Allahumma sholli alla sayyidina Muhammad
'Cinta karena Allah tidak akan pernah meninggalkan yang mencintai dan yang cintai.'
_Zaidan Husain Al Zafir_
Baca part ini harap bisa mengendalikan emosi kalian, perasaan akan di aduk beberapa scene ini⚠️
'Rasa kehilangan tak bisa terobati kecuali dengan hati yang ikhlas untuk melepas yang hilang.'
_
_
_"Aaaaa..." Suara teriakan terdengar dari dalam kamar inap tulip no 02.
Suster berlari memasuki kamar inap tersebut. Di dalam sana Syafa meringis kesakitan di area perutnya.
"Umi perut Syafa sakit," keluh Syafa pada umi.
Umi yang berada di samping Syafa, dia mengelus kepala Syafa dan menenangkannya.
"Syafa sayang, kamu kuat," ucap Umi.
Saat dokter hendak memeriksa, umi dan Gus Al di suruh keluar ruangan. Gus Al beranjak keluar, wajahnya begitu khawatir.
Di luar ruangan Gus Al duduk dan menunduk merenung. Kemudian Umi menghampirinya dan duduk di sampingnya.
"Umi Aku tak sanggup melihat istriku kesakitan," gumam Gus Al, air mata berderai di pipinya.
"Aku gagal menjadi suami dan calon ayah. Aku tidak bisa menjaga Syafa dan calon anakku," gumamnya.
"Sakit, dok kenapa sakit banget," ujar Syafa memegang perutnya.
"Ning Syafa yang tenang, kami akan melakukan terbaik untuk Ning dan kandungannya," ucap dokter memberitahu.
Air mata Syafa menetes dari kelopak matanya yang berwarna biru.
"Kamu harus bertahan ya nak, uma menunggu kamu lahir ke dunia," lirihnya.
"Dok, pasien mengalami pendarahan," beritahu suster.
Wajah Syafa semakin pucat dan lemah.
Saat di periksa oleh dokter, Syafa telah mengalami keguguran. Dan setelah itu dokter memberitahu Gus Al untuk menindak lanjuti proses kuret.
"Mohon maaf kandungan Ning Syafa tidak bisa di pertahankan, janinnya telah keguguran dan kami meminta persetujuan untuk melakukan kuret pembersihan rahim agar tidak ada darah yang tertinggal," jelas dokter pada Gus Al.
Mata Gus Al berkaca-kaca menahan tangis dan kesedihannya.
"Lakukan saja yang terbaik untuk istri saya dok," kata Gus Al.
"Baik, kami permisi." Dokter itu pamit pergi
Tubuh Gus Al bergetar dan tak berdaya berdiri.
"Al yang sabar dan kuat, mungkin buka milik. Semua yang terjadi atas izin Allah kita tidak bisa menentang kehendak Allah," gumam Umi memeluk putranya itu.
"Umi... Calon anak Al sudah gak ada, kenapa ini terjadi pada Al. Kenapa Al selalu merasakan kehilangan," ucapnya lirih.
"Jangan menyalahkan takdir, semua sudah takdir calon anakmu sudah pergi ke syurga, Al. Lihat Umi! Kamu tidak Bu boleh lemah kasihan Syafa nanti melihat kamu sedih," kata Umi menenangkan Gus Al.
![](https://img.wattpad.com/cover/358901101-288-k682749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Wanita Pilihan Abi (On Going)
SpiritualSerpihan cinta Gus Al dan Ning Syafa yang berakhir abadi🌹 Dilarang keras plagiat⚠️ Cerita ini murni hasil imajinasi author, jika ada unsur kesamaan nama, tempat dan alur, itu hanya kesamaan belaka. Menikahi wanita yang tidak pernah mengenal sama se...