Chapter 24.
"A brief tale of how we cradle this immense blessing for the third time (4)"***
⚠️⚠️⚠️Anak-anak sudah kompak tidur dibawah jam sepuluh di kamar masing-masing. Memang tidak ada yang aneh dengan itu dan sesungguhnya ini pemandangan yang normal. Tetapi jika ditarik sedikit kebelakang yang bungsu sedikit terpaksa untuk kembali naik ke ranjang setelah seharian ini total dia ditinggal tanpa sempat ditemani bermain dua kakaknya. Mengingat Junghyung dan Junghwan sekolah sampai jam 11 siang, tengah hari itu mereka kembali ke rumah seharusnya. Namun hari ini tidak karena anak-anak dibawa pulang ke rumah ibu Jane sebentar lalu jam tiga kembali pergi dibawa ayahnya untuk ikut kelas berenang. Memang random permintaannya tiba-tiba ingin ikut les, tetapi karena orang tua tidak melarang diizinkan saja dengan catatan ayahnya harus ikut mengawasi langsung bagaimana kelasnya anak-anak berjalan.
Ketiganya makan malam diluar dan pulang lebih dari jam delapan. Mungkin lelah beraktivitas seharian diluar, bersama laporan melewatkan jam tidur siang, tanpa babibu begitu menyempatkan untuk bersalaman dengan sang ibu dan mencium sekilas pipi si bungsu, Junghyung dan Junghwan lekas masuk ke kamar dan tidur seperti yang terlihat sekarang. Besok mereka kembali sekolah jadi memang sebaiknya tidur lebih awal dari pada mengantuk paginya.
Taejung sehari-hari tidak jauh tidur, makan, dan berceloteh dibawah lantai ruang tv. Kadang bermain sendirian dan Jungkook awasi dibelakang, kadang juga Jungkook ajak bermain berdua saja. Melihat dua kakaknya datang awalnya Taejung sudah kegirangan tapi tak lama girang itu redup, bertanya-tanya, kemudian karena jenuh sendiri Taejung berakhir menangis dan menyusul tidur. Kasihan sih, tapi mau bagaimana lagi- toh dilihat-lihat ayahnya juga tak kembali turun dan menemani mereka berdua dibawah.
Ada nightgown lingerie berbahan silk dengan warna merah darah pekat yang dipakai melekat pada tubuhnya menciptakan lekukan yang pas. Polesan make yang disengaja dibubuhkan, rambut yang disisir rapi lurus dengan dua jepit hairclips kupu-kupu kecil disamping telinga dua.
Kiranya setelah mematikan tv dan menidurkan Taejung di kamar sebelah- begitu Jungkook masuk ke kamar ia akan mendapati suaminya yang tidur duluan. Sehari ini lelaki itu sudah melapor selain mengontrol anak-anak dan mengantar jemput keduanya ke sana kemari ia juga sedang sibuk mengerjakan projek sederhana di toko baju. Semacam membuat brand pakaian sendiri yang nantinya akan ikut dipajang didalam toko. Bukan baju dari supplier tapi benar-benar hasil tangan sendiri. Yuri yang lakukan tetapi sebagai pemilik, Taehyung yang memberi arahan dibelakang.
Jungkook hanya iya-iya saja selain menyemangati. Sadar betul tak bisa membantu apapun, ia hanya bisa jadi pihak sebagai pendorong semangat saja untuk suami.
Kendati demikian alih-alih disuguhkan pemandangan orang tidur, rasanya Jungkook dihadapkan pada dunia yang tadi terang benderang menjadi gelap temaram. Lampu utama kamar sengaja dimatikan dan menyisakan lampu tidur di atas meja kecil dekat ranjang. Suaminya ada di sana— dalam posisi duduk, rambut setengah kering dan asap rokok yang mengepul di mulutnya. Masih mengenakan bathrobe yang diikat asal hingga bagian dadanya kelihatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Before Us; Under the Same Roof [TAEKOOK]✔️
Fanfiction"In the harmony of love, 'Me Before Us' is the sweet refrain where 'Me' finds it's melody in the embrace of 'Us.' Join the enchanting journey of togetherness." *** Nikah muda? Siapa takut! Awalnya Jungkook hanya anak bungsu dari keluarga kecil yang...