MWPA: 21

7.9K 267 1
                                    

Happy Reading
-
-
-

Kalau kalian suka sama cerita author, tolong tinggalkan jejak Follow dan voment. Terima kasih🌹

Syafa terdiam dia mengingat mimpi yang di alami barusan. Nafasnya tersengal-sengal air keringat bercucuran di wajahnya.

Suasana hening rumah sakit kala malam itu Syafa di rawat di rumah sakit. Penyakit yang di idap membuat dirinya haru di rawat.

Sementara itu, Ayah Syafa tidak peduli dengan kondisi putrinya dia sibuk berkerja. Dan malam ini sesuatu terjadi membuat Syafa trauma dalam kesedihannya. Zara ibu kandung Syafa mengalami kecelakaan tunggal hingga merebut nyawanya.

Kecelakaan mobil saat hendak pergi menemui Syafa di rumah sakit. Zara pun meninggal dunia di tempat kejadian. Saat itu Zara di bawa ke rumah sakit yang dimana anaknya Syafa di rawat.

Pukul 23:00 Syafa melirik jam, sudah lama dia menunggu ibunya yang tidak kunjung datang.

"Kemana ibu, kenapa dia belum datang," gumamnya.

Syafa beranjak turun dari blankar dan dia berjalan perlahan keluar dengan tangan kanannya membawa infus.

Di depan pintu, Syafa tengah berdiri dan pada saat itu mayat Zara di atas blankar melewati depan Syafa. Yang tengah di bawa oleh suster ke kamar mayat.

Mata Syafa tertuju pada kain yang menutupi Zara ibunya itu. Hati Syafa merasa tidak enak, langkah kakinya mendekati blankar.

"Tunggu sus," cegah Syafa.

"Iya dek ada apa? Kenapa adek di luar harusnya adek istirahat," ujar suster yang melihat wajah Syafa yang pucat.

"Aku lagi menunggu ibu saya sus, maaf suster siapa yang meninggal," tanya Syafa. Entah kenapa dia ingin menanyakan hal itu.

"Seorang ibu-ibu yang mengalami kecelakaan dan beliau meninggal di tempat," beritahu suster.

Deg...

"Ibu-ibu," mata Syafa terkejut mendengarnya, selintas dia memikirkan pada ibunya.

Karena dari tadi ibunya belum sampai juga ke rumah sakit. Hati Syafa semakin gelisah dan tidak enak. Dia menatap kain putih yang menutupi tubuh mayat tersebut.

Tangan Syafa membuka kain putih yang menutupi mayat di depannya. Dan dia terkejut melihat wajah ibunya yang pucat.

Tangan Syafa menutupi mulutnya dia tidak percaya mayat yang di hadapannya adalah ibunya.

"Ibuu..." teriak Syafa histeris.

Dia memeluk tubuh kaku Zarah. "Ibu bangun Bu... Ibu jangan tinggalkan Syafa sendirian," lirihnya memeluk Zara.

"Ibu kenapa seperti ini. Kenapa ibu harus meninggalkan Syafa, kenapa tidak Syafa saja yang meninggal," gumamnya, isak tangis Syafa.

"Maaf dek, ibu harus di bawa ke kamar mayat untuk di mandikan," ujar suster.

"Sekarang adek yang tenang dan kembali ke ruang inap ya." Suster menenangkan Syafa.

Menikahi Wanita Pilihan Abi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang