Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)Heppi riding, typo(s) everywhere:')
.......
𝙷𝙸𝚂 𝙼𝙾𝙳𝙴𝙻
Bangkok, Thailand
"Ada perlu apa phi ke kamarku? Darimana juga kau mengetahuinya?" Net bertanya pada Lemon yang beberapa saat lalu menekan bel kamarnya.
"Kau tak mengingat sesuatu?" Net tampak berpikir sebentar "A-ah... Astaga aku merepotkan sekali ternyata, khotot na khrab phi" Net sudah mengingatnya, tentang kejadian kemarin malam.
"Tak perlu meminta maaf, aku hanya kebetulan melihatmu berjalan sempoyongan, karena aku malaikat baik jadinya aku membantumu hahaha" Lemon bercanda dan Net ikut tertawa bersamanya.
"Ah bagaimana keadaanmu sekarang Net?" Net memberikan jempol ke arah Lemon menandakan dia sudah baik-baik saja.
Net mengambilkan beberapa camilan di tasnya untuk Lemon, "Tidak ada camilan yang lain, apakah Phi mau camilan yang ini?" Net memberikan nori untuk Lemon.
"Astaga Net tak perlu repot-repot" Lemon tersenyum manis.
Senyumnya semakin manis tiap kami bertemu -Net lagi-lagi terpana.
"Eiy Net kau sedang melamun ya?" Lemon mengguncang lengan Net pelan.
"Sorry Phi"
"Mai bpen rai Net. Astaga sudah jam segini, aku harus pergi sekarang Net, jaga dirimu baik-baik" Lemon bergegas ke luar, Net mengantar Lemon sampai ke depan pintu.
"Tunggu phi!" baru beberapa langkah Lemon berjalan, Net menghentikannya.
"Ada apa Net? Kau memerlukan sesuatu?"
"Nope, just wanna ask apakah Phi tau dimana kameraku?"
"Oh itu, tenang saja kameramu ada di tempat yang aman. Aku menitipkannya di tangan temanku, dia sedikit ceroboh tapi kau tenang saja tentang kameramu" Net menganggukkan kepalanya.
"Khop kun khrab Phi," Lemon berdehem dan memberikan sesuatu kepada Net.
"Itu kartu namaku, ada nomor teleponku di sana. Hubungi aku tentang kameramu okay. Bye" Lemon melambaikan tangannya ke arah Net dan dibalas oleh Net.
Net masuk lagi ke dalam kamar dan menyimpan kartu nama Lemon di atas nakas. "Sudah waktunya aku kembali ke apartemen" Net membereskan barang-barangnya dan pulang ke apartemen miliknya.
𝙷𝙸𝚂 𝙼𝙾𝙳𝙴𝙻
Suasana bandara internasional sangatlah ramai, James sangat malas harus berada di tempat seramai ini. Dia datang sendirian untuk menjemput sepupunya dari Singapura, tentu saja dengan menggunakan masker serta kacamata hitamnya. James menelisik ke arah pintu penumpang landasan Singapura-Thailand, tak lama setelah itu James melihat sepupu mungilnya melambai dan sedikit berlari ke arahnya.