S2'⁰³'. 인수

11 3 0
                                    

"TAKING OVER"
📚STUDY GROUP FANFICTION📚
SEASON 2

*
*

"Junmin kau bilang apa tadi?. Kau menangis?. Baiklah akan ibu buka lagi-."

"Oh?. Ah tak perlu. Sekarang ... akan baik'saja."

"Ketemu, si anak teladan."

Gamin masuk dan memberikan kacamata tadi. Junmin seketika mengenali laki-laki di hadapannya ini

"Kau ... Gamin Yoon?."

"Eh?. Kau kenal aku?."

"Tentu saja. Kau lupa denganku?."

Gamin diam dan berteriak histeris hingga mendapat jitakan Genie

"Kau Junmin kan?!. Yang selalu dapat peringkat satu dikelas?!. Bagaimana aku bisa melupakanmu?!."

Junmin terkekeh kemudian menengok pada Genie

"Ah ini noona ku, Genie Yoon."

"Noona?."

Genie membuka topi jaketnya hingga rambutnya tergerai membuat wajah Junmin memerah. Tiba-tiba handphone Gamin bergetar

"Halo, Sehyun."

"Gamin!. Kalian berdua ada di SMA Manik?!."

Terdengar suara tawa Jun dan Jiwoo dari sebrang

"Eh?. Bagaimana kau tau?."

Sehyun pun menjelaskan semuanya bahwa sebenarnya tujuan mereka adalah SMA Manil bukan SMA Manik

"Ah tak boleh begini. Kita tak boleh membuang waktu atau orang itu akan datang!." Jerit Junmin membuat mereka berdua bingung

Junmin menjerit saat seorang laki-laki datang. Dialah ketua SMA Manik, Seokdae Uhm. Duo G Yoon menatap datar

"Wah apa-apaan ini?. Kukira hanya anak culun yang datang makanya aku melakukan morning pup. Bahkan ada perempuan cantik juga. Kalian datang untuk mengambil alih ha?!."

Seokdae mengayunkan tangannya dan dengan cepat ditahan mereka berdua

"Baiklah, kami akan ambil alih wilayah ini sekarang."

Seokdae diam merasakan tekanan dari mereka berdua dan segera menarik tangannya

"H-hey mengambil alih apanya?. Cepat minta maaf." Ujar Junmin

Gamin ingat dengan jelas ucapan Sehyun tadi. Bahwa SMA Manil menderita karena SMA Manik. Mau belajar saja tak akan tenang, apalagi pertukaran ekskul hari ini

"Baiklah sekarang aku juga akan seri-."

'Teknik terlarang paman no.4: Zero/One Inch Punch!'

Gamin menyerang perut Seokdae sementara Genie menggunakan tangan kirinya yang aman menyerang wajah Seokdae hingga dia terbanting keluar kelas

~•~

"Jadi Master Gamin dan Master Sister's lagi ada di SMA Manik yang bukan SMA Manil dan menemukan member Study Group SMA Manil yang diganggu?." Tebak Jun

"Iya, jago juga kau merangkumnya." Puji Sehyun

"Hmm, berarti si kacamata gila dan kakak tomboy itu tengah berkelahi ya." Ujar Jiwoo serius

"Bahaya nih..."

Jaehee melihat itu dengan datar kemudian masuk ke ruang belajar mereka setelah membanting pintu

"Anu!. Teman kalian itu sepertinya dalam bahaya!. Disana itu ada yang namanya Seokdae Uhm!."

"Bukan haha. Bukan itu. Anak-anak Manik yang akan celaka."

~•~

BRAK

Anak buahnya yang tadi dikalahkan Genie menganga melihat itu. Seokdae Uhm, laki-laki yang berhasil menguasai beberapa sekolah termasuk SMA Manik setelah kemenangannya melawan 300 orang di pertarungan Yeoinaru bisa terpental sejauh itu?!

Junmin mengira-ngira sejak kapan Gamin sekuat itu?!

Seokdae melayangkan tinjunya tapi Gamin menghindar hingga kakinya terpeleset. Genie menggunakan kakinya hingga Seokdae mundur

"Baiklah aku tak akan menahan lagi karena ada perempuan dan kalian cacat."

"Aku tak menyuruh mu untuk menahannya bangsat." Ujar Genie seraya meludah

Anak buahnya tadi berseru semangat melihat Seokdae menggunakan sebuah pose hendak menangkap. Itu adalah jurus yang dia gunakan untuk mengalahkan orang-orang

Seokdae berlari dengan cepat dan melompat

'GOLDEN BUG SPEAR'

Genie menggeretakkan giginya

"Oy Gamin!."

Gamin mengangguk

"Tulang pundak dan tulang lutut kanan kalian rusak. Saya tak mau merusak privasi. Tapi anak muda memang biasanya tak bersyukur. Untuk itu gunakan tongkat dan arm sling itu dengan baik seperti nyawa kalian sendiri ya."

"Baik dok."

"Maaf pak dokter. Teknik terlarang dokter no.1: Serangan Menyerang Tongkat!."

Gamin berputar cepat dan menghajar telak wajah Seokdae membuat Junmin dan anak buahnya tadi ternganga

Genie menyeringai dan melepas arm sling nya

"Cih pake nama nih?. Teknik terlarang dokter no.1: Hantaman Tulang Selangka!."

Genie meraih wajah Seokdae kemudian dihantamkan ke lantai koridor hingga retak

"T-tanganmu baik'saja noona?." Tanya Gamin

"Yang sakit pundakku bukan tanganku. Kau sangat tau aku tak menggunakan banyak bagian tubuh kan?."

Gamin tersenyum. Mereka bertiga kemudian pergi dari sekolah itu dengan selamat

"Anu, Gamin, dan Genie noona. Terimakasih sudah menyelamatkanku dan maaf." Ujar Junmin

"Kenapa kau meminta maaf?." Tanya Genie

"Ah aku menolaknya masuk ke Study Group ku dan mengejeknya. Setelah pindah kesini aku tak lagi menjadi peringkat satu. Raport pertamaku saja aku mendapat peringkat 157. Aku jadi sadar kalau ada banyak orang pintar yang lebih dariku." Kata Junmin. Genie tersenyum

"Kau tak perlu meminta maaf, Junmin. Aku tak pernah membencimu sedikitpun, justru kau adalah panutanku. Tapi bagaimana kau bisa mengenalku?." Tanya Gamin

"Kenapa tidak?. Kau anak yang selalu bilang akan dapat peringkat satu padahal dapat peringkat akhir. Tapi kau tak menyerah dan terus berusaha. Bagaimana aku bisa melupakan itu?. Dengan kemampuanmu itu kau bukan hanya akan menjadi peringkat satu dikelas tapi senegara. Bagiku kau adalah orang top three yang paling berpengaruh di hidupku."

Gamin diam dan air keluar dari matanya. Melihat itu Genie tersenyum datar

"Eh?!. Kenapa kau menangis?!."

"Yahh, itu cara untuk menyenangkannya. Sekarang ayo ke SMA Manil." Ajak Genie

"Eh?. SMA Manil?."

"Iya, kami melakukan pertukaran ekskul."

Junmin diam baru menyadari itu. Akhirnya mereka bertiga pun mengikuti si anak teladan itu menuju tempat yang benar

Sementara itu di SMK Yusong, entah apa yang terjadi Yeonbaek Phi pertama kalinya datang setelah putranya dikeluarkan

TO BE CONTINUE>>>

BOMBARDIR YUSONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang