[⁰⁶]. 경쟁자

59 8 0
                                    

"RIVAL"
📚STUDY GROUP FANFICTION📚

*
*
*

"Kau menggunakan itu kak?." Bisik Gamin

"Ya, terpaksa. Kau pun juga lakukan, lagipula dia itu hanyalah mafia."

Gamin mengangguk paham lalu melayangkan tinjunya sayang Jangho Oh berhasil menangkap tangannya

'Dia menangkapnya?!'

"Ini kekuatan si peringkat 1?."

Jangho menarik pipa besi miliknya tadi lalu melayangkannya pada Gamin, tapi tak disangka Genie pun kena sekali

"Dasar preman bajingan!."

Jiwoo dan Geonyeob berlari mendekat tapi Jangho menggunakan pipa besinya tadi dan kakinya sekaligus. Jiwoo tersungkur tak sadarkan diri sementara Geonyeob mati-matian menahan sakit di perutnya

"Hahh, bukankah ini tak sebanding?. Aku hanya berdiri disini sendirian tapi bisa menjatuhkan kalian sekaligus." Jangho menghembuskan asap rokoknya hingga melebar

Terkejutnya pria itu ketika duo G Yoon tiba-tiba melesat melayangkan tinju mereka. Jangho yang tak siap mundur dan hanya menepis dengan pipanya

"Kalian sengaja mengincar aku lengah ya."

Gamin menghela nafas lega membuat Jangho bingung. Rupanya mereka menyerang bukan tanpa alasan, tapi karena hendak memindahkan kaki Jangho dari atas tubuh Jun

"Dia sudah kesakitan dipukul pipa besi, jangan diinjak lagi." Ujar Gamin

"Pfftt, hahaha!. Lihat persahabatan konyol ini!. Kau menyerang supaya aku tak menginjaknya lagi?!. Geng yang setia kawan!." Jangho terbahak-bahak

"Bukan geng tapi Study Group."

"Apa?."

"Bukan geng tapi Study Group!!." Pekik Gamin seraya melepas almamater dan rompinya

Sementara itu Genie mengikat ketiga anak SMA Heukchang, tak lupa dia menyuruh Heewon dan Sehyun ke kantor polisi

'Hari ini tak boleh pulang dengan tangan kosong. Memang Jun akan baik'saja, tapi setidaknya kriminal ini harus diberi hukuman'

Genie menyipitkan matanya melihat siluet seseorang didalam mobil disana. Hingga dia mendengar suara ringisan Geonyeob

"Hei kau baik'saja?." Tanya Genie seraya membantunya duduk

"Ada yang terluka?." Geonyeob menggeleng

Genie melirik handphonenya yang terdapat notif pesan dari Heewon

"Gamin selesaikan dengan cepat!."

Gamin mengangguk

"Hahaha kalian percaya diri sekali ya!. Baiklah akan ku layani."

~•~

"Untuk itu kau menyerah saja. Kau tak akan bisa mencariku bagaimana pun caramu."

"Tunggu, Anti!. Bagaimana dengan janjimu?!. Kita itu teman sekaligus rival, kita akan buat orang-orang tak lagi memandang rendah kita!."

"Jun, jangan salah paham. Selama dua tahun ini, aku hanya menganggap mu sebagai teman. Bukan rival."

~•~

"Eunghh..."

'Aku pingsan?!. Seingatku aku mendekat ke arah Gamin lalu dipukul dengan pipa besi. Melihat aku disini sepertinya yang lain sudah pergi. Ya itu lebih baik. Mana bisa melawan mafia-'

"Gamin selesaikan dengan cepat!."

Jun tersentak. Didepan matanya Gamin tengah melawan Jangho Oh

"Serangan satu arah!."

Jangho termundur dan karena ada Jun dia jadi jatuh. Pria itu lalu menendang kasar tubuh Jun, Genie segera berlari dan menahan tubuh Gamin

"Kak Genie..."

"Serangan satu apa tadi?. Haha, kemampuan kalian lumayan. Tapi tak kusangka anak seperti kalian mau berteman dengan bocah tolol yang besar mulut itu. Selain mengaku sebagai kau dia juga tak bisa berkelahi. Dia hanya akan menjadi hambatan."

Jun menunduk. Ya, dia memang seharusnya ditinggal saja karena hanya menjadi beban. Gamin kemudian berdiri

"Jangan meremehkan Jun. Dia itu adalah ... rival!."

Jun tersentak, sementara Genie tersenyum kecil

Yang mengajarkan teknik beladiri pada duo G Yoon adalah sang paman. Mereka sama-sama pecinta Bruce Lee, bedanya Genie campuran. Dia mempelajari dua macam beladiri, Jeet Kune Do dari pamannya dan Taekwondo dari ibunya

Teknik Terlarang Paman ialah teknik yang digunakan mereka berdua disaat-saat genting. Sengaja tak boleh dipakai oleh sang paman karena efeknya yang bukan main

Seperti sekarang. Jangho menerima pukulan brutal dalam satu arah dan terakhir dia terhempas ke mobil hingga tak sadarkan diri

"Woo Gamin!!." Seru Jun

Dia masih tak menyangka anak sekuat Gamin menganggapnya rival, padahal mah lewat belajar bukan bertarung

Jiwoo pun sadar dan langsung memeriksa tubuhnya apa baik'saja. Geonyeob pun sudah tak terlalu merasakan sakit

"Luar biasa. Padahal dia seumuran ku tapi kenapa begitu kuat?." Gumam Geonyeob. Jiwoo memiringkan kepalanya

"Hoi bocah tua, kau datang kemari untuk apa?."

"Kau memanggilku apa?."

"Kenapa kau datang kemari bocah tua." Ketus Jiwoo

"Ada yang mau kutanyakan pada orang White Lead. Karena Gamin terlihat, jadi ku bawa saja bermaksud untuk melawan orang itu. Itu saja."

Jiwoo mengangguk kecil

"Sungguh hanya karena itu?."

Geonyeob menengok bingung. Mereka dikejutkan dengan mobil di hadapan mereka yang tiba-tiba menyala hingga Jangho terhempas

"Gamin!." Pekik Genie

Gamin segera menarik Jun dan mereka menyingkir

"Dasar gila!. Dia benar-benar mau menabrak ya!." Ujar Jiwoo kesal

Mobil itu berhenti kemudian jendela nya terbuka. Dia adalah Anti, orang yang menjadi alasan Jun harus menjadi orang kuat

"Hoi Gamin, kau dan kakakmu itu tak mau menjadi kriminal?. Dengan kemampuan yang begitu kalian bisa melakukan apa saja. Bermain casino dan billiard sesuka hati kalian. Aku bisa merekomendasikan kalian." Ujarnya

Genie tersentak. Merekomendasikan artinya laki-laki itu adalah Family, bukan orang tetap White Lead

"Kalian tak perlu belajar layaknya anak SMA bodoh itu." Ketus Anti

"Maaf, kami menolak. Kami ini ... akan masuk universitas." Ujar Gamin

"Dasar gila haha." Komen Jiwoo

"Hmm, tadi juga kau bilang Study Group atau apalah itu. Baiklah akan ku tunggu, teman-teman dari Study Group."

Jun merinding melihat tatapan kematian Anti

'Sejak kapan dia dapat berekspresi begitu?. White Lead, apa yang sudah kalian lakukan?'

Anti kemudian menutup jendela

"Dan lagi kau yang disana. Kenapa masuk ke sekolah tempat mendiang ibumu?."

Geonyeob dan Genie terbelalak. Semuanya bingung

"Kau datang karena wasiat yang menyuruhmu belajar ya haha."

Geonyeob sesak nafas di tempat

PRANGG

"Noona!."

"Brengsek keluar kau."

•TO BE CONTINUE...•

BOMBARDIR YUSONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang