[³²]. 계획

15 2 0
                                    

"THE PLAN"
📚STUDY GROUP FANFICTION📚

*
*

Sehari sebelum UAS berakhir. Duo G Yoon bersama Sehyun dan Jun baru saja hendak keluar dari sekolah mereka, sebelum akhirnya Siwan tiba-tiba datang dengan keadaan kacau balau dan lebam dimana-mana

"Siwan?!. Apa yang terjadi?!." Seru Sehyun

"Aku akhirnya bisa kabur setelah susah payah, hah hah. Aku tak punya cukup waktu untuk mengatakan ini Gamin. Kau harus lakukan sesuatu, atau gurumu akan berakhir seperti guruku!."

DEG

"Noona?."

Semuanya menengok pada Genie yang terbelalak dan seluruh tubuhnya gemetar

"Hanwool..."

"Apa?."

"Hanwool yang melakukan ini padamu?!. Dimana dia?!. Biar-."

"Jangan. Sekarang ini anak-anak buahnya yang dulu sudah kembali. Aku tau kau kuat tapi tak akan mampu melawan pasukannya." Ujar Siwan

Genie mundur dan memegang kepalanya yang pening

"Noona, ada apa?." Tanya Gamin khawatir

"Terjadi lagi. Aku bisa merasakannya."

"Apa?!. Apa yang akan terjadi?!." Seru Jun

Genie diam

"Kejadian ... satu tahun yang lalu."

~•~

Kembali ke masa sekarang. Genie mengulum bibirnya kikuk merasa terpojok dengan tatapan mengintimidasi adik-adik kelasnya ini. Sunchul tentu saja tau ceritanya

"Jadi kak, kau bisa cerita sekarang." Ujar Jiwoo

Genie mengusap wajahnya gusar. Dia berusaha menutupi cerita itu agar tak mengganggu semangat belajar anak-anak ini. Tapi sampai akhir pun dia pasti tak bisa menyembunyikan rahasia

"Kak Sunchul pasti sudah tau." Sunchul mengangguk

"Baiklah, aku akan cerita jadi jangan ada yang memotong." Semuanya langsung mengatupkan mulut mereka

Genie diam dulu sebelum membuka mulutnya

"Dulu ... ada seorang guru, namanya Junghwa Oh. Dia adalah wali kelasnya kak Sunchul waktu kelas satu sebelum aku masuk kesini dan membuat Yusong menjalin pertemanan baik dengan China Town."

Semuanya terkejut terlebih Gamin yang sudah mendengar ceritanya

"Satu tahun kemudian aku masuk ke sekolah ini dan beliau menjadi wali kelas kami. Aku dan Hanwool. Mungkin beliau tau Hanwool itu siapa, tapi berbeda dengan yang lain beliau justru tak takut dan mendekati anak itu. Akupun begitu. Mungkin karena aku menggunakan celana?. Entahlah. Sejak saat itu, aku benar-benar bersemangat untuk pergi ke sekolah yang disebut sampah ini. Hingga hari itu tiba."

Keheningan ruangan itu mendukung suasana pembicaraan mereka. Gamin dkk menelan ludah dengan situasi yang semakin serius

"Aku menganggap Hanwool sebagai sahabatku, tapi tidak lagi. Saat itu perilakunya keterlaluan dengan diam-diam hendak membuat bu Junghwa untuk berhenti menjadi guru, seperti bu Hankyung." Ujar Genie

"Brengsek, sebenarnya dia itu manusia bukan sih." Kesal Jiwoo. Jun menyuruh diam

"Lanjutkan kak." Kata Sehyun. Genie menarik nafas

"Kalian tau kan kalau perilaku kriminalnya itu tidak terang-terangan di depanku?. Kurasa dia tau kalau aku akan memberontak. Tepat di hari komite pendisiplinan hendak dimulai ... bu Junghwa ditemukan sudah tidak bernyawa dengan luka tusuk yang sangat dalam di perutnya."

Semuanya terkejut kecuali Sunchul yang menutup matanya mencoba menahan perasaannya. Mata Genie berair mengingat hari itu

Seketika keadaan hening. Hanya terdengar Genie yang mencoba menahan air matanya dan Sunchul yang menenangkannya. Sementara Gamin menatap sendu kakaknya itu mengetahui jawaban dari pertanyaannya diawal semester

"Jadi anak itu membunuh seorang guru lalu keluar masuk sekolah begitu saja dengan senang hati?!. Memangnya bisa begitu?!." Seru Jiwoo

"Bisa. Kalian juga tau kan, White Lead akan melakukan apapun. Untuk menyelesaikan masalah, mereka dengan mudah menyuruh siapa saja untuk di adu domba." Kata Sunchul

"Tapi tetap saja!."

"Cecunguk brengsek." Umpat Jun

"Lalu kita harus bagaimana?." Tanya Heewon

"Apa lagi?!. Tentu saja lapor polisi!." Pekik Jiwoo

"Aku tak setuju." Kata Duo G Yoon bersamaan

Jiwoo berseru tak terima

"Gamin dan noona benar. Kalau kita lapor polisi yang ada akan semakin kacau. Hanwool akan dengan mudah membayar mereka. Dan lagi, jika kita menyuruh detektif Na mengawasinya pasti akan sangat rumit. Kalau Hanwool tau dia tengah diawasi, maka tak ada celah lagi baginya." Ujar Sehyun yang diangguki Genie

"Jadi lapor polisi akan menimbulkan 'risk' pada 'plan' kita?." Kata Sunchul tiba-tiba menggunakan bahasa lain

"Rencana?."

"Iya, Heewon tak tau ya. Kita akan menghajar Hanwool duluan." Ucapan Jun

"Situasi untuk ke depannya tidak terbaca. Untuk itu kita harus mencegah apapun yang anak itu dapat lakukan. Misal begini, 'Hankyung Lee menghilang di hari komisi pendisiplinan. Detektif Na mengejar Hanwool kemudian menangkapnya. Tapi Hankyung Lee sudah meninggalkan dunia'. Itu tak boleh terjadi."

Perkataan Jun dan Genie membuat nafas Heewon tercekat

"Hmm, jadi tak perlu lapor polisi?. Kalau polisi yang menghajar duluan akan bahaya, tapi kita tidak apa-apa?." Tebak Jiwoo yang diangguki semuanya

"Tapi masalahnya sekarang ini Hanwool memiliki pasukan yang cukup kuat. Mugyu Choi dan Aseong Hong, tiga orang yang mendapat skor di awal semester sudah kembali."

Genie terdiam mendengar ucapan Sunchul

"Maksudmu, pasukan yang dimaksud Siwan ... adalah mereka?." Sunchul mengangguk

"Aseong Hong, sepertinya dia membantu Mihee. Biar aku yang mengurusnya." Tambah Jiwoo

"Dan lagi, Siwan bilang Jaehwang Chu dan rambut Reggae berbicara sebentar dengan Hanwool kemudian pergi." Jun dan Sehyun tersentak

"Kita tak tau ada berapa orang yang bersama Hanwool untuk itu kita harus menyiapkannya. Dan juga, bu Hankyung tak boleh sampai tau." Tutur Gamin yang diangguki Genie

"Betul. Kita harus membuat beliau dalam situasi. 'Entah kenapa semuanya baik'saja'. Mungkin bagiku tidak terlalu, tapi bagi kalian ... beliau sudah melakukan banyak hal." Kata Genie serius

Semuanya mengangguk

"Ya. Bu Hankyung sudah susah payah mengurus komite pendisiplinan. Kali ini giliran kita!."

Dan kemudian, masing-masing dari mereka berlatih selama 20 hari

~•~

"Gamin."

"Hm?."

"Aku ada urusan dengan temanku. Mungkin pulang malam." Ujar Genie

"T-tapi aku harus bilang apa pada ibu!." Seru Gamin

"Ya itu terserahmu. Kau lupa aku juga sering membelamu ha?. Bye~." Genie melajukan motornya tanpa peduli teriakan sang adik

TO BE CONTINUE>>>

BOMBARDIR YUSONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang