Menikahi Wanita Pilihan Abi (On Going)

MWPA: 23

Happy Reading
_
_
_

Sebelum lanjut baca tinggalkan jejak
-Follow
-Vote
-Komen

Jangan jadi pembaca gaib!

Follow Instagram @wplangittblue

Tiktok@langittblue

🌹🌹🌹

Satu bulan kemudian, perjodohan Aira dengan Gus Iqbal sudah terdengar oleh para santri di sana. Semua orang heboh mendengar perjodohan Aira. Apalagi santriwati yang menyukai Gus Iqbal, patah hati mendengar kabar tersebut.

Di ndalem kedua orang tua Aira tengah duduk bersama umi dan Abah, membicarakan perjodohan Aira.

"Maaf, jika kami lancang menjodohkan putri pak, bu," gumam umi pada ibunya Aira.

"Tidak usah meminta maaf, saya sebagai orang tua sangat bersyukur dan bahagia jika putri saya akan di jodohkan dengan seorang Gus," ujar ayah Aira tersenyum.

"Tapi apakah Gus Iqbal menerima perjodohan ini?" tanya Ayah Aira.

Umi tersenyum. "Gus Iqbal menerima perjodohan ini, sebab dia juga jatuh hati pada Aira," ucap umi Gus Iqbal.

Ayah Aira menghela nafas lega, setelah itu dua keluarga mereka merencanakan tanggal pernikahan Aira dan Gus Iqbal.

"Jadi tanggal pernikahan putri kita akan di laksanakan minggu depan di pesantren Ar Rahman." Abah memutuskan tanggal pernikahan Aira.

"Alhamdulillah, semoga lancar sampai hari H," ucap umi.

Semua orang di sana mengaminkan kelancaran pernikahan Aira dan Gus Iqbal.

🌹🌹🌹

Panas terik Matahari di Cairo Mesir, Syafa sudah terbiasa dengan cuaca panas. Wajah bercadar tidak membuat dirinya gerah.

Dia baru saja pulang dari pasar belanja kebutuhan dapur. Tidak ada stok bahan masak, dengan begitu Syafa pergi ke pasar tanpa sepengetahuan Gus Al.

Sementara itu, Gus Al baru saja pulang dari Al Azhar dia mengetuk pintu apartemen yang mereka tinggali.

Tok... Tok... Tok...

Gus Al mengetuk pintu sambil mengucapkan salam. Namun setelah beberapa menit, tidak ada jawaban salam dari Syafa. Kemudian Gus Al pun membuka pintu nya saat masuk ke dalam. Gus Al tidak melihat keberadaan Syafa istrinya.

Dia lirik sana sini mencari keberadaan Syafa di dalam apartemen.

"Dimana dia?" gumamnya.

Di luar Syafa baru sampai dari pasar dia membawa kantung belanjaannya. Tiba-tiba langkah kaki nya berhenti melihat pintu apartemen terbuka. Pikiran Syafa tidak beres, dia langsung berjalan masuk ke dalam. Dengan was-was Syafa takut ada orang yang masuk untuk maling.

Langkah demi langkah Syafa mengamati keadaan sekitar. Seperti nya tidak ada orang lalu kenapa pintu nya terbuka.

Syafa terdiam lalu tiba-tiba dia di kejutkan dengan sentuhan tangan dari belakang. Refleks Syafa langsung membalikkan badan dan dia memukul dengan belanjaannya..