Happy Reading
_
_
_'Jodoh itu datang di waktu yang tepat bukan di waktu yang cepat, jika sudah waktunya maka terimalah. Allah tau lelaki mana yang terbaik untukmu."
_Syafa Mehrunissa_
Syafa menutup teleponnya dengan Aira. "Jadi umi belum kasih tau tentang perjodohannya pada Aira," gumamnya sembari menggenggam telepon di tangan nya.
"Sayang kenapa bengong? Ada apa?" tanya Gus Al tiba-tiba yang datang menghampiri Syafa.
Syafa melirik Gus Al dan dia menggeleng kepala. "Tidak apa-apa, ternyata Aira belum tau dengan perjodohan nya sama Gus siapa namanya Aku lupa mas," tanya Syafa, dia begitu lupa sama lelaki yang akan di jodohkan dengan Aira.
Gus Al mengerutkan keningnya. "Oh Gus Iqbal dia sepupu mas, yang kemarin umi ceritakan," jelas Gus Al memberitahu.
"Gus Iqbal sepupu kamu mas, jadi Aira akan menikah dengan sepupu kamu berarti Aku dan Aira akan jadi keluarga," ujar Syafa meyakinkan.
Gus Al mengusap kepala Syafa dengan lembut. "Iya Humaira,"
"Humaira siapa Humaira?" tanya Syafa mendongak ke hadapan Gus Al.
Dengan tatapan tajam menatapnya."Kamu," ucap Gus Al.
"Nama Aku Syafa Mehrunissa mas bukan Humaira," tegas Syafa kesal.
"Kamu tau Siti Aisyah istri nya nabi Muhammad Saw?" tanya Gus Al memegang pipi Syafa.
"Aku tau." Syafa mengangguk dengan wajah bt nya.
"Kamu tau nama panggilan kesayangan nabi Muhammad Saw pada istrinya Siti Aisyah?" tanya lagi Gus Al.
Syafa terkekeh menggeleng kepala. "Aku tidak tau mas," gumamnya.
"Ya Humaira... Itulah nama panggilan kesayangan nabi Muhammad pada Siti Aisyah. Ya Humaira yang berarti pipi kemerahan."
"Dan mas ingin memanggilmu dengan sebutan Humaira, yaitu pipi yang kemerahan. Seperti pipi kamu suka merah jika mas memandangi kamu," jelas Gus Al memberitahu.
"Ya Humaira," bisik Gus Al.
Seketika pipi Syafa merah merona seperti sudah di pake make up blus on. Kedua matanya tidak berkedip menatap Gus Al di hadapan nya. Jika saja terlihat mungkin saat ini hati Syafa berbunga-bunga. Banyak love dan kupu-kupu beterbangan mendengar ucapan Gus Al dan melihat tatapan nya yang baper.
Pukul 13:00 siang hari yang begitu cerah terik matahari di pasir yang gersang. Saat Syafa berjalan santai di gurun pasir dia tidak sengaja Syafa melihat kuda, yang seperti nya kuda tersebut kabur. Syafa segera menghampiri kuda di sebrang sana. Saat di dekat kuda Syafa mengelus kepala kuda.
"Kuda siapa ini," gumamnya.
Ketika saat melihat kuda di hadapannya Syafa mengingat masa kecil nya. Kemudian dia menaiki punggung kuda dan duduk di atas sana. Dengan balutan abaya dan cadar yang di pakai Syafa, dia seperti wanita zaman masa perang dulu.
Hanya kedua bola mata Syafa yang terlihat dengan bulu mata yang lentik. Lalu Syafa menyuruh kuda itu jalan hingga kuda itu berjalan. Syafa tanpa takut dia menunggangi kuda di pasir gersang menuju tempat teduh.
![](https://img.wattpad.com/cover/358901101-288-k682749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Wanita Pilihan Abi (On Going)
SpiritualSerpihan cinta Gus Al dan Ning Syafa yang berakhir abadi🌹 Dilarang keras plagiat⚠️ Cerita ini murni hasil imajinasi author, jika ada unsur kesamaan nama, tempat dan alur, itu hanya kesamaan belaka. Menikahi wanita yang tidak pernah mengenal sama se...