-chapter 17

601 39 4
                                    

Chapter 17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 17.
"All the Jungies reunited under one roof."

rate: semi mature💅🏻

...

Memasuki hari baru seperti biasa di jam 6 Jungkook sudah bangun dan langsung pergi kebawah. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya saja yang bangun karena sebagian anggota keluarga lain kemungkinan memang masih tidur. Tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan selain beberapa gelas kotor yang langsung Jungkook bantu cuci dan simpan di rak. Jadi karena tidak ada yang bisa dilakukan Jungkook memilih untuk duduk di ruang tv dan sarapan sendiri di sana. Ia akan mulai membuat sarapan untuk Junghwan sekitar jam tujuh atau ketika bayi itu dibawa turun dan mengatakan langsung secara spesifik ingin dibuatkan apa.




"Selamat pagi sayangnya ibu."

Jungkook langsung menyapa begitu mendengar ibunya terdengar bersuara memanggil-manggil namanya. Dipastikan kalau Maria pergi mengecek ke kamar dan menemukan kosong lalu menduga bahwa orang tua bayi yang sekarang digendong sudah rajin turun kebawah. Terbiasa bangun pagi, tidur larut malam pun tak menarik hingga bangun kesiangan.

Dilihatnya Junghwan yang terlihat segar dengan rambut teracak dan mata tak berkedip curiga memandanginya. Bingung tak mengenali orang yang menyapa dia sekarang siapa atau terkesima dengan penampilan baru ibunya yang tak biasa.

Kemarin masih seperti dulu. Tapi sekarang jelas sekali perbedaannya karena perubahan warna dan gaya rambut saja

Jungkook mendekat, mengeluarkan tangan dan mengangguk mencoba mengambil alih pangku. Tapi tak direspon baik, Junghwan menggeleng lalu berpaling kebelakang tak mau menunjukkan muka. Itu orang asing. Orang lain dan bukan ibunya, pikirnya.

"Eh? Adek! Ini ibu." Jungkook panik sendiri. "Ini ibu sayang."

Junghwan kembali memberi atensi. Diam menatap polos beberapa saat lalu baru mau berucap, "Mbuya?"

"Iya ibu. Jahat banget malingin muka." Jungkook menarik dua ketiak Junghwan yang sekarang sudah mau tanggap dengan memberikan dua tangan dan beralih gendongan. "Semalam bobo nyenyak sama opah? Ibu pulang dedek nggak ada ternyata dibawa opah bobo."

Gemas pipi yang tercium bau susu itu diberi ciuman berkali-kali. Sebentar berpisah tapi rasanya sudah serindu ini meski hanya tersekat kamar saja karena tak tidur satu ranjang. Namun diajak bicara dan diciumi brutal seperti itu Junghwan tetap diam- tak berkedip, dan juga mungkin bertanya-tanya apa betul ini ibunya yang kemarin atau lain lagi.

"Pangling kayaknya," timpal Maria berkomentar. Ada gelakan kecil yang keluar mendapati respon Junghwan yang lugu dan lucu bersamaan. "Siapa itu sayang? Ibu baru ya."

"Cantik nggak ibu? Ibu dedek cantik?"

Junghwan mengangguk-angguk. "Atik bubu."

"Kalau jadi ibunya dedek harus cantik terus. Biar dedek sama abang Jungie bangga punya ibu secantik ini."

Me Before Us; Under the Same Roof [TAEKOOK]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang