Bab 28

917 59 0
                                    

“Ya, bukan hal buruk, ‘kan?” Arietta melihat ke luar, kemudian kembali menatap Aiden.

“Tidak! Saya tidak membutuhkannya!” Aiden mengalihkan pandangannya. Tanpa basa-basi pun ia langsung menutup tirai jendela kereta kuda sehingga Arietta tidak dapat melihat ke luar.

Keduanya kembali dilanda keheningan hingga akhirnya tiba di wilayah penambangan. Tambang permata itu bukanlah tambang besar, tapi cukup banyak menghasilkan batu permata untuk bisnis Arietta.

“Kalian semua, beliau adalah Countess Sylvione. Beliau adalah pemilik tambang ini!” Baron Rivero memerintahkan para penambang untuk segera menyambut Arietta.

Biasanya, mereka tidak begitu panik saat kedatangan kereta kuda milik baron. Namun, hari ini mereka sedikit terkejut karena kedatangan Arietta bersamanya. Selama ini, mereka tak pernah sekali pun mengetahui siapa pemilik tambang. Yang mereka ketahui adalah Baron Rivero sebagai pengelola.

“Maafkan kami karena menyambut Anda dalam kondisi kotor seperti ini!” ujar salah seorang dari mereka yang terlihat paling kekar.

“Tidak masalah. Bagaimana pekerjaan kalian? Aku cukup senang dengan penemuan batu permata itu.” Arietta tidak mempermasalahkannya. Sebagai penambang, sudah wajar jika tubuh mereka kotor akibat tanah di dalam penambangan.

“Sangat baik, Nyonya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Anda masalah longsor kemarin.” Pria kekar tersebut tersenyum bahagia saat menjawab pertanyaan Arietta.

“Itu tanggung jawabku.” Arietta melirik ke arah mulut gua yang menjadi pintu masuk ke dalam tambang. “Kalian, berhati-hatilah saat bekerja! Keluarga kalian menunggu kalian di rumah.”

Mereka semua—para penambang—mengangguk dengan serempak.

Karena tujuan awalnya adalah melihat-lihat kondisi tambang, Arietta berada di sana selama beberapa waktu dan melihat bagaimana para penambang bekerja. Dia ditunjukkan beberapa hasil tambang, semuanya adalah batuan permata yang akan diolah menjadi perhiasan yang indah.

“Khyros!” panggil Arietta.

“Ya, Nyonya?” Khyros melangkah mendekat pada Arietta setelah namanya dipanggil.

“Aku ingin bertanya. Itu ... tentang masalah antara Aiden dan rekanmu. Apa benar baik-baik saja? Apakah itu juga termasuk dirimu yang terlibat?” Arietta bertanya dengan ragu.

Khyros langsung menjawab, “Semuanya baik-baik saja. Dia memang sedikit buru-buru waktu itu dan putra Anda tidak sengaja menabraknya. Tidak perlu khawatir, semua sudah diatasi.”

“Baguslah. Hmm, kau adalah prajurit bayaran, ‘kan? Berapa uang yang kau dapatkan dari pekerjaanmu itu?” Arietta melontarkan pertanyaan ke duanya pada Khyros.

Khyros sedikit ragu untuk menjawab. Namun, dia tetap menjawab dan mengatakan jika uang yang didapat tidak menentu dan sesuai saja dengan apa yang ia kerjakan. Terkadang, menjaga keluarga bangsawan memiliki upah yang besar.

“Tapi, kau sepertinya selalu berada dalam bahaya,” sahut Arietta. Jika diingat, sudah dua kali ia bertemu Khyros saat keadaannya buruk dan terluka.

“Itu ... adalah pekerjaan saya.”

“Kupikir kau adalah seorang pembunuh,” ucap Arietta dengan senyum canggung.

“Tidak, tapi tidak bisa dimungkiri jika saya membunuh orang dalam pekerjaan saya.”

Pekerjaan yang cukup sulit. Arietta yakin jika Khyros terlihat seperti akan pingsan beberapa waktu sebelumnya juga karena hal itu.

“Khyros, aku memiliki sebuah penawaran untukmu!” Tatapannya berubah. Arietta bersikap lebih serius sekarang.

“Penawaran?” Pernyataan yang cukup mengejutkan bagi Khyros. Pria tersebut segera bertanya untuk memastikan.

Menjadi Ibu Tiri Sang Protagonis (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang