Mungkin, Perth memaksaku."

"Hey Perth, jangan memaksa Saint!" tegur Channarong.

"Au uncle, aku hanya ingin membantunya maju."

"Biarkan dia memilih jalannya sendiri, lalu Bright bagaimana denganmu dan Win?"

"Aku akan terus mendukungnya dan dia juga akan terus bersamaku, uncle."

"Singto, dimana Krist?"

"Sedang ada di lantai bawah bersama Win, what's wrong?"

"Kau serius dengannya?"

"Untuk sekarang aku belum bisa menjawabnya, tapi aku selalu mencintainya."

"Jangan biarkan dia menunggu, kalau memang serius lanjutkan, kalau tidak, tinggalkan."

Jleb

Nasihat dari Channarong yang ditujukan untuk Singto malah menembus jantung Net. Dia tidak henti-hentinya merasa bersalah karena terlambat menyadari cintanya. Dan saat dia ingin melanjutkan ternyata ada rintangan baru untuk mereka.

"Net, bagaimana kabarmu? Enak di Swedia?"

"Begini begini saja khun, enak sih enak tapi bosnya kaku banget."

"Sabar Net, namanya juga masih baru. Minta John membantu, dia punya banyak koneksi di sana."

"Wooo siap! Net, bilang aja kalo butuh sesuatu, sekali telpon beres."

𝙷𝚒𝚜 𝙼𝚘𝚍𝚎𝚕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang