9. Hari Duka Konoha

205 34 0
                                    

Hari ini, di tempat pemakaman, para shinobi dan warga desa berbaris rapih seraya memandang lurus sebuah foto yang terpampang didepan mereka. Foto dari Sandaime Hokage dan beberapa shinobi Konoha yang juga gugur dalam insiden kemarin.

Hujan mengguyur Konoha, menyembunyikan setiap air mata yang mengalir. Termasuk gadis berambut putih panjang yang menatap kosong dengan air mata yang mengalir.

"Ingatlah, Mirei. Lindungi orang yang mencintai desa ini dan jangan biarkan tekad api yang ada dalam dirimu padam. Terus berjalan di jalan mu. Jagalah desa ini. Aku selalu mengawasi mu. Tidak, kami selalu mengawasi dan akan selalu bersama mu. Kami percaya padamu, Mirei. Kau sangat berharga bagi kami."

Kalimat terakhir yang diucapkan Hiruzen berputar di kepalanya dengan sangat jelas. Bagaimana suaranya yang terdengar sangat susah untuk keluar dan berucap, kini seperti melekat di telinga nya. Senyuman terakhirnya terukir jelas dalam ingatan nya.

Netra indah nya melirik kala mendengar tangisan keras Konohamaru. Bocah kecil itu telah merasakan arti kehilangan seseorang yang berharga di usia nya yang sangat muda. Mirei kembali menatap foto Hiruzen yang tersenyum.

Jawaban dari arti tujuan hidupnya belum ia temukan, lalu pertanyaan nya akan arti shinobi juga tidak bisa terjawab. Dan kini ia harus kehilangan sosok yang selalu bersamanya dan sangat ia percayai. Lantas, sekarang ia harus berjalan ke mana? Apa yang harus ia lakukan selanjutnya?

Mirei sangat lelah. Kini ia menganggap itu sebuah kutukan karena dapat sangat hidup lama. Ia melewati masa-masa awal mula shinobi seorang diri. Hingga ia bertemu dengan kedua sosok itu. Dua sosok yang berpegang dengan harapan, walaupun jalan yang mereka lalui tidak mudah, namun mereka akhirnya dapat mewujudkan harapan itu.

Lalu tercipta lah desa ini. Diikuti dengan berdirinya desa-desa lain yang menganut sistem pemerintahan sama seperti desa Konoha. Namun terjadi perselisihan antara dua sosok itu, membuat keduanya bertarung hingga salah satu dari mereka kalah. Sementara satu orang lain mengatakan tekad api dan akan menjaga tekad api itu. Dari situlah Mirei mulai mengikuti bayang-bayang nya.

Dunia sempat damai sesaat hingga akhirnya perang kembali terjadi. Sosok itu gugur, menyisakan luka yang sangat dalam di hatinya. Namun tekad api itu turun kepada adiknya, dan Mirei kembali memegang arah jalan nya. Pada akhirnya adiknya juga gugur, dan lagi-lagi menyisakan luka yang belum sembuh di hatinya.

Tekad api itu lalu turun kepada Hiruzen. Dan lagi-lagi, Mirei kembali mencoba untuk tetap memegang arah jalan nya. Kemudian Mirei bertemu dengan gadis kecil berambut merah yang indah. Mereka berdua menjadi sahabat dekat dan bahkan berbagi rahasia. Setelah sekian lamanya, Mirei kembali 'hidup'. Tetapi itu tidak bertahan lama. Saat itu, ia baru saja pulang dari misi panjang nya ketika terjadi insiden Kyuubi, dan didepan kedua matanya sendiri, ia melihat sahabat berharga nya gugur.

Mirei kembali 'mati'. Mirei kembali tertutup. Hingga Hiruzen mempercayakan sebuah keluarga untuk Mirei, dan itu adalah Nozotsuki. Namun baru saja Mirei ingin membuka diri, tragedi klan Nozotsuki terjadi. Karena kekuatan dan bermacam jutsu hebat yang sangat terkenal, membuat negara-negara takut akan klan Nozotsuki sehingga bekerjasama untuk membantai nya.

Mirei kembali kehilangan kedua sosok hangat yang selalu antusias kepadanya, yang selalu menjaga dan merawat dengan sepenuh hati bahkan saat kedua orang tua angkat Mirei sudah mengetahui rahasia terbesar nya. Membuat luka di hatinya terus basah oleh luka baru. Mirei sangat muak dengan dunia yang tidak henti-hentinya berperang itu.

Dan saat itulah, legenda akan sosok bertopeng yang mampu menghentikan perang seorang diri mulai kembali terdengar, menyebar luas dari mulut ke mulut. Sosok dengan topeng unik dan satu-satunya di dunia, dengan kehadiran nya yang membawa hawa sedingin es, bahkan terkadang sampai turun salju, dengan rambut putih panjangnya yang berkibar indah.

ReiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang