Chapter 25.
"The thing that scares and terrifies me."
...
"Kenapa sih katanya mau ngajak pacaran. Tapi sekarang malah mau kerja. Satu-satu, jangan rakus. Nggak mau tahu juga aku udah nunggu dari semalam, sampai nggak jadi aku ngambek, aku nggak mau pulang. Aku pergi ke rumah ibu ninggalin kalian di sini."
"Sebentar aja, palingan nggak sampai siang. Makanya mas mau kita berangkat pagi-pagi biar bisa ngejar waktu sore anak-anak pulang."
"Nggak mau."
Jadi sekarang sepagi ini di jam sembilan, Jungkook yang sudah rapi, dan siap berangkat sejak pukul enam pagi itu kini malah meloncat dan telengkup di atas kasur dengan hati setengah jengkel. Dari semalam ia sudah dijanjikan akan dibawa pergi, maka dari itu sejak bangun tidur dirinya sudah kepalang senang, buru-buru mandi dan sibuk sendiri memilih pakaian. Lanjut dengan persiapan setengah jam suami yang cenderung singkat dengan stelan yang juga sama rapinya. Biasa. Tak jauh soal kemeja dan celana bahan. Tapi katanya bukan untuk pergi jalan-jalan, namun pergi ke toko karena ada pekerjaan tambahan yang harus dia urus di sana.
Jadi bagaimana Jungkook tidak merasa kesal? Dijanjikan pergi lalu dibatalkan secara mendadak itu rasanya ... sangat menjengkelkan. Seperti usahanya untuk berpenampilan cantik dan bayangan menghabiskan waktu berdua disela rutinitas sehari-hari tanpa jeda berakhir sia-sia. Inipun curi-curi kesempatan saat anak-anak semuanya tidak ada karena pergi sekolah.
"Dua jam aja. Mas janji, cuma diskusi dikit. Tadinya mau suruh yang lain tapi bagusnya kata mereka bos langsung yang terjun selagi mereka juga ikut dengerin. Tinggal ngomongin masalah desain sama coloring aja. Ya, dari pada ditinggal sendirian di sini. Bosen kamu yang ada."
"Nggak!"
"Mau mas undurin malam? Nanti kita pergi malamnya."
"Yang diundur itu kerjaan mas. Bukan jalan-jalan kita. Nggak mau tahu udah rapi, udah pilih baju lama dari pagi. Nggak jadi pergi aku marah."
"Ya kan kalau pacaran butuh uang. Makanya kasih mas waktu kerja sebentar." Taehyung duduk di sisi ranjang, mengusap pucuk kepala itu dengan ibu jari sayang. "Kamu ngambek begini jadi makin alot waktunya. Ayo siap-siap lagi. Sayang loh rambutnya udah rapi gini rusak kalau kamu tiduran."
"Ish! Ish! Ish!" dengusnya kesal. Tetapi mau tak mau Jungkook kembali bangkit, mendorong suami sekuat tenaga kesamping dan hentakan kaki yang berat menuju meja rias untuk membenarkan penampilannya yang kacau karena ulahnya sendiri.
"Janji, sebentar aja. Ujung-ujungnya kalau projeknya sukses masuknya ke dompet kamu. Harus ada banyak persiapan kalau mau jalan-jalan ke luar negri. Salah satunya juga kan dari pembendaharaan uang."
"Berdua aja tapi. Nggak mau ngajak anak-anak."
"Iya, kalau mereka mau ditinggal."
"Harus mau. Biarin orang tuanya pacaran dulu yang lama. Tahu-tahu pulangnya kita bawa adek buat mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Before Us; Under the Same Roof [TAEKOOK]✔️
Фанфик"In the harmony of love, 'Me Before Us' is the sweet refrain where 'Me' finds it's melody in the embrace of 'Us.' Join the enchanting journey of togetherness." *** Nikah muda? Siapa takut! Awalnya Jungkook hanya anak bungsu dari keluarga kecil yang...