MWPA : 35

5.5K 207 17
                                    

Allahumma sholli alla sayyidina Muhammad

Baca elit, follow dan voment sulit⚠️ budayakan follow dan voment:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baca elit, follow dan voment sulit⚠️ budayakan follow dan voment:)

"Semua manusia mempunyai perasaan suka dan cinta, namun tidak semua manusia mampu mengendalikan perasaan itu."

Zaidan Husain Al Zafir

_
_
_

"Gus Al milikku, sampai kapan pun tidak akan ada wanita yang bisa memenangkan hatinya," ucap seorang wanita yang tengah berdiri.

"Gus Al sudah menikah, belajarlah ikhlas melepaskannya," kata teman wanita itu.

"Tidak!!!" Wanita itu menatap tajam pada temannya.

"Saat ini Gus Al akan mempunyai anak dari istrinya yang keturunan Turki itu."

Kedua tangan wanita itu mengepal, dia tidak terima yang di katakan oleh temannya. Lalu wanita itu pergi dari sana.

Sebuah mobil hitam sampai di depan pesantren, tidak lama Gus Al keluar dari mobil lalu berjalan masuk.

Terlihat plang pesantren Ar Rahman saat masuk. Pesantren yang cukup besar, para santri di sana tengah belajar saat siang hari.

"Assalamualaikum Gus." Seorang santri menghampiri Gus Al dan menyalaminya.

"Waalaikumsalam, bagaimana kabar para santri?" tanya Gus Al.

"Alhamdulillah baik Gus," jawab santri pengabdi di sana.

Setelah itu Gus Al pergi ke ndalem, dia berjalan ke atas tempat kamarnya.

Klekkk

Ketika membuka pintu kamar Gus Al terbayang dan teringat pada istrinya.

Kaki dia melangkah mendekati meja di depan sana, terdapat buku dan alat lukis.

Senyum terlukis di bibir Gus Al saat melihat barang-barang milik istrinya.  Kemudian dia memegang kuas sebuah alat lukis yang selalu di pakai Syafa.

Tok... Tok...

Gus Al terperanjat menoleh ke arah pintu kamarnya.

"Siapa?"

"Ini Abi, Al." Sahut Abi Hasan.

"Abi..." Gus Al segera membuka pintu.

Abi Hasan berdiri di depan pintu kamar, di sana Gus Al menemuinya.

"Gimana kabar istri mu?" tanya Abi Hasan.

Gus Al terdiam sejenak.

"Kamu yang kuat menghadapi semua ini," ucap Abi Hasan sambil menepuk pundak putranya.

"Insyaallah Al kuat."

"Abi menemui kamu ingin memberitahu bahwa nanti sore Abi mau pergi ke luar kota untuk ziarah. Dan Abi titip umi selama Abi pergi," kata Abi Hasan.

Menikahi wanita pilihan Abi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang