Our Page 22

61 9 0
                                    

•••

Pemberitahuan cuaca pagi ini diperkirakan akan turun salju dari pukul delapan malam hingga tiga jam kedepan tapi nyatanya hingga pukul satu dini hari ini salju masih turun dengan lebat yang membuat seluruh jalanan tertutupi oleh salju.

Seungwan kembali mengetik pada laptopnya, menyelesaikan tugas kuliahnya yang memiliki tenggat waktu besok hari di pukul sepuluh pagi. Meskipun libur nyatanya semua tugas yang di berikan oleh Dosennya memiliki tenggat waktu saat hari libur.

Aroma masakan yang menguar ke kamar membuat Seungwan mengukir senyum, Chanyeol pasti sedang membuat makanan di dapur. Meskipun mereka telah menyelesaikan makan malam sebelumnya.

Tak lama suara berisik yang di kenalnya terdengar begitu nyaring membuatnya terkejut dan segera keluar dari kamar.

"Owen! Aku merindukanmu!" Pekik Jasper berlari memeluk Seungwan dengan erat.

Chanyeol bahkan menatap tidak suka ke arahnya dengan rahang yang mengeras menahan emosinya. Seorang pria tiba-tiba saja datang dan menatapnya dengan terkejut lalu berbicara tidak jelas yang akan melaporkannya ke polisi karena pembobolan rumah.

Dengan panik Seungwan menepuk punggung Jasper lalu menatap Chanyeol sekilas yang masih memperhatikannya.

"Kau bilang akan lama berada di rumah. Tapi kau kembali lebih awal?" Tanya Seungwan.

Jasper menatap Seungwan dengan pandangan menyelidik lalu menatap Chanyeol yang kini mengambil piring untuk masakannya yang sudah matang.

Dengan berbisik Jasper berkata, "Kekasihmu? Sepertinya cemburu."

Seungwan memukul bahu Jasper dengan kesal lalu duduk di kursi bar bersama Jasper yang juga duduk di kursi sampingnya. Suasana yang sangat suram benar-benar datang dari Chanyeol, tapi Seungwan menyukainya karena untuk pertama kalinya bisa melihat Chanyeol yang sedang cemburu terlihat menggemaskan.

"Chanyeol ini Jasper teman satu apartemenku, Jasper ini kekasihku Chanyeol." Ucap Seungwan memperkenalkan kedua pria di hadapannya.

Senyum di wajah Seungwan muncul begitu Chanyeol memberikan piring berisikan dua tumpuk pancake yang dilumuri madu dan juga segelas teh hangat.

Jasper bergumam, "Pancake di malam hari?"

"Makanlah." Ucap Seungwan memberikan piringnya pada Jasper yang terlihat sangat sumringah lalu menatap Chanyeol dengan berucap terima kasih.

"Ceritakan padaku, kenapa kau pulang lebih awal?" Tanya Seungwan menopang dagunya menatap kesamping dimana Jasper duduk.

Memasang telinganya Chanyeol kembali mengambil piring dan menaruh pancake yang di buatnya untuk Seungwan. Dengan senang Seungwan mengucapkan terima kasihnya lalu memberikan suapan pertama pada Chanyeol yang masih berada di balik meja bar menyeduh teh hangat. Melihat wajahnya saja sudah Seungwan pastikan pancake yang di buat Chanyeol memiliki rasa yang enak.

"Ibuku mengatur kencan buta lagi." Ucapnya terdengar lelah membuat Seungwan menatapnya penuh prihatin.

Jasper adalah teman yang umurnya berada tujuh tahun diatasnya, ayahnya merupakan orang asli Belanda dan ibunya berasal dari Taiwan. Akhir-akhir ini Jasper selalu mengeluh bahwa ibunya khawatir dengan putranya yang tak kunjung menikah bahkan tidak pernah terdengar berita menjalin kasih dengan wanita.

Pada kenyataannya Jasper adalah salah satu pria yang sulit bangkit dari seorang wanita yang sudah memiliki anak. Wanita penjaga toko roti yang berjarak tiga blok dari apartemen mereka. Sudah tiga tahun Jasper mengejarnya tetapi wanita itu terus saja mendorongnya menjauh, Seungwan tidak tahu pasti apa yang terjari pada keduanya tapi tetap berharap yang terbaik bagi mereka.

OUR PAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang