"BLACKLIST"
📚STUDY GROUP FANFICTION📚*
*
*Heewon dan Sehyun membawa tim kepolisian yang dipimpin detektif bernama Taeman Na. Anak-anak SMA Heukchang langsung dibawa bersama dengan Jangho Oh
"Maaf Gamin, tapi aku tak bisa mengerahkan tim polisi hanya karena firasat burukmu itu." Ujar Taeman
"Kalau begitu tak perlu." Genie menaiki motornya lalu melesat pergi
"Ada apa dengan dia?." Ujar Jiwoo
"Entahlah. Sepertinya dia ada hubungannya dengan Geonyeob."
Gamin diam. Dia kembali mengingat beberapa menit lalu ketika Genie memukul jendela mobil Anti membuat tangannya berdarah karena terkena kaca. Tapi Anti langsung menginjak gas
Geonyeob pun menyusul dengan motornya sebelum polisi datang. Awalnya Genie tak mau ikut campur, tapi firasatnya sama dengan Gamin
"Tapi sebenarnya Jiwoo Lee, Gamin Yoon, dan cewek tadi juga seharusnya kami bawa."
"Apa?!." Jiwoo yang mengamuk langsung ditahan Sehyun dan Heewon
Jun mengatakan kalau itu karenanya. Hingga Gamin mengingat ucapan bu Hankyung
"'Kekerasan tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun'. Apa karena itu?." Ujar Gamin
"Hm?. Ya benar. Tapi itu kalau dunia ini baik'saja. Sekarang dunia ini sudah melenceng dan tak seperti pada umumnya."
Semuanya saling tatap bingung. Taeman lalu memberikan kartu namanya
"Justru aku minta maaf, karena membiarkan kriminal keluar masuk sekolah kalian. Ini, kalau ada apa-apa langsung hubungi. Aku akan pergi walau sedang BAB sekalipun. Orang-orang jahat itupun juga harus merasakan pukulan panas pegawai sipil."
Gamin mengangguk. Taeman kemudian pergi bersama timnya. Gamin kemudian berpisah dengan teman-temannya
'Kak Genie…'
Gamin mengambil handphonenya lalu mengirim sebuah pesan
~•~
"Dimana anak itu?." Genie terus berkeliling bertanya kepada orang-orang Songdo disana
"Permisi, apa kalian melihat laki-laki dengan jaket Yusong bermotor di sekitar sini?."
Kedua wanita itu saling tatap
"Sepertinya iya. Dia bertengkar dengan seorang laki-laki bertubuh kekar yang hanya memakai kaus kutang."
"Tubuh kekar?." Genie membuka handphonenya
"Apa seperti ini?."
Kedua wanita itu bersorak membenarkan. Genie berterimakasih lalu kembali ke motornya
'Sangin Bang. Apa yang dia lakukan di Songdo?'
TRINGG
Genie menatap nanar nama orang yang menelponnya itu. Terpaksa harus diangkatnya
"GENIE!. KEMANA SAJA KAU HA?!. KAU BERKELIARAN DENGAN TEMAN-TEMAN MU YA?!."
"Aduh, bukan begitu bu. Aku tengah kerja kelompok, di Songdo."
"Ha?!. Sejak kapan kau punya teman yang rumahnya dekat dengan kita?!."
Genie mengacak rambutnya merasa serba salah. Notif baru muncul
"Ibu, ada Gamin disana?."
"Iya, dia baru saja pulang. Kau cepat pulang atau ibu transfer ke sekolah lain!."
Tut…
Genie memeriksa notif tadi. Ternyata Gamin memberikan nomor detektif Taeman Na sebagai jaga-jaga. Sebuah motor tiba-tiba berhenti disebelahnya
"Kau!."
"Kau?. Tak sopan kau pada seniormu?."
Dohoon merinding
"P-pokoknya kau harus ikut denganku sekarang!."
"Kenapa begitu?. Tunggu itu motor Geonyeob kan?."
"Aku mencari Gamin, tapi sepertinya dia sudah pulang. Geonyeob membutuhkanmu. Cepat, sebelum dia mati!."
Disisi lain, Geonyeob tengah diikat di kursi oleh Sangin Bang dan Anti. Om-om kriminal pun berdiri disana layaknya bodyguard yang patuh
'Aku sudah memberitahu Dohoon. Kalaupun Gamin tak ada, satu-satunya harapanku ialah Genie Yoon. Aku yakin dia tau sesuatu tentang ibuku'
"Kau sedang mencari hint dari pembicaraan kami ya. Merasa seperti detektif Conan ya haha. Kau ini memang-."
BRAK
"Gamin?."
"Bukan. Gamin sudah pulang. Ibu akan marah kalau si bungsu tak balik malam-malam."
"Aku tak menyangka akan langsung dipanggil dan naasnya aku sedang BAB. Jadi ayo kita selesaikan ini!."
Geonyeob terdiam di tempat melihat dua orang itu langsung mengalahkan om-om kriminal disana. Sementara Anti dan Sangin berhasil kabur lewat pintu belakang
"Ah masa kita kabur di hadapan si brengsek Geonyeob itu?!." Ujar Sangin
"Mau bagaimana lagi?. Om-om harus melawan om-om juga kan. Dan lagi, pria itu masuk ke blacklist Hanwool." Kata Anti
"Blacklist?. Tapi bukan berarti dia kuat kan?."
"Ya. Dan juga gadis itu, aku ingat dia pernah memperkenalkannya pada Family."
Seketika Sangin merinding. Dia mengingat betul bagaimana tatapan kematian Genie waktu mengalahkannya
"Gadis itu berada di blacklist nya. Hanya saja … tanpa bintang."
"Apa?."
"Brengsek, aku tak tau ada pintu belakang." Ujar Taeman
Genie beralih dan membuka ikatan Geonyeob
"Kau baik'saja?." Geonyeob mengangguk
"Hahh, bagaimana bisa mereka mengemudi tanpa SIM didepan seorang detektif?. Mereka benar-benar keterlaluan, kan Geonyeob?."
"Siapa anda?. Kenapa bisa tau namaku?." Ketus Geonyeob
"Geonyeob dia detektif Taeman Na. Mungkin kau memanggil Gamin, tapi ada panggilan alarm jadi dia harus pulang."
Geonyeob kemudian keluar sambil menunduk tanpa mengherani Taeman Na
"Ah terimakasih banyak pak malam ini. Kami pergi dulu." Ujar Genie seraya menuntun Geonyeob ke motor masing-masing
Taeman hanya menggeleng di tempat. Genie sampai di rumah dan langsung disambut dengan tatapan khawatir Gamin
Genie menjawab dengan jari melingkarnya mengatakan semuanya sudah baik'saja tapi langsung histeris kala sang ibu menarik telinganya
"Kau ini mau menjadi contoh jelek untuk Gamin ha?!. Sana mandi dan makan!."
"Aduh iya iya."
Setelahnya Sehyun memasukkan nomor semuanya ke dalam grup chat khusus Yusong Study Group. Genie pun bergabung setelah mandi
Disisi lain Hanwool Phi sudah mendengar apa yang terjadi
"Haha, kalau begini terus bisa-bisa Yusong berubah menjadi tempat belajar. Gak bisa gitu dong. Sampah tetaplah sampah." Ujarnya seraya memegang sebuah buku yang sepertinya adalah blacklist
Di sana ada gambar bu Hankyung dan bu Junghwa, dan keduanya sama-sama berbintang empat
"Kalau begitu kita lakukan lagi, seperti tahun lalu."
•TO BE CONTINUE…•

KAMU SEDANG MEMBACA
BOMBARDIR YUSONG
Ação[𝑺𝑻𝑼𝑫𝒀 𝑮𝑹𝑶𝑼𝑷 𝑭𝑨𝑵𝑭𝑰𝑪𝑻𝑰𝑶𝑵] Biasanya sekolah menengah dipenuhi dengan cerita romantis sepasang puber yang menjalin asmara, persahabatan, suka duka bersama sang guru, dan juga bertanding nilai. Tapi berbeda dengan SMK Teknik Yusong y...